Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

November 07, 2015

25 tahun mencintai nicole

Kidman of course...

Nicole Kidman...Si cantik fashionable asal Australia yang selalu wara-wiri di red carpet gara-gara sering jadi nominee di film-film yang dia bintangi.

Mencintai aktingnya yang tertuang dalam layar lebar, dan filmnya yang rata-rata berbobot. Berikut beberapa film-filmnya yang sempet gue tonton dan akan selalu menunggu kemunculannya di tukang dvd bajakan hahaha...


Days of Thunder ( 1990 )
Di awal karirnya, Nicole terlihat masih berjuang dalam berakting di depan kamera. Dengan rambut keriting ala Mariah Carey, dia mencoba meyakinkan penonton sebagai dokter yang merawat Cole Trickle ( Tom Cruise ), seorang pembalap mobil dari cedera parah yang dialaminya dalam kejuaraan sirkuit mobil.

Bintang di film ini bukanlah dirinya ( cek aja posternya ), membuatnya tenggelam dalam nama besar Tom Cruise tapi melalui perannya ini namanya mulai dikenal dan dikabarkan mereka kedapatan cinta lokasi dan berakhir di pelaminan.


Far and Away ( 1992 )
Banyak film yang dibintangi Nicole Kidman dan Tom Cruise, salah satunya adalah film epik romantis Far and Away. Keduanya diceritakan dari Irlandia dengan cita-cita yang sama tetapi berasal dari strata sosial yang berbeda. Tanah menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan di jaman itu sehingga mereka berani mengadu nasib ke Boston, Amerika demi mewujudkan cita-cita dan harapan mereka.

Film ini menyuguhkan cerita yang gampang disukai setiap orang, ditimpali dengan pemandangan yang memanjakan mata juga chemistry yang meyakinkan antar keduanya menjadikan satu dari sekian banyak film romantis yang menjadi favorit gue.
 

The Portrait of a Lady ( 1996 )
Film dengan setting jadul gak selalu ngebosenin. Di film ini kita bisa melihat karakter yang dimainkan Nicole Kidman dari seorang yang arogan, jual mahal dan mempunyai harga diri yang tinggi, berubah menjadi depresi, tertekan dan dingin.

Berkisah tentang Isabel Archer yang terbang dari Amerika menuju Inggris untuk mencari calon suami bagi dirinya. Malang baginya, dia salah memilih suami yang ternyata hanya mengincar hartanya dan mempunyai masa lalu yang berdampak menyakitkan di masa sekarang.


Eyes Wide Shut ( 1999 )
Gue bisa bilang ini salah satu film cult terbaik yang pernah gue tonton. Film garapan Stanley Kubrick ini sarat dengan muatan sex tapi bukan itu yang bikin gue suka, melainkan inti sari ceritanya yang bilang, kalo udah punya pasangan gak usah selingkuh deh.

Gue juga yakin kalo organisasi rahasia kalangan atas yang selalu menggelar pesta sex secara masal ada dimana-mana. 

Nicole Kidman kembali dipasangkan dengan Tom Cruise. Lagi-lagi di film ini bukan Nicole yang menjadi bintangnya melainkan Tom Cruise.

Sebagai suatu tontonan drama erotik campur thriller psikologi dan sebagai pengetahuan belaka, mata gue benar-benar terbuka tapi untuk kehidupan nyata, sebaiknya jangan ditiru. 


Moulin Rouge ( 2001 )
It’s about Paris, enchanted boy, drama, spectacular-spectacular, romantic, musical, best costume design, best art décor, nominee best actress, nominee best picture, choreography, pop music, sound of music, like a virgin, come what may, our song, soundtrack, diamond, can-can dancer, courtesan, Satine, young writer, Maharaja, Green Fairy, bohemian,India, theater, good chemistry, Nicole Kidman, Ewan Mcgregor, Jim Broadbent, Baz Luhrmann, the greatest thing you’ll ever learn is just to love and beloved in return, freedom, truth, beauty, love, tragic, dying and sad ending.

The Others ( 2001 ) 
Nonton film ini sekali, gak bakalan lupa deh, dijamin! Lepas 15 tahun aja, gue masih inget walaupun secara detail sih enggak terlalu, tapi endingnya dijamin inget forever.

Waktu film ini tayang, gue nonton di Pasaraya Blok M dan lo tahu? Temen gue salah mengartikan endingnya. Omaigat...Itu kan obvious banget, tapi ya sutralah, boleh dong beda!

Nonton ulang film ini di dvd, lumayan seru, gue lebih fokus sama detailnya bukan ceritanya, karena gue udah tahu jalan ceritanya?

Di film ini, Nicole Kidman mendapatkan beberapa awards sebagai Best Actress. Bravo.

 
Birthday Girl ( 2001 )
Ceritanya memang menarik tapi tidak menampilkan aktingnya yang terbaik. Berbagi peran dengan Ben Chaplin, seorang yang monoton dalam kehidupan kesehariannya sampai datanglah Nadia ( Nicole Kidman ) yang berasal dari Rusia. Akhirnya, kehidupan Ben lebih hidup dengan Nadia yang berada disampingnya. 

