Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Juli 27, 2009

kembang desa

kembang itu
mempunyai nama
namanya desa
berparas ayu
dengan bulu mata lentik
dan senyum mengembang
tawanya yang bergemericik
membuat siapapun yang melihatnya
akan jatuh hati
pada pandangan pertama

wahai kembang,
hati-hatilah pada setiap kumbang
yang mendekatimu
janganlah sampai sari madumu diambil paksa
berikanlah pada kumbang yang benar-benar setia
agar hidupmu sempurna
kiranya kau berbahagia
maaf beribu maaf
karena aku tak akan bisa membahagiakanmu
karena aku tercipta bukan untukmu
tapi untuknya

Juli 26, 2009

you in my brain

our rendezvous was so fast
left me alone in mourning
i remember your lovely smile
who teach me something
that love always is in the air
just catch up and bring to the embrace

my devotion is for you only
that forever in my memory
even you are nameless
you will always be somebody to me
beacuse i love you so much

Juli 25, 2009

blossoming lombok


Liburan tengah tahun datang juga. Kali ini kami ber-empat pergi ke lombok. Setelah pesawat Lion Air yang delay 2 jam dari jadwal semestinya, akhirnya pesawat take off juga. Memang kami dapat kompensasi berupa nasi kotak, tapi mengingat jadwal yang padat dan kami harus bangun pagi...aduh, capek banget jadinya.


Tengah malam kami mendarat di Bandara Selaparang, Lombok, langsung dijemput oleh jasa tour menuju Elen Hotel di daerah Senggigi. Elen Hotel adalah salah satu hotel yang direkomendasikan oleh Lonely Planet. Untuk ukuran hotel murah, hotel ini sangat memadai dan memuaskan. Di depan kamar hotel gue ada hammock untuk leyeh-leyeh. Adapun breakfast disediakan jam 8 berupa pancake dan teh/ kopi. Penghuninya full bule bahkan ada satu cewe yang dari Maine, Jerman yang berlibur sendirian di Lombok ..buset...kalah gue. Dan yang lokal hanya kami ber-empat saja.


Sebelum matahari terbit kami sudah berada di Pantai Senggigi yang jaraknya dari hotel hanya 300 m. Sebenarnya di pantai ini kami sangat kecewa. Kok pantai yang dihebohkan bagus itu hanya begitu saja. Selain itu Pantai Senggigi dijadikan nelayan untuk menangkap ikan.


Pura batu bolong yang bersebelahan dengan pantai ini menjadi pelipur lara karena benar-benar memukau. Kenapa dinamakan Pura Batu Bolong? Karena diantara batu karang yang bolong terdapat pura. Simple aja. Gak kalah bagus dengan pura yang ada di bali kok. Memang waktu yang pas ke sini adalah pas sunset tapi kalau datang pagi hari pun dijamin keindahannya gak berkurang.


Jam 8 pagi kami sudah dijemput oleh jasa tour untuk jalan-jalan. Di jalan ternyata masih sepi sekali karena aktivitas baru dimulai pada jam 9. Kami sempatkan untuk mampir di kerajinan gerabah melihat seorang ibu yang terampil membuat asbak. Teman saya pun sempat membuat sebuah asbak. Dan hasilnya? Kurang maksimal karena tidak dibakar.


Dari kerajinan gerabah kami diajak menuju ke Desa Sukarara melihat tenunan songket. Apalagi ada tour singkat yang diperkenalkan penduduk setempat melihat cara pembuatan songket. Sempatkan untuk membeli sebuah songket yang harganya bisa turun kalau mahir menawar. Kalau tidak pun tidak apa asal jangan lupa untuk berfoto memakai kain songket tersebut untuk kenang-kenangan.


Tengah hari baru lah kami sampai di pantai Kuta Lombok. Dan inilah pantai yang memang sudah lama jadi inceran gue dan memang tidak mengecewakan. Dari jauh view-nya sudah kelihatan indah. Apalagi dari dekat. Pantainya jernih bersih berwarna hijau dan biru. pasirnya putih butirannya seperti merica.


