Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mei 30, 2016

ennichisai 2016 : miracle power of love

Morning Musumen ( モーニングむすめん。)
Setelah tahun lalu absen, akhirnya tahun ini kembali bisa menikmati Festival Jepang yang ada di Little Tokyo Blok M yaitu Ennichisai 2016 dengan tema : Miracle Power of Love.

Kali ini, kami lebih pantengin panggung pop culture attraction yang mempertunjukan band & cosplay. Soalnya lihat stand-stand makanan malahan gak minat, secara lumayan sering makan ramen, sushi ataupun okonomiyaki. Gak ada yang aneh lah. Panggung traditional juga sepertinya gak ada yang terlalu baru untuk dinikmati.

Kami sih sama sekali buta dengan band-band Jepang, jadi bener-bener nikmatin yang ada aja tanpa protes. Kalo yang lain pada ikutan nyanyi, kami sih bengong-bengong takjub aja.

Shirofuku
Salah satunya ketika boyband Musumen tampil. Penonton pada jerit-jerit, kami sih plonga-plongo, kenapa juga musti jejeritan. Yang ada malahan pusing lihat cowo-cowo jijingkrakan gak jelas. Hahaha...

Shirofuku
Musik Musumen beraliran pop disco yang enak dikuping dan asik buat goyang-goyangin badan. Kami mencoba berbaur dengan penonton lain sambil mencoba ngertiin kenapa sih musti heboh gila gitu tapi ya memang gak bisa. Jadi ya udah, garing aja.

Rio ( Japan ) - Saga
Dua tahun lalu, band ini manggung di acara Ennichisai 2014, jadi udah ada gambaran musiknya seperti apa. Trio musik pop disco Asia ini memang enak buat loncat-loncat. Cuman tetep aja, kami lagi-lagi cuman bisa bengong. Mungkin jiwa kami tuh kalo nonton konser, model yang berkelas macam resital piano atau yang duduk anggun dan tepuk tangan terpelajar, bukan yang pecicilan kek gini. 

Ramy ( Korea ) - Saga
Cuman entah kenapa dan gak ada pengumuman apapun kalo sekarang mereka cuman berdua. Mustinya mereka bertiga kan dengan personilnya yang dari Tiongkok. 

The Crowd at Saga performance
Yang gak berubah adalah penampilan mereka yang selalu energik dan wardrobe-nya yang agak ketinggalan zaman. Motif tabrak dan macan tutul keknya udah gak in fashion lagi ya mustinya. Apalagi dua tahun kemarin kan begini juga tampilannya.

The Crowd
Apapun itu, kami semua terhibur dengan penampilan Saga yang semangat. Terlihat dari pengunjung yang gak terlalu tahu lagunya tapi terbawa suasana yang ceria.

Faint Star
Dari penampilan yang sempet gue tonton, Faint Star adalah favorit kami. Duo cantik ini lagunya enak-enak, seperti : ネヴァエバ (映画『ドクムシ』主題歌), Destruction, koboreteshimattamizunoyouni dan Lips!!

Lagunya punya melody yang asik dan up beat. Selain itu, penampilan panggungnya yang kebanyakan cuman maenin tangan dengan gerakan-gerakan yang energik, bikin gue jatuh hati sama Yuria, si rambut pendek yang bajunya ada warna ijo-nya.

Yuria
Berdiri di depan standing mike, nyanyi dengan gerakan tangan yang menghentak, gue rasa udah cukup. Gak terlalu berlebihan, pas dan keren.

Faint Star
Lagu-lagu Jepang memang keren, artinya bagus dan selalu bikin semangat. Ini yang sekarang-sekarang ini bikin gue lebih sering denger lagu Jepang via You Tube, cari tahu artinya dan nyanyi-nyanyi deh. Tahun depan kira-kira bakal ada siapa lagi ya?  Sambil terus nunggu, kapan ya bakalan ke Jepang? Huhuhu...

Check it out Faint Star clip @ youtube : koboreteshimattamizunoyouni

Yang belum kesampean di Ennichisai tahun ini : makan りんご飴 ( Ringo Ame ). Apel berbalut caramel yang kelihatannya enak tapi harganya mahal 35 K, jadi gak beli. Hahahaha

See you Ennichisai 2017.

Mei 24, 2016

bibimpop, gak lagi-lagi deh


Sasaran makan ramen kali ini jatuh ke daerah Binus di kemanggisan. Ramen Korea di Bibim Pop.