Yang mencuri peran di sini adalah saudara Nadia dan temannya yang diperankan oleh Vincent Cassel, yang dikenal sebagai mentor Nina, penari balet di Black Swan dan Mathieu Kassovitz sebagai kekasih Audrey Tautou di film Amelie.


The Hours ( 2002 )
Tiga cerita dari masing-masing jaman yang berbeda, disatukan oleh novel berjudul Mrs Dalloway karya Virginia Woolf yang bertema feminis, cherish life dengan akting brilian Julianne Moore, Meryl Streep dan Nicole Kidman.

Selain ceritanya yang berkesan, gaya penyutradaraan yang imaginative  membuat film ini tak bosan ditonton puluhan kali. Film ini juga menghantar Nicole Kidman pada jajaran top actress Hollywood dengan membawa pulang patung Oscar di kategori Best Actress. Stephen Daldry sebagai sutradara The Hours dikenal melalui film lainnya, Billy Elliot.


The Stepford Wives ( 2004 )
Film fiksi dan penuh warna menjadi kekuatan film ini. Ceritanya memang bukan sesuatu yang biasa, semuanya diceritakan sempurna dengan masing-masing keluarga yang harmonis dan baik-baik saja.

Ternyata yang kelihatan baik di depan ada sesuatu yang disembunyikan di belakang. Drama satir ini lumayan segar ditonton sesekali kalau pikiran lagi kusut tapi tidak berkali-kali karena penjahatnya udah ketahuan kan...


Birth ( 2004 )
Bercerita tentang seorang anak yang tiba-tiba mengaku menjadi titisan mantan suaminya yang sudah meninggal. Serta merta kehidupan Anna ( Nicole Kidman ) dilanda kebingungan karena dia masih sangat mencintai suaminya itu. Di lain pihak, Anna sudah mempunyai seseorang yang akan segera menikahinya. Akankah si anak tersebut memang benar jelmaan suaminya?

Secara pribadi, gue gak terlalu suka filmnya tapi kritikus film memuji film ini karena ceritanya yang tidak biasa yang mengangkat tema misteri psikologi.


Bewitched ( 2005 ) 
Gue masih inget nonton film ini di bioskop A, nonton sama si B, dan waktu itu kerja di PT C. Waktu film berakhir, gue sempet nanya sama si B, gimana filmnya? dan si B bilang filmnya bagus.

What? Kalo ada pilihan laen, gak usah nonton film ini deh. Masih lebih bagus versi TV nya kemana-mana.

Ceritanya ya gitu aja sih dan yang bikin jelek tuh chemistry antara Nicole Kidman & Will Ferrell, totally zero chemistry.

Pulang dari bioskop, ngerasa buang-buang duit udah nonton film paling gak penting dalam idup gue padahal filmnya Nicole Kidman gitu loh... kadang-kadang gak jaminan juga ya film dengan casting aktris besar & mahal ngebikin bagus filmnya.


Margot at the Wedding ( 2007 ) 
Salah satu film drama ringan nan mengesankan yang diperankan antara Nicole Kidman, Jennifer Jason Leigh & Jack Black. Walaupun bukan yang terfavorit, tapi drama yang ceritanya bisa terjadi pada siapa saja ini lumayan memukau dengan kemampuan akting ketiganya yang membuat film ini layak untuk ditonton.

Margot ( Nicole Kidman ) adalah seorang penulis yang sedang mengunjungi adiknya, Pauline ( Jennifer Jason Leigh ) yang akan segera menikah dengan Malcolm ( Jack Black ). Konflik ketiganya menjadi kekuatan dari ceritanya yang penuh dengan dialog menggelikan dan bodoh.

Adegan lucu di film ini adalah ketika Margot menyetujui untuk naik ke atas pohon dan gak bisa turun tanpa bantuan petugas pemadam kebakaran.

Must see movie i guess, especially if you love drama very much.


Australia ( 2008 )
Film berdurasi 2 jam 40 menit ini menceritakan tentang peternakan sapi yang berada di Australia.Penyuka steak import pasti seneng banget makan sirloin asal Australia bukan? Namun, drama romantis ini gak cuman menceritakan persaingan antar peternak sapi tapi juga kehidupan suku asli Australia, yaitu Aborigin. 

Sepanjang film ini diiringi lagu Over the Rainbow dari OST Wizard of Oz. Pemilihan lagu ini termasuk tepat mengingat pemandangan yang ditangkap kamera memang spectacular. Setelah film berakhir, rasanya pengen banget sebulan berada di padang pasir Australia, tidur di bawah bintang, safari melihat kangguru, camping di alam liar dan menunggu matahari terbenam.


Nine ( 2009 )
Kalau ada film musikal yang membosankan dan jelek, udah pasti Nine. Beda jauh dengan Moulin Rouge atau Chicago atau Dreamgirls yang bergema di ajang Academy Awards. Castingnya sih jangan ditanya, full bintang top, inti ceritanya juga lumayan bagus tapi mungkin karena kebanyakan bintang dan harus berbagi scene yang padat, secara keseluruhan menjadi berantakan. Dan point terpentingnya, film musikal tanpa lagu yang enak di telinga sepertinya kesalahan terbesar. Keindahan Italia yang seharusnya menjadi point plus sebagai setting film, sama sekali tidak menolong.


Rabbit Hole