Cuman ada dua kata untuk menggambarkan semua ini : My God...dan kenapa gak nginep di daerah sini ya? Yang mengganggu cuman satu...banyak anak pantai yang memaksa menawarkan gelang dan gak berhenti kalau gak dibeli, walaupun kita sudah bilang tidak. Bahkan penduduk di sini pun mengakuinya.


Lanjut ke Tanjung Aan. Tempat ini masih cantik apalagi kalau dilihat dari atas bukit, nonjok banget. Lautnya masih berwarna hijau biru tapi pasir mericanya agak kecil sedikit dibanding yang ada di Kuta Lombok.


Di sebelah Tanjung Aan ada Pantai Mawun yang gak kalah dengan pantai lain yang ada di lombok. Sepi, jauh dari keramaian dan cocok untuk yang sedang kasmaran. Dengan 2 bukit ditengah lautan, seperti di film Lords of the Rings. Sayang untuk dilewatkan.


Untuk makan malam jangan lupa mampir di Café Alberto. Makanan khas Italia seperti pizza, spaghetti jadi andalan. Rasanya mamamia! Atmosphere-nya ok. Servisnya memuaskan.


Hari ke-dua di Lombok, kami mau ke Pulau Gili. Kalau mau pakai jasa shuttle dikenakan biaya Rp. 50.000/ orang. Dijemput dari hotel ke Pelabuhan Bangsal dan termasuk boat dari Pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan tapi shuttle bus ini sampai di pool saja dan kami harus jalan kaki atau naik cidomo ( dokar ) Rp. 15.000 untuk jarak 200 M ke arah Pelabuhan Bangsal.


Kalau mau murah gak usah charter boat untuk ke gili. Cukup dengan public boat dengan harga Rp. 10.000/ orang. Tapi memang boat-nya baru jalan kalau sudah penuh. Kalau musim liburan boat akan langsung terisi penuh dan gak tunggu lama akan langsung berangkat. Jangan takut dengan tulisan dibeberapa media yang bilang banyak calo di sekitar Pelabuhan Bangsal, karena saya pun tidak menemukan hal demikian. Langsung saja ke loket resmi, beli tiket dan tunggu pengumuman soal keberangkatan.


Gili trawangan ternyata rame banget, memang di antara 3 gili, Gili Trawangan yang paling besar dan paling hidup. Sepanjang pantai banyak boat yang ditambatkan. Café, resto, hotel, bar, operator tour bertaburan di sini. Untuk hotel harus booking dulu, karena hotel di tempat ini selalu penuh apalagi untuk musim Natal dan Tahun Baru harus booking 2-3 bulan dimuka.


Hotel yang kami pilih untuk bernaung selama di Gili Trawangan adalah Pondok Lita. Tempatnya nyempil di dalam gang tapi tempatnya asik banget. Bed-nya ukuran jumbo & bersih. Breakfastnya enak, bisa pilih antara toast atau pun specialnya yaitu jaffle. Jaffle disini yaitu Japanese waffle dengan banana dan honey. Rasanya yummy banget plus mix fruit juice. Sarapan terenak selama di Lombok. Apalagi pengurusnya yang bernama Tommy, cowo super ramah yang siap membantu kalau butuh bantuan.


Di sore hari, Tommy yang baik hati mengajak kami ke puncak bukit di Gili Trawangan. Dari atas kita dapat melihat Gili Meno dan juga Gili Air dari kejauhan.


Sambil ngejar sunset di Sunset Bar. Sedikit ngos-ngosan memang karena lumayan juga trekkingnya, tapi kapan lagi dapat pengalaman yang mendebarkan hati sekaligus bersyukur kalau kami masih dapat menikmati karya ciptaan Tuhan.


Oya untuk mandi di Gili Trawangan, air yang digunakan adalah air laut yang mungkin sudah disaring tapi tetap rasanya masih asin, rasanya rada aneh gitu deh...