Setelah pesan dan tersaji di meja, penampilannya ternyata tidak terlalu mengundang selera dan setelah menyesap barang satu dua suap, rasa-rasanya lumayan familiar tapi masih belum ngeh.

Penasaran sih sebenernya, masa iya ada ramen yang rasanya bisa sama dan pernah dimakan di kedai yang lain. Kayaknya gak mungkin.

Namun jawabannya langsung didapat ketika mau bayar. Ada mie instan Korea dalam kemasan besar yang ditaruh di atas rak. Wah, pantes aja rasanya ngerti, lah sering makan.

Kalo warung Indomie sih udah gak aneh, memang jualannya jelas tapi kalo ini rada nyeleneh. Karena gue tahu berapa harga satu bungkusnya dan dijual 3x lipat dengan tambahan secomot tauge dan sejumput telur dadar. Kayaknya not acceptable.

Dari gue sendiri sih gampang, gak bakalan beli lagi. Mau bikin korea-koreaan sih sah aja karena emang lagi hits, tapi kalo cuman rebus mie instan doang sih kurang ajar banget.


Mei 20, 2016

si juara : ikkudo ichi


Terlalu lama rasanya nunggu kesempatan untuk makan di Ikkudo Ichi. Selain karena males antri, mungkin gue nungguin doi buat bisa nyicipin bareng.

Hari itu pun tiba... dan masih ngantri...

Setengah jam berlalu, baru bisa merasakan tempat duduk. 

Menu yang kami pilih adalah Ikkudo's Tori Kara ( 58 K ) dan Tori Miso ( 58 K ). Baru nyobain kuahnya aja kek terlempar dan masuk dalam campuran cita rasa yang kaya dan memanjakan lidah. Gue gak berani bohong, ini enak banget.


Ini baru nyobain yang daging ayam, gimana yang daging babi ya? Lebih pecah gue rasa...


Memang porsinya sedikit banget, itu yang nyebelin karena jadi pengen nambah ke porsi berikutnya. Hahaha tapi gak kami lakukan karena sesuatu yang enak gak boleh terlalu berlebihan ahahha alibi, padahal kan deg-degan juga bayarnya karena ada tambahan service charge yang tidak dicantumkan besarnya berapa tapi setelah dihitung di rumah ternyata ada di angka 7 %.

Belum lagi angka pembulatan yang rada gak masuk akal sih. Umpama total bayarnya Rp 120.001,- maka akan ada pembulatan sebesar Rp 99,- agar menjadi Rp 120.100,-

Hello? 

Gue belum memutuskan untuk menjadi pelanggan tetap Ikkudo Ichi atau masih mencari ramen terbaik di negeri ini.

menya sakura : si pendatang baru


Masih dalam rangkaian pencarian gerai mie yang enak dan sempurna, kali itu gue nyobain Menya Sakura yang ada di Gandaria City.

Spicy Kucai Ramen ( 65 K ) dengan taburan cacahan daging sapi, kucai, tauge dan bawang daun menjadi pelengkapnya. 

Rasanya sih bisa dibilang biasa, standar ramen yang sering gue makan dan gak ada yang terlalu spesial sepertinya. Gak ngerti kenapa. Apa mungkin karena harganya yang overprice, jadi jiper duluan? Hahaha bisa jadi.


Hidangan penutupnya gue nyobain Mochi Green Kacang Merah ( 30 K ),  dengan mochi yang keras karena kelamaan di freezer. Karena gue udah nyobain Sumo Boo, yang ini jadi kalah jauh dari segi harga dan rasa.

Hasil akhirnya, harganya kemahalan dan pelanggan masih diharuskan untuk membayar service charge sebesar 6 %.

Anyway, pencarian ramen ter-enak masih belum berhenti sampai disini. Let's go...

Mei 19, 2016

takigawa yang menawan


Makan sushi termasuk salah satu list guilty pleasure gue, dan itu membantu mood booster kalo lagi bete.

Takigawa adalah salah satu resto jepang yang termasuk favorit, selain memang enak, penyajiannya ok, mbaknya kooperatif, gak pelit dan harganya lumayan ramah.


Baru-baru ini, gue lagi demen makan salmon, jadi pilihannya makan Salmon Roll ( 29 K ). Chicken Teriyaki Roll ( 26 K ) juga gak kalah enak. Berasa masih kurang, gue pesen Tempura Udon ( 55 K ).


