Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Juni 30, 2009

sma pangudi luhur "van lith" muntilan


Waktu pelulusan SMP dulu, saya direferensikan oleh saudara untuk melanjutkan ke SMA Pangudi Luhur Van Lith, Muntilan. Setelah dipikir-pikir kenapa saya musti nolak? Sekolahnya plus asrama, biaya murah, bakalan banyak teman dan ortu juga support.

Dari Jakarta berangkat naik travel turun di Jogja. Dari Jogja diantar saudara ke Muntilan.

Sejauh mata memandang, sekolahnya keren banget, gede dengan lapangan basket & kolam renang. Sepertinya bakal menyenangkan kalau sampai diterima sekolah di sini.

Hal pertama yang dilakukan adalah sesi interview. Interview jaman itu kayaknya lumayan mengerikan secara mana ada sih masuk SMA pake acara interview begituan. Untungnya interview berjalan sukses dan yang terpenting gak disuruh nyanyi seperti calon pelajar di sebelah ruangan. Mana suaranya fals tapi PD banget.

Sewaktu saya mendaftar masuk sekolah ini, saya termasuk angkatan ke-3 jadi belum ada alumni. Saya mendapat no urut ke-585 dari sekitar 650-an yang mendaftar menjadi calon pelajar termasuk cewe & cowo. Dan yang akan terpilih hanya 125 orang saja. Bayangin? Hanya 20 % saja yang diterima dari jumlah seluruhnya. Sangat ketat. 

Setelah selesai interview, agenda selanjutnya adalah bagi kamar dan makan siang. Kamarnya type dormitory dengan ranjang kayu susun dua tingkat. Saya pilih ranjang yang di atas karena lebih terang. Sambil menunggu penghuni kamar yang belum datang saya berkenalan dengan sesama calon pelajar lain. Ternyata banyak yang dari kota lain selain Muntilan, seperti Jogja dan Semarang. Kalau yang dari luar Jawa Tengah sih kayaknya cuman saya saja. Tapi gak tahu juga sih.

Hari kedua, bangun pagi udah ngantri mandi. Mana airnya gak keluar cuman tersisa sedikit di bak mandi. Mau mandi gimana coba? Parah.

Sesudah mandi langsung test. Saya lupa mata pelajaran yang ditest apa saja. Yang pasti matematika ada dan testnya gak bisa. Kayaknya yang diajarkan di sekolah dengan yang ditest banyak bedanya jadi ya meraba-raba. Pilihan ganda kan tinggal pilih antara A, B, C atau D.

Test lain yang ikut dinilai adalah olah raga, test mata & warna plus check up dokter. Test olahraga-nya lari plus lompat jauh. Yang ini sih test-nya sukses gak ada hambatan. Mata dan warna selagi masih bisa lihat dan gak buta warna pasti lolos. Eh, giliran test lisan Inggris kami ditanya sama senior apa sih arti dari kata “Beyond” dan gak seorang pun yang tahu termasuk saya. Hahahaha. Waktu itu, Bahasa Inggris sudah diajarkan di sekolah cuman untuk kosa kata masih terbilang minim.

Asrama cowo & cewe dipisah jadi gak ketemu mahluk Tuhan yang manis itu. Kenapa manis? Karena yang sexy udah dipake Mulan Jameela buat kita para cowo-cowo. Hahahahaha. Saya sempet godain cewe waktu ujian. Dia pakai baju hijau gambar Andy Lau. Yah, kala itu Andy Lau alias Yoko kan lagi booming di Indonesia. Anaknya cantik, dari Semarang dan belum punya pacar. Sayang gak kelanjutan karena gak nemu-nemu dia lagi. Namanya aja gak sempet nanya.

Setelah beberapa hari di asrama, akhirnya saya punya temen akrab 3 orang. Yang saya ingat namanya Agung & Satria. Satu lagi kalo gak salah, Adi kayaknya. Nah, sama si Adi ini lebih akrab. Sering ngobrol dan cerita-cerita. Oya, waktu itu Van Damme lagi eksis-eksisnya jadi aktor. Filmnya yang berjudul Nowhere to Run sering jadi bahan omongan diantara kami.

Waktu makan terutama makan malam adalah waktu yang dinanti. Walaupun lauk dijatah seorang satu, tapi kebersamaan dan suasananya itu bikin ngangenin. Apalagi pas hari terakhir pada guyonan abis. Malemnya gak tau gimana, kami yang berada di kamar Sulawesi malah perang bantal sambil matiin lampu. Berhubung ranjang saya ada di atas pas banget buat yang lewat di bawah udah langsung saya gebuk dengan sukses. Malah ada yang isi bantalnya amburadul. Klimaksnya, ya pas koordinatornya marah-marah dan kami disuruh tidur. Kami langsung mengkeret di ranjang masing-masing. Hiks...