Kegiatan yang bisa dilakukan di gili ini yaitu diving. Banyak kursus diving yang berlisensi PADI. Taraf kepuasannya pasti berbeda dibanding cuman snorkeling. Tapi kalau ga mau repot dan cepat, hanya modal bisa berenang saja sih snorkeling jadi pilihan tepat.


Sewa bottom glass boat saja ( termasuk peralatan snorkle ) jadi selain snorkle kita juga bisa lihat keindahan dunia bawah laut melalui kaca tembus pandang dan kita akan diajak menuju spot-spot terbaik untuk snorkling di 3 gili ini. Keindahannya jangan diragukan. Rasakan dan nikmati sendiri berada di lautan lepas bersama ikan-ikan, bunga & terumbu karang yang berwarna-warni yang menjadikan pengalaman tak terlupakan seumur hidup. Hati-hati untuk snorkling di perairan dangkal karena kaki bisa lecet terkena terumbu karang.


Di Gili Meno kami tidak sempat turun untuk explore, kata boatman-nya susah untuk buang sauh karena perairan dangkal. Well, kami sih gak mau berdebat jadi nurut saja, padahal banyak kapal yang sedang berlabuh. Tapi di gili air kami turun untuk makan siang di blue cafe & bar dan gue sempat explore pantai sambil menunggu santap siang datang. Pantainya itu asik banget, putih bersih berkilau ditimpa sinar matahari. Dan yang paling memorable yaitu ada pohon yang sudah mati dan kering tapi bagus banget untuk objek foto.

Sangat disayangkan kami datang pada hari Sabtu, padahal hari Jumat kemarin ada party gila-gilaan. Ternyata kalau di Gili Trawangan ada party 3x seminggu, tapi belum tentu kuat begadang sampai pagi, wong baru jam 10 saja sudah teler.


Kalau mau makan di Gili Trawangan kudu sabar. Makanan akan keluar setelah 1 jam lebih. Pesanan teman gue malah keluar setelah 2 jam. Saya gak tahu apa semua resto begitu atau cuman di resto tempat kami makan saja. Harga makanannya diatas rata-rata, plus tax & service.


Teman saya tanya beberapa pertanyaan setelah gue sampai di Jakarta lagi, begini : Di Lombok sempat makan ayam taliwang? Saya menggelengkan kepala. Kalau plecing kangkung? Lagi-lagi saya menggelengkan kepala. Beli mutiara? Enggak juga. Jadi ngapain aja di Lombok? Serasa ditampar jadinya...ternyata masih banyak yang belum dicoba dan di explore selama di lombok... mana kelewatan lihat sunrise gara-gara sakit badan setelah snorkeling. Yah paling enggak misi utama mau menghitamkan kulit tercapai & dapat foto-foto indah. Koleksi pasir gue juga tambah banyak. Oya jangan lupa untuk mencoba air kemasan local yang bermerk "Narmada" rasanya enak banget dan bikin awet muda. Gak percaya cobain aja...

Memang Lombok masih bebenah, seperti Bandara Internasional Lombok yang selesai pada tahun 2010 nanti. Terima kasih pada pemerintah yang serius menanggapi pariwisata di Lombok. Gue sangat mendukung. Untuk itu gue gak ragu untuk kembali lagi ke Lombok yang sedang mekar merekah, sensasinya tentu double portion dibanding waktu pertama kali tiba...lalu kenapa anda tidak mencobanya sendiri di Lombok?