Beres makan semuanya, gak bisa bangun gara-gara kekenyangan. Tinggal pulang naik taxi dan tidur nyenyak. Semua gara-gara Takigawa. Thank you Takigawa for making my day. See you, soon.

Mei 18, 2016

marugame udon & tempura : i love it!


Setelah sekian lama, kesampean juga makan Marugame Udon di Taman Anggrek. Yang namanya ramen, udon dan teman-temannya sih udah gak perlu ditanya lagi.  

Kurang lebih, makan udon di mana pun sama aja dan Marugame udah lama happening kan, gue aja yang baru bisa nyobain baru-baru ini.

Restaurant berkonsep fast food ini seperti angin segar buat pecinta kuliner berjenis mie. Tinggal antri, pilih udon yang disukai, lalu pilih gorengannya, minumnya apa dan langsung bayar di kasir. Topping tambahan bisa diambil di side stand yang sudah disediakan. Simple.

Yang membahagiakan, gue gak perlu bayar service charge. Hahaha thanks God. 

Niku Udon ( 48,18 K )
Ebi Tempura ( 13, 63 K )
Baby Bean Kariage ( 10 K )

Gue menemukan gerai dengan nama yang berbeda tapi dengan konsep makanan yang sama. Yang enak itu selalu banyak ditiru tapi yang laku yang the best pastinya.


Kali ini, gue cuci mata ke Gandaria City dan setelah bingung sebentar mau makan di mana, akhirnya gue berlabuh di Marugame Udon.

Tempatnya cozy dan berasa kek makan di warung-warung pinggir jalan di Jepang.


Spicy Tori Baitan Udon ( 42,72 K ), Beef Croquette ( 10,9 K ) menjadi pilihan gue malam itu. Spicy Tori-nya sih enak banget, kaldunya berasa dan tambahan cabe potong menambah nikmat secara keseluruhan. Kalo croquette-nya sih biasa kek makan perkedel malahan....wkwkwkw..

Beres makan, rasanya masih pengen berlama-lama di sini untuk menikmati suasana Jepang di Marugame Udon.


Mei 17, 2016

shirokuma/ sumo boo ?

Makan enak kadang jadi wajib hukumnya kalo lagi stress atau banyak pikiran. Segelas dessert menjadi obat mujarab untuk menutup hari yang sangat melelahkan.

Di Gandaria City ada Shirokuma Cafe. Tempatnya memang agak kurang strategis sih tapi gak mengurungkan gue untuk sekedar mencoba, siapa tahu ketagihan.

Menu utamanya ice cream matcha dengan segala tetek bengeknya diselingi makanan small bite. 

Kali itu gue mencoba Parfait Shirata ( 37 K ), ice cream matcha dengan corn flakes dan red bean. Tempting banget sih waktu lihat penampilannya tapi dipikir-pikir cuman es krim cone doang kok bisa semahal itu ya? 


Untuk menemani si matcha, gue pesen Kuro Dog ( 45 K ), hot dog dengan roti hitam dan topping rumput laut. Mahal juga ya....rasanya sih gak ada sesuatu yang spesial.


Buka tempat dessert kalo laku ya asik model Honeymoon Dessert tapi sekarang udah gak ada lagi ya outletnya padahal lumayan enak.

Oya, makan di Shirokuma Cafe akan dibebankan service charge sebesar 5 %.

Nah, baru kemarin nih, gue kesampean juga nongkrong di Sumo Boo di Central Park, sama percis kek Shirokuma dari segi menu yang dijual. Entah siapa yang duluan dan siapa yang meniru siapa.


Sumo Boo Dessert ( 35 K ) menjadi pilihan kami minggu siang itu, isinya lihat saja sendiri. Ini jauh lebih menggoda bukan?


Belum puas, kami pesan Matcha Shiratama ( 30 K ), salah satu dessert andalan Sumo Boo dengan penampilan gak kalah cantik dan sangat menggiurkan.

Agak shock memang setelah membayar tagihannya ternyata kami harus membayar service charge sebesar 7 %, pantes saja service-nya ramah banget.

Diantara dua tempat yang sudah happening ini, gue lebih memilih Sumo Boo untuk menjadi tempat dessert favorit. Selain tempatnya lebih nyaman, penampilan dari dessertnya pun lebih niat. Itu lebih penting. Harga nomor 2 deh. Rasa juga gak bakal jauh beda.

So guys, buat yang suka es krim dan matcha, boleh dicoba nih, jangan lupa sambil bawa seseorang yang special ya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...