Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

September 29, 2011

dua tangan

Berjalan kami
Sambil kupegang
Dan kuayun lembut
Tangan yang kukasihi itu

Kami berpegangan tangan
Menyusuri jalan
Sambil berlarian kecil
Diwaktu rintiknya hujan

Tangan itu
Begitu rapuh
Kugenggam dengan lembut
Agar dia tak terjatuh

Kulihat sinar matanya
Bergelayut manja
Menggemaskan siapapun yang didekatnya
Dan aku memilikinya

Seperti tangan yang tak ingin berpisah
Berharap tak terlepas
Dalamnya ikatan kami
Yang akan selalu berpegangan

cinta satu saja

Seribu musim tiba
Datang cinta satu cerita
Sekejap kureguk sirna
Seindah fatamorgana

Cobaan menangis
Berganti kesedihan
Air mata tumpah
Pupus cinta berkesudahan

Kesempurnaan akan layu
Sunyi berteman sepi
Tapi hanya cinta satu saja
Yang menghangatkan hati

Bila waktuku tiba
Akan kukabur kenangan ini
Jumpa nanti di alam baka
Dimana kesedihan tidak mendera

September 04, 2011

kangen indahnya belitung


Juni kemarin, kami berlibur ke Belitung. Destinasi ini memang jadi tujuan utama kami berlibur kali ini. Pertemuan demi pertemuan untuk membahas itinerary sampai pagi menjelang, terbayar sudah ketika pesawat Batavia yang membawa kami dari Jakarta landing dengan mulus di bandara H.AS.Hanandjoeddin, Tanjung Pandan.


Bandaranya sih kecil. Turun dari pesawat, orang-orang yang bertujuan untuk berlibur dengan baju santainya yang warna-warni sudah pada berhamburan menuju baggage claim yang cuman ada satu.

Kota Belitung seperti di daerah Sumatera yang lain, jalan raya yang besar, kendaraan gak gitu banyak dan angkot yang jarang, makanya kami rental mobil buat jalan-jalan. Jam 9 malam sudah gak ada kehidupan.


Di tengah kota ada tugu dengan replika batu satam yang jadi ciri khas Belitung. Batu satam ini biasanya dibuat sebagai perhiasan.


Pantai pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Tanjung Tinggi. Granitnya wow...gila...foto-foto yang selama ini cuman bisa dilihat di majalah, ternyata kami juga bisa membidiknya. Satu foto tak pernah cukup...lagi dan lagi...sampai puas.


Hari yang panas, cocok banget buat berendam di beningnya air laut. Panorama yang sempurna ini ternyata dirusak dengan banyaknya coretan pylox yang berada di permukaan granit yang ada.


Sore hampir tiba, pantai yang cocok untuk dikunjungi pas sunset adalah di daerah Bukit Berahu dengan pantainya Tanjung Binga. Dengan menuruni ratusan tangga batu, akhirnya sampai juga ke pantai ini. Pemandangan matahari tenggelamnya bukanlah yang tercantik, tetapi dengan menginap di salah satu cottage-nya yang langsung menuju ke pantai, gue rasa akan jadi moment yang romantis.


Selain Tanjung Binga, Pantai Tanjung Pendam menjadi lokasi favorit warga Belitung untuk rekreasi. Pantainya yang panjang menjadikannya unik. Fasilitasnya lumayan lengkap dengan banyaknya restaurant di tempat ini. Tiap akhir pekan, area ini begitu hidup di sepanjang pantai.
 

Selain pantai cantiknya, objek wisata lainnya yaitu rumah adat Belitung. Isinya sih foto-foto jaman dulu, ranjang pengantin dan pakaian adatnya beserta seserahannya. Bisa dibilang gak gitu menarik, selain itu barang-barang yang disajikan juga sedikit. Namun sebagai barang cagar budaya memang harus dilestarikan dan memang harus ada tempat seperti ini.


Jangan lupa, Belitung itu penghasil timah. Bekas tambangnya walaupun bikin limbah tetapi menjadikannya danau kaolin yang cantik. Makin terik matahari, warna biru yang dihasilkan akan semakin keren.


Bobo :
Hotel Martani
Jl. Yos Sudarso 1, Tanjung Pandan
0719 - 214332

Tempatnya seperti kost-kostan atau bisa dibilang seperti Rumah Sakit. Koper diangkut pake troly barang ke kamar oleh Ibu tua. Bunyinya grotok grotok...gak bisa bayangin kalo ngedorongnya pada waktu malam...hiyyy. Harganya murah cuman di kamar mandinya sempet nemu cacing...what?


Makan :
Mie Belitung Atep
Jl. Sriwijaya no 27, Tanjung Pandan
0719 - 21464

Setelah icip-icip sih rasanya biasa, kalau di Jakarta semacam Emi Medan lah. Toppingnya ada kentang, udang, tahu, baso, tauge dan emping disiram kuah lo mie. Harganya murah banget.


Dan es jeruk kuncinya sedap banget. Asemnya pas...juara banget...


Happy Bakery
Jl. Sulawesi, Tanjung Pandan

Di bakery ini selain jual roti & kue-kue basah, bisa coba otak-otak dengan sambal cuka ( bukan sambal kacang yang seperti biasa kita makan ) & juga mpek-mpek.

Rumah Makan Pribumi
Jl. MT Haryono, Tanjung Pandan
0719 - 21627

Yang terkenal di sini kepiting isinya dan harganya memang rada mahal.

Mpek-mpek Mama Riyo
Rame banget yang makan di sini. Tapi menurut gue, rasanya lebih enak yang biasa gue makan di Muwardi, Grogol.


Oleh-oleh :
Galery KUKM
Jl. Sriwijaya, Tanjung Pandan

Jual macem-macem kerajinan tangan selain makanan khas setempat, harganya sedikit rada mahal.

Kerupuk cap "Keluarga"
Gak pernah sepi tempat ini dari pengunjung yang pengen beli segala macam kerupuk. Dari cumi, ikan dan udang mereka punya. Kelebihannya, mereka menyediakan kardus dan kertas buat diisi identitas agar tidak tertukar di Bandara dengan penumpang lain.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...