Bobo :
Elen Hotel, Senggigi
0818-03654366

Pondok Lita, Gili Trawangan
0361-766220
0819-99906350
www.gili-paradise.com


Oleh-oleh :
Patuh Artshop Traditional Hand Weav
0819-4112488
patuhartshop@yahoo.co,id
www.lombokexotic.com/patuh_artshops


Makan :
Kuta Indah Hotel & Resto
Kuta Lombok

Café Alberto
Jl. Raya Batu Bolong
Senggigi
0370- 693039/ 693313
info@cafealberto.com
www.cafealberto.com

Blue Café & Bar
Gili Air

Tir Na Gog
Gili Trawangan

Ryoshi Japanese
Gili Trawangan

Juli 06, 2009

teman saya selingkuh



Teman saya pamer kalau dia punya selingkuhan. Lho kok pamer? Kebetulan teman saya itu paling gak bisa nahan diri dan paling gak bisa kalau gak cerita-cerita. Apalagi saya termasuk jarang bertemu dengan dia. Jadi kalau ketemu ya curhat plus pamer deh. Selingkuh dengan teman kantor katanya. Terlihat dari sms-sms yang dia terima dari selingkuhannya. Walaupun dia malu-malu untuk mengakui, tapi gak disangkal kalau dia sangat menikmati. Lagian hari gini gak selingkuh kayaknya ga ngetrend kali ya.

Terus apa sih penyebab selingkuh? Bosan sama pasangannya? Atau mau coba-coba? Gak mau kalah dengan temen kantor? Krisis umur 40-an? Iseng-iseng berhadiah? Atau mau menunjukkan pada dunia kalau masih laris dan digemari?

Saya bingung dengan teman saya ini, sudah terikat perkawinan, anak sudah 2, ngaku cinta banget sama pasangannya. Tapi kok masih bisa selingkuh? Jadi kayak abg yang lagi jatuh cinta gitu. Saya yang lihat kok jadi geleng-geleng kepala jadinya. Apalagi kalau ada sms masuk dari si dia, bisa senyum-senyum sumringah tuh.

Well, positifnya apa sih punya selingkuhan? Kalau selingkuhannya di kantor ya jadi rajin ngantor pastinya. Tiap hari punya semangat baru karena ada yang perhatian. Rajin lembur. Jadi pemurah.

Negatifnya? Pulsa telp bisa bengkak ( gak termasuk kalau pulsa dibayarin kantor ). Jadi sering marah-marah dirumah. Gak peduli dengan urusan sepele, yang penting apa kabar dia hari ini? Jadi pinter bohong. Sibuk ga jelas. Sering gundah. Gampang emosi.

Kayaknya sih asik ya punya selingkuhan, hidup jadi berwarna juga bermakna. Jadi lebih banyak orang yang perhatian dan sayang sama kita. Gak usah ngomong selingkuh, didunia kerja aja untuk sebagian orang musti cari-cari perhatian bos alias carmuk kalau mau cepet naik gaji dan disayang bos. Tul kan?

Tapi pernah gak sih mikir kalau ketauan gimana? Gimana nanti aja deh...mumpung belum ketauan ya nikmatin aja dulu. Ok deh. Tapi kalau saatnya ketauan? Apa rumah tangga dirumah gak ancur? Gak nyesel semua yang udah dibina puluhan tahun bisa ilang dalam sekejap demi orang yang baru dikenal terus belum tentu juga dia peduli dengan kehidupan kamu. Kok berani amat sih mempertaruhkan yang udah ada? Memang kalau sampai cerai, dia udah pasti ngajak kawin? Yah, ini mungkin saya aja yang lebay...

Saya sih gak bermaksud memojokkan teman saya itu atau gak setuju dengan perbuatan itu. Saya pikir semua ada sebab dan akibatnya. Kalau merasa itu baik ya seperti slogan SBY...”Lanjutkan!”

Terus apa hubungannya selingkuh dengan bunga matahari seperti di gambar? Apa mungkin nama selingkuhannya itu ada hubungannya dengan sebutan bunga matahari. Penasaran? Silahkan tebak sendiri...
( sementara lagu emotions dari destiny's child mengalun syahdu )

Juli 03, 2009

disket biru



Terkadang kalau kita bongkar-bongkar lemari atau laci atau file atau apapun itu yang berindikasi dari masa lalu, mau gak mau pikiran kita melayang-layang ke masa barang itu berasal bukan? Seperti hari ini saya beres-beres laci meja kantor yang berisi disket. Banyak banget disketnya ada sekitar 30-an...kayaknya musti dibuangin daripada bikin libet. Yah sebelum dibuangin saya cek dulu dong ada file apa aja sih...penasaran...