Hari terakhir di Van Lith tiba. Ada 1 test lagi tentang riwayat hidup dan latar belakang yang musti diisi. Setelah itu beres-beres dan tunggu pengumuman. Sebelum pulang kami pamitan untuk ketemu lagi di hari pengumuman.

Di hari pengumuman bener-bener ramai. Saya ketemu sama Adi dan dia masuk sebagai cadangan. Wah lumayan banget tapi dia juga sempet bilang ada 1 sekolah lagi yang dia mau coba masuk. Dan beberapa temen lain banyak yang gak lolos. Apa gara-gara perang bantal ya? Soalnya waktu itu koordiantornya ngancem juga sih. Dan nasib no punggung 585 ternyata tidak lolos juga. Sedihnya minta ampun kayak kalah perang saja.

Yah, hidup berjalan maju. Pesan moralnya ya capai cita-citamu setinggi langit. Berusaha lebih maksimal lagi. Apa yang menjadi kesalahan dan kekurangan di masa lalu dijadikan semangat biar kedepannya bisa lebih sukses. Rencanakan apa yang kita bener-bener inginkan dan tuju dengan lebih fokus.

Teman-teman saya itu sampai saat ini tidak pernah berhubungan lagi. Saya sempat berkirim surat dialamatkan ke Jl kartini no 1, Muntilan tapi malah dikirim balik. Yang nota bene berarti mereka pun tidak pernah diterima di sekolah itu. Teman itu bagai angin, gak pernah tahu arahnya ke mana. Kadang dipertemukan tanpa diminta, kadang putus tanpa alasan™. Miss u guys...success always wherever you are...

Sewaktu saya menulis ini tiba-tiba saya diingatkan akan jejaring sosial Facebook yang slogannya "Helps you connect and share with the people in your life"...Aha, secercah sinar tiba-tiba menaungiku.
 
Trus nasib saya gimana dunk? Ya daftar sekolah lagi di kota asal. Walaupun bukan SMA favorit tapi banyak dapat pengalaman menarik. Salah satunya jadi Sie Rohani Osis dan juga anggota Marching Band. Ketemu guru Biologi cantik Bu Dwi dan juga selalu ranking kelas.

Patah tumbuh hilang berganti. Hidup itu nikmat dan patut disyukuri. Pengalaman mengajarkan saya demikian.

You're gonna like it too : SMA-K BPK Penabur Sukabumi

Juni 26, 2009

museum wayang







Dari mbi kami melangkahkan kaki sekitar 200 langkah menuju museum wayang. Dari depan bangunannya terlihat antik menyempil diantara bangunan-bangunan disebelahnya.

Dua wayang golek raksasa menyambut kami dipintu masuk. Dibelakang wayang raksasa tadi berderet wayang kulit dan juga wayang golek yang tersusun rapi di dalam lemari kaca.




Di lorong bawah, ternyata ada semacam prasasti dari jaman belanda dulu. Katanya bangunan ini dulunya adalah gereja. Jadi inget salah satu episode ngulik di transtv, ternyata shootingnya di situ toh. Jangan lewatkan untuk foto-foto disini, soalnya bagus banget.

Menuju lantai atas, boneka-boneka dari negara lainpun dipamerkan. Dan yang bikin surprise boneka unyil dkk terlihat manis di kotaknya masing-masing lengkap dengan penjahat dan nenek sihirnya. Waktu saya masih SD, film unyil menjadi favorit saya. Ceritanya sangat membumi dan ga macem-macem. Cuman pas episode nenek sihir itu memang saya sempat ketakutan. Kayaknya jahat banget tu nenek.





Ternyata museum ini belum selesai direnovasi. Jadi ada bangunan baru dan juga lama. Aula yang bangunan baru ternyata sedang digelar pertunjukan wayang golek.

Walaupun saya berasal dari jawa barat yang bahasa daerahnya pakai bahasa sunda, ternyata gak semua yang dikumandangkan sinden dan juga dalang bikin saya ngerti jalan ceritanya. Mereka pakai bahasa sunda yang halus banget. Tapi nonton pertunjukan wayang golek secara live bikin sensasinya beda dibanding hanya nonton di tv.





Saya sangat senang melihat pembenahan dari para museum. Salut untuk semua pihak yang peduli dengan peninggalan sejarah bangsa. Dan kita juga musti peduli dan melestarikannya.




Juni 25, 2009

mbi : museum bank indonesia









Hari minggu bangun pagi memang gak rela. Hari buat leyeh-leyeh gitu. Berhubung mau jalan-jalan ke museum, ya museum lagi. Ya sudahlah...mandi n siap-siap berangkat.

Daerah kota tepatnya kawasan kota tua memang menarik untuk dikunjungi. Sesering kita pergi moment nya tetap akan berbeda. Percaya deh.

Hari ini giliran mbi. Museum Bank Indonesia. Daerah mbi ini seringkali dilewati oleh saya, tapi gak sekalipun saya ngerti kalo mbi itu museum. Bangunannya putih rapi terawat. Kayak bangunan baru, padahal udah berusia 100 tahunan. Pintu masuknya saja kayak mal menggunakan sensor. Wowww…ga berasa museum. Dibagian lobby terlihat kaca patri. Setau saya kaca patri itu adanya di gereja. Tapi ternyata ada di bangunan kuno juga. Buat saya kaca tersebut bikin dekoratif n nyeni.

Naik tangga ke sebelah kanan ada receptionist untuk menyimpan barang bawaan. Dan karcis masuknya gratis. Dibelakang receptionist tadi ada deretan sekat-sekat tempat untuk transaksi antara teller dengan nasabah. Tempat ini nyentrik pas buat foto-foto.

Logo bank Indonesia sempat berkali-kali ganti. Keren banget logonya paduan antara huruf B dan I yang dimodifikasi.

Dibelakang papan logo terdapat ruang simulasi, bilamana kita menangkap uang logam yang berjatuhan dengan cara melingkarkan tangan maka akan tampil informasi pada uang logam tersebut. Keren banget. Sampe petugasnya wanti-wanti gak boleh foto pakai blitz...huh galak amat.

Ada teater yang akan diputar bila datang dengan rombongan. Mungkin rombongan sekokahan. Saya juga gak tanya film apa yang bakalan diputar.

Dibagian belakang terdapat koleksi numismatic yang tersusun rapi dikotak-kotak kaca. Kaca pembesar yang disediakan digunakan bila kita mau melihat secara detil koleksi tersebut.

Yang paling menarik tentu saja papan uang pecahan Rp. 10.000,- yang bergambar Ibu RA Kartini. Dibagian mukanya dilubangi, jadi kepala kita bisa masuk dan mengabadikan moment tersebut.

Sayang sekali mbi sedang renovasi. Jadi cuman itu saja yang bisa dilihat. Tapi gak apa. Saya juga senang dan yang penting suasananya gak nyeremin.

Juni 24, 2009

museum bank mandiri
















Jalan-jalan dihari minggu memang asoy. Minggu ini giliran Museum bank Mandiri. Tempatnya persis didepan beos, stasiun kereta api. Gak susah untuk cari lokasinya kok. Pertama masuk harus bayar karcis masuk dan menitipkan barang bawaan di loker dahulu lalu langsung menjelajah ke museumnya.

Koleksi museumnya jangan ditanya, dari mulai bermacam-macam stempel, mesin tik, blangko, form deposito, buku besar bank yang super tebal semua lengkap disusun rapi di kotak kaca. Bahkan diselasar yang menghadap ke jalan raya pun dipenuhi foto-foto sewaktu zaman dulu. Aula depan yang memang bekas bank sangat luas hanya diterangi lampu remang-remang. Suasana dirasakan tidak nyaman walaupun pengunjung terlihat dibeberapa tempat. Pintu-pintu besi untuk tempat penyimpanan uangpun terlihat masih bagus.

Beranjak ke selasar dalam menuju lantai atas kami menemukan lift yang masih dapat dipakai. Wc pun walaupun kelihatan kuno masih dapat digunakan. Dihalaman dalam banyak orang berkumpul mengadakan acara. Memang gedung ini dapat disewa untuk bermacam-macam kegiatan.

Menuju lantai atas ada aula, perpustakaan dan ruangan-ruangan yang tidak bisa semuanya dilihat. Diruang numismatic ada koleksi berupa coin dan uang kertas zaman dulu. Rasanya saya juga pernah menyentuh sebagian dari uang kertas yang ada disana. Uang tersebut peninggalan ayahnya nenek saya. Tapi sekarang entah raib kemana. Diruang ini rasa tidak nyaman semakin menjadi. Apalagi setelah mendengar suara yang berderak-derak di luar ruangan yang menembus diruang tersebut. Suaranya malah semakin ribut. Kami memutuskan untuk melihat asal suara tadi yang ternyata berasal dari selasar dibelakang gedung. Dan ternyata suara yang berderak itu adalah suara plastik kerai jendela atau apalah yang sudah copot dan menghantam dinding. Tetep aja bikin seram. Apalagi setelah melihat pengumuman dilarang melintas didaerah itu plus dipagari dan digembok. Hiyyyyyyyyyyyyy.....ya mungkin kami aja yang parno, bisa aja kan di bagian itu memang lagi direnovasi. Sok silahkan yang mau coba...tapi emang bikin meriang sih.

Dibagian gedung paling bawah ada diorama berupa foto-foto dan juga barang koleksi museum. Sayang tempatnya panas dan pengap. Kami gak berlama-lama ditempat ini. Pas mau pulang kami menemukan kaca patri museum yang terkenal itu. Bagus banget walaupun gambarnya buat saya sih lumayan mistik.

Jam 3 sore museum tutup. Kami sempat berbincang dengan petugas menanyakan soal agenda jalan-jalan yang diprakarsai museum bank mandiri. Kami pun pulang dengan perasaan deg-degan plus gak puas juga karna waktu kunjung yang singkat.


Juni 19, 2009

aku cinta indonesia




Akhir-akhir ini saya mulai merasakan yang namanya cinta. Yah semua orang juga pasti pernah merasakan rasa yang satu ini. Kalo yang belum pernah merasakan malah aneh. Rasa yang lebih daripada hanya sayang semata. Rasa yang bikin orang males makan dan ga enak tidur.. Macamnya pun banyak ada cinta keluarga, cinta pacar, cinta lingkungan, cinta buah hati, cinta hewan peliharaan sampai cinta buta. Sangat beragam.

Tapi bukan itu yang ingin saya bicarakan. Cinta disini adalah cinta bangsa. Cinta pada negara. Negara siapa? Ya negara sendirilah, negara Indonesia tercinta. Hayo....udah pernah belum merasakan yang seperti ini? Rasa yang lebih parah daripada sekedar cinta buta. Lebih patriotik saya rasa.

Pertanyaannya kok bisa?
Emang ada yang bisa dibanggain dari Indonesia?
Gila lu!
Lo salah makan?
Lah, kita tinggal di Indonesia. Makan, tidur, kerja di Indonesia. Kenapa jadi gak cinta? Itu sih terjebak namanya!

Jakarta tiap hari macet. Korupsi dimana-mana. Kalah saing sama negara tetangga. Orang miskin tambah banyak. Polusi tiap hari. Harga sembako mahal. TKI digebukin. Rupiah menurun. Pemilu curang. Banjir terus-terusan. Pokoknya karut marut. Semua itu memang terjadi di negara kita. Bener-bener reality show. Bukan dibuat-buat.

Tapi pernahkah anda mikir untuk beberapa detik? Kalau Indonesia juga sudah bebenah semaksimal mungkin? Untuk menghindari kemacetan dibikin busway yang ramah lingkungan. Koruptor udah mulai ditangkep. Pemerintah udah mulai gencar pariwisata. Alam Indonesia indah dan masyarakatnya ramah. Sumber daya melimpah. Prestasi akademik boleh unjuk gigi di olimpiade fisika. Jadi tuan rumah untuk penyelenggaran WOC 2009. Mudah-mudahan untuk World cup tahun-tahun mendatang. Rupiah stabil. FB tidak dilarang negara. Negara aman. Barang bermerk bertaburan di mal ga kudu keluar negeri dulu. Nah positifnya lebih banyak kan? Apalagi? Tambahin aja sendiri....

Nah udah cinta dengan Indonesia? Masih belum? Mungkin kisah ini boleh jadi pembanding. Ada seorang warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri. Karena tahun-tahun pertama dia betah, senang dan bahagia maka dia merasa tidak ingin pulang ke Indonesia dan ingin mengubah warga negaranya menjadi warga negara yang didiami sekarang. Singkat cerita dia berhasil mengubah warga negaranya. Tapi lama kelamaan dia bosan dan ingin kembali ke Indonesia. Datang ke Indonesia tentu boleh sebagai turis. Tapi ada batas waktunya bukan? Apalagi bila bukan pelajar/ bekerja. Trus gimana? Bolak balik Indonesia? Ga mungkin. Sekarang dia malah lagi desperate banget mau ubah warga negara lagi menjadi Indonesia dan ga gampang. Kadang rumput tetangga selalu lebih hijau. Masalahnya kita mau bersyukur/ enggak.

Jadi yang belum punya rasa itu, ayo tanamkan sifat cinta tanah air! Kita hidup di Indonesia. Anak cucu kita juga jadi pewaris negeri ini. Kalau gak dari sekarang kapan lagi? Tunggu udah renta dan makan aja musti disuapin? Ayo nikmatin alam Indonesia. Majukan Indonesia. Isi kemerdekaan dengan hal yang berarti & berguna. Contohnya? Buang sampah ditempatnya. Kerja efisien jangan main FB terus. Bayar pajak. Ikut pemilu. Mudah kan? Ayo cintai produk Indonesia. Jadi warga negara yang menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Terus berusaha untuk mencinta sampai menjadi candu dan suatu saat anda bisa berkata “ Saya bangga jadi warga negara Indonesia. Saya cinta Indonesia”

Juni 17, 2009

magnificent bromo










Selepas dari Gereja Katolik Palasari, kami jalan balik menuju gilimanuk untuk nyebrang ke ketapang. Waktu nyampe sana ternyata yang mau nyebrang banyak banget. Bis-bis rombongan studytour udah pada ngantri. Masuk ferry sekitar tengah malem deh, mana dingin banget. Untung aja gak ujan, kalo ujan tambah ribet. Di ferry bengong2 aja. Liat tv lagi setel karaoke-an lagunya gak jelas. Mau tidur juga berisik banyak yang jualan. Mau ngobrol juga ngantuk.

Pas mendarat di ketapang, bis langsung tancap gas. Secara jadwal udah molor takut ga kesampean liat bromo pas sunrise. Jam 3 pagi udah nyampe di daerah deket bromo. Tinggal tunggu carteran elf. Kami udah misuh2 karena elf ga dateng2 juga. Gak lucu kali nyampe bromo udah siang. Bener aja elf dateng jam 5. Sampe bromo jam 7 pagi, langit udah terang benderang. Memang dingin banget, kalo ngomong aja sampe keluar asap. Tapi tetep aja udah siang dan mengecewakan. Saking mengecewakan kami gak lanjut naek jeep untuk ke gunungnya. Apalagi naik kuda untuk sampai puncaknya. Cukup di bukit2 nya dan makan bakso sambil ambil foto2. Memang ada 1 keluarga dari rombongan yang pergi sampai puncaknya. Mau ikut mereka? Mana seru?

Tapi gak disangkal, bromo emang indah. Juga gunung batok yang diam dengan anggun disebelahnya. Panorama disana memang memukau. Dingin gak jadi penghalang demi melihat kecantikan alam ciptaan Tuhan. Memang mengecewakan karna gak sampe puncaknya. Apalagi ternyata dibawah kaki gunung batok yang berupa padang pasir terdapat pura untuk sembahyang warga setempat. Gw pernah lihat di salah satu majalah traveling untuk gambar dari pura tersebut. Rasanya kayak di negeri antah berantah, gara2 ditutupi padang pasir. Keren banget. Tapi memang kalo foto hasil jepretan sendiri, kalo di zoom berkali2 akan nampak samar2 pura dimaksud dibawah kaki gunung batok. Yah menghibur sedikit la ya. Tapi paling enggak jadi malahan ada PR yang suatu saat harus direalisasikan untuk kembali ke bromo.

Dari bromo, perjalanan dilanjutkan menuju jogja. Dan ternyata sampe dijogja jam 10 malam. Malioboro udah tutup. Mau kemana2 juga udah sepi. Jadi di jogja cuman nongkrong di terminal bis seberang hotel inna garuda, sambil makan sekoteng. Yah mau gimana lagi? Gitu deh namanya kalau ikut tur. Waktu harus bener2 diatur tepat. Tour leader harus bisa mimpin dan juga bertanggung jawab untuk semua jadwal kegiatan, jangan cuma janji di awal, tapi prakteknya gak begitu. Peserta juga harus disiplin waktu jangan seenaknya aja. Untung liburan akhir tahun 2008 kemarin gw jalan2 juga ke jogja jadi kekecewaan udah termaafkan. Tapi untuk liburan kali ini secara keseluruhan yah banyak kurangnya terlebih dari operator tournya yang terkesan amatiran. Tapi gak bikin gw jadi males liburan kok. Liburan tetep penting. Gak sabar malah mau liburan didestinasi yang berbeda. See you...


Juni 16, 2009

gereja katolik palasari









Dimana sih palasari? Palasari itu suatu daerah di bali. Jadi kalau nyebrang ferry dari ketapang ke gilimanuk pasti gak berapa lama udah nyampe palasari. Palasari tuh kayak pedalaman yang gak terjamah orang luar, terisolasi dari lingkungan. Daerahnya sih asri, kayak di pedesaan. Kami kesini untuk misa jalan salib, misa hari minggu, bakti sosial, dan juga menjenguk anak2 panti asuhan yang termasuk dari acara tour wisata rohani ke bali, bromo n jogja.

Dari depan terlihat gereja katolik palasari yang megah. Campuran bangunan Gereja dengan arsitektur bali. Hasilnya? Indah dan dekoratif. Dikelilingi pohon cemara, kamboja dan juga pepaya. Menampilkan perpaduan yang eksotis. Bangunannya luas, terdiri dari gereja, mess u pelajar seminari, suster2, dan juga anak2 panti asuhan.

Kami disambut dengan baik oleh para suster, dan mempersilahkan kami untuk istirahat dan juga mandi sebelum misa berlangsung. Romo yang mengepalai disitu sangat suka hewan. Jadi beliau piara merpati, bajing, anjing dan burung nuri. Romonya juga ramah banget.

Setelah semua siap, kami misa jalan salib. Ke daerah dibelakang gereja. Terlihat terawat dengan altar berupa salib dan goa maria yang tertata cantik. Setelah itu kami misa hari minggu. Dilayani oleh Romo dan juga dibantu dengan anak2 panti asuhan. Mereka walaupun masih kecil2 tapi sudah bisa memainkan alat musik, dan menjadi pelayan altar. Lagu2 yang dinyanyikan gak terlalu kolot kok, enak n nge-beat. Jadi ga bikin ngantuk.

Selesai ibadah kami lanjut untuk misa arwah disamping gereja. Banyak pendahulu seperti Romo2, frater2 yang melayani di Palasari ini yang meninggal dan dikebumikan disini. Kuburan untuk penduduk disini pun terlihat berdampingan tapi di area yang berbeda.

Jam 7 malam kami diajak untuk santap malam bersama. Menunya mie goreng, sate babi, baso, ayam goreng dan juga sop. Rasanya jangan ditanya.... enaknya minta ampun. Mau tambah aja rasanya sungkan. Enak banget. Suster2nya emang pintar masak. Dan favorit kami tuh sambel apa geto dengan bawang2. mak nyus deh pokoke.

Selesai makan malam kami melanjutkan untuk berkenalan dengan para suster dan juga anak2 yang menjadi permata di tempat ini. Kamipun duduk berdampingan dengan mereka seperti sudah berkenalan lama. Menyanyi dan juga bermain bersama. Sungguh pengalaman tak terlupakan berbagi dengan anak yatim piatu yang ternyata cerdas. Mereka ternyata berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan mereka selain bersekolah, juga bekerja setelah pulang sekolah. Tentunya bekerja diasrama. Ada yang bantu suster untuk masak, ada yang bersih2 juga. Walaupun mereka sepertinya kurang beruntung, tetapi mereka terlihat bahagia. Berkat para suster dan juga Romo tentunya.

Akhir di Palasari, kami menyerahkan bantuan berupa uang dan juga biskuit serta mie instan kepada suster kepala. Waktu kami mau pamit pulang malahan ada anak yang nangis mau ikut kami ke Jakarta. Tercabik2 nih hati jadinya. Jadi tambah berkesan liburan di Bali ini. Semoga kami berjumpa lagi dengan kalian yang menjadikan 1 hari yang berharga di mata hati kami. Terima kasih Palasari. I miss u.

Juni 12, 2009

i love bali












Juli 2008 kemarin, nyokap minta duit untuk tour ke bali. Wah hebring juga nih nyokap gw...tanya2 cuman 1,3 juta per orang tapi by bus sih. Full meal, dan itinerary hampir semua objek wisata di bali sekitar 1 minggu plus bromo n jogja. Wah, kayaknya gak asik bayarin nyokap tapi gw juga ga ikutan. Secara murah dan belum pernah ke bali nih dan perginya sama saudara2 yang lain juga. Tapi memang tour yang mau kami pakai ini termasuk wisata rohani katolik jadi nanti ada misa, baksos begituan deh. Sutralah yang penting bali.

Singkat cerita hari yang dinanti tiba. Gak sabar rasanya pengen cepet2 sampe. Siang nyampe di tasik, makan siang di resto setempat. Walau makan cuman hanya telur dadar, tempe orek n sop plus kerupuk. Kayaknya enak banget. Dan makannya juga gak libet.

Sore menjelang malam sampe di daerah jawa tengah. Lupa nama daerahnya. Turun bis untuk makan malam. Resto nya sih biasa aja, mana sebelah resto sawah dan hanya sawah. Jadi banyak binatang yang keriapan di resto. Ih…..bikin ga selera makan.

Tengah malam nyampe di solo. Dan bis mogok. Oalah……nyebelin. Untung ac nya nyala. Kira2 1 jam baru deh jalan lagi.

Subuh udah nyampe jawa timur. Sambil melihat matahari pagi bersinar kita memuji Tuhan lewat kidung pujian. Wisata rohani gitu loh. Walau belum gosok gigi cuek aja...damai aja rasanya melakukan itu semua. Dekat dengan Tuhan sambil menikmati ciptaanNya.

Pagi kita berhenti untuk makan pagi dan juga mandi di resto padang di kota banyuwangi. Tapi walaupun kita mampir diresto padang, menu yang dikeluarin mie plus ayam goreng. Wah, bener2 kecewa...

Perjalanan dilanjutkan, melewati hutan2... sepi banget. Badan udah terasa pegel semua. Udah capek banget rasanya. Mana gak nyampe2. tapi ga berapa lama akhirnya sampe juga di pelabuhan ketapang...akhirnya...kita menunggu beberapa menit untuk masuk ke ferry. Siang itu panas banget. Meleleh rasanya.

Kayaknya 2 jam di ferry, orang2 di bis kayaknya udah mulai ceria n dandan....ternyata perjalanan masih jauh untuk sampai Denpasar. Tapi pemandangan di perjalanan bagus kok. Melewati kampung yang penduduknya beragama islam, dan terutama rumah2 penduduk yang dipastikan disetiap rumah punya pura dan juga ditanam bunga kamboja. Gara2 itu makanya gw jadi suka bunga kamboja. Pohonnya itu keren banget. bodo amat yang bilang bunga kuburan. Kurang lebih jam 7 malam baru nyampe food court untuk makan malam. Jam 9 nyampe hotel. Dipikir2 36 jam perjalanan untuk sampai di Bali. Gila banget. Ini rekor yang paling lama. sebelum ini gw pernah ke jambi dan menghabiskan waktu 24 jam di bis. Bagi kamar di hotel dan langsung tidur, siap2 untuk perjalanan besok.....

Hari ke-3 pergi ke goa Maria Air Sani. Ternyata kalau lihat peta, dari hotel ke Air Sani seperti dari selatan menuju utara. Setengah hari baru nyampe. Melewati rumah Tommy Soeharto katanya. Rumahnya gede banget. Sampai di Air Sani yang beragama Katolik mengadakan misa jalan salib. Setelah itu baru deh jalan ke bedugul. Dijalan melihat penduduk yang piara ular, kelelawar n musang. jadi deh kita nonton bentar. Di bedugul dingin banget, dan waktu disana gak liat pura ulun danu yang jadi icon Bali. gara2 kabut tebal...yah ga dapet foto bagus deh. Jam 5 sore langsung pulang menuju hotel. Secara jam 7 malam ada kebaktian lagi. Geto deh, namanya juga wisata rohani. Tapi gw seh gak ikutan. Kan bukan katolik lagian. hari ini bener2 gak puas jalan2nya.

Hari ke 4, jam 7 pagi udah langsung berangkat. Yang belum sarapan pada makan di bis. Yaiyalah tgu pada makan kelar jam berapa beresnya. Langsung menuju batik bali. Lupa nama tempatnya. karna disc 50 %, akhirnya beli kemeja batik tangan pendek. Lanjut ke Tj Benoa, tempatnya olahraga air. Tempatnya memang asik banget, gw sempet nyobain parasailing rp 60 rb/ putaran . Ngeri sih enggak begitu cuman pas giliran gw, mustinya kan 1 puteran kapal....eh, kapalnya gak muter malah balik arah, jadinya gw kebingungan n gak turun2...jadi lebih lama sih di udaranya....hihihi...trus nyebrang ke pulau penyu dg boat rp 50 ribu/ orang. Disana lihat burung elang, burung rangkong, ular n penyu tentunya......seru banget. Gw gak cobain semua olah raga air sih. Kantong bisa jebol deh, lagian yang lain gak gitu menarik buat gw selain parasailing.
Tour langsung ke GWK, panas banget disana. Sunblock udah jadi barang wajib pake. Maklum bukit kapur, panas & gersang. Di GWK cuman lihat patung wisnu n garuda yang belum jadi. Gw rasa bakal lama jadinya. Cuman kalo mikir dari bukit kapur dibikin tempat seperti itu rasanya patut diacungin jempol deh.
Siang menjelang sore kita diantar ke kuta. Kita sempatkan untuk belanja oleh2 di daerah kuta. Harganya memang lebih mahal dibanding daerah lain. Jalan jalan didaerah pantai kuta emang asik. Sambil lihat bule2 yang berseliweran di pantai, atau lihat mbok2 tukang pijet n kepang yang nawarin jasanya atau abang2 yang nawarin tato. Semua lengkap. Cuman dengan penuhnya semua orang, pantai nya jadi ga keliatan lagi n kotor. Yah nasib deh...jalan2 hari ini lumayan puas, cuman yang ga kesampean blom sempet ditato karna waktunya mepet banget.
Hari cepet banget berlalu. Udah hari ke 5 di Bali. Semakin betah aja. Gak mikir apa2, bebas dari kerjaan. Asiknya......... hari ini ke kintamani. Dingin banget, pemandangannya emang bagus sih tapi gak liat sampe ke bawah. Cuman diatas aja....dan kami udah dipesen wanti2 sama belih nya kalo gak mau beli barang2 kerajinan yang dijual sama anak2 kecil jgn dipegang tar jadi ribut. Trus nyokap beli buah jeruk, pas di kilo gak sekilo...mana ibu2 yang jual jutek....gw bilang ya udah besok2 jgn beli lagi disini.

Itinerary hari ini sebenernya mau ke ubud, tapi ntah kenapa gak jadi. Kami 1 bis jadi marah2 sama yang urus tour. Gila banget deh. Pas lewat monumen bajra sandhi/ monumen perjuangan rakyat bali kami ngotot aja pengen turun. Tinggal bayar sendiri ajalah. Jadi kita masuk ke museum ini. Tempatnya luas banget, bentuk bangunannya kayak candi. Tamannya juga terawat. Menarik dan edukatif juga sih.

Siang dilanjutkan ke pasar sukowati. Yah yang ibu2 nih pada kalap ngeborong. Ada yang beli lusinan, beneran deh mau buat bagi2 atau buat jual lagi. Serem banget liatnya. Yang jual disini banyakan gak ramah. Emang udah dibilangin sih sama saudara juga. Biarin aja dia marah2 jgn gak enak ati. Toh kita juga mau beli n tawarnya juga ga kelewatan banget. Seabis borong untuk mengobati kekecewaan tidak ke ubud, tour leadernya ajak ke pasar seni. Yah dipasar seni kaga ada apa2. tempatnya sama kayak di blok m, yang jualan di belakang pasaraya sebelum digusur. Huh....yang laen sih pada ke joger n titiles. Ke joger sebenernya pengen banget. Tapi gara2 kemaren lewat pas mau ke kuta, ngantri mau masuknya sampe keluar..mending gak usah deh. Ke titiles juga ngapain cuman belanja sosis doang. Ah ga penting. Alhasil nongkrong aja didepan mbak2 yang jual bunga untuk sajen plus beli cendol sama liat toko2 sekitar situ. Gak ada yang menarik. Jadi rombongan pada pulang sore2.

Aduh hari terakhir di bali nih, cepet banget liburannya gak berasa udah mau pulang jakarta lagi.....hari ini gw ke tanah lot pagi2. Hujan turun, lumayan dingin n berkabut deh jadinya. Tempatnya? Jgn tanya...bagus banget. Cuman kalo menurut gw sih puranya kenapa gak lebih tinggi dikit sih, biar lebih keliatan n jumawa geto. Hihi....sayang banget gak kesini sore pas sunset. Itu pasti lebih bagus.

Dari tanah lot menuju ke alas kedaton tempat para monyet. Tour leader bilang jgn bawa barang macem2 tar direbut monyet. Yang ibu2 langsung copotin emas2annya. Ngakak gw liatnya. Kita diajak muter hutan sambil liat monyet, yah geto doang sih. Kasi makan kacang. Emang ada beberapa yang buas sih.

Akhirnya berakhir juga nih petualangan di bali. Tapi liburan gw belumlah berakhir. Masih mau ke gereja katolik palasari, bromo n juga jogja. Tungguin ya blog gw selanjutnya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...