Wah ternyata isinya file-file kantor waktu saya masih kerja di tempat pertama kali kerja. Dokumen kantor, program payroll, gambar-gambar doggie, lyric-lyric lagu dan...aha...surat-surat saya sama mantan pacar pertama saya.

Mau gak mau deh jadi inget dia lagi. Padahal kejadiannya udah lewat 10 tahun yang lalu. Ternyata memory saya masih bagus, apa mungkin karena cinta pertama? Kan first love never ever die…cieee...

Kita pacaran cuman 3 bulan saja, tapi 3 bulan itu seperti disurga. Rahasianya karena kita saling mencinta dan saling memiliki, yang lain jadi gak penting. Kalau marah aja cepet banget baikannya. Walau jarak lumayan jauh saya di kemanggisan, dia di gunung sahari, kami menyempatkan diri untuk selalu bertemu. Bisa di kampus saya ataupun di mal didekat rumahnya.

Memang gaya pacaran kami ga borju. Maklum masih pada kuliah. Duduk-duduk sambil minum lemon tea aja senengnya minta ampun. Kadang nonton, kadang ngumpul-ngumpul di rumah temen kita, atau makan bareng aja udah bersyukur. Yang penting ketemu walaupun itu cuman 1 jam saja.

Eh, tiba-tiba suatu hari dia minta ketemu di citraland. Beres makan di hokben dia kasi surat putus. Yang alasannya pun gak jelas. Kami berdua ya nangis-nangis tapi ya udah kami setuju untuk putus.

Tiga tahun berlalu, saya sempat pacaran dengan yang lain tapi sosok dia tetap tidak tergantikan. Sampai suatu kali entah gimana dia ternyata bekerja di kota kelahiranku. Dan kami janjian untuk ketemu. Ternyata percikan asmara itu masih ada diantara kita. Saat itu saya mengajaknya untuk kembali pacaran. Tapi dia belum siap lagi untuk memulai semuanya itu. Menyisakan sakit yang kembali menganga.

Kami kembali hilang kontak. Dari kejadian itu empat tahun berlalu dan tiba-tiba teman saya ketemu dia di Gajah Mada. Tukeran hp lah mereka dan buntut-buntutnya saya juga kontak lagi dengan dia. Hahaha...bingung banget musti ketemu dia lagi. Antara kangen dan juga benci.

Walau dia lebih tua 5 bulan dari saya, kita sama-sama sedang belajar menuju kedewasaan dengan cara masing-masing dan persoalan yang berbeda. Hubungan kita sudah tidak sama lagi seperti dulu. Dunia kita sudah berbeda. Walaupun begitu pertemuan kali ini masih diliputi kerinduan, tapi tidak seperti yang dulu. Saya merasa lebih banyak terganggu daripada menghamba. Ditimpali sifat dia yang egois dan semaunya kehadiran dia seperti duri dalam daging.

Tanpa saya sadari amarah, kebencian, serta kesia-siaan menunggu penjelasan selama 7 tahun mengembara, meluap dan meledak. Akhirnya dia menginginkan saya untuk menjadi pacarnya. Dan malahan saya gak bisa menyanggupi permintaan itu karena saya sudah ada yang punya. Well...

Semenjak itu sampai hari ini lagi-lagi kita kehilangan kontak. Entah masih di Jakarta atau diluar negri seperti omongannya waktu itu. Apalagi akhir bulan ini kamu berulang tahun. Selamat ulang tahun semoga panjang umur. Dimanapun kamu berada. Mungkin saya merindukan kamu.

Hari ini, pikiran saya melayang ke 10 tahun yang lalu. Dimana kita ciuman di tangga darurat sebuah mal. Ah, gara-gara disket berwarna biru...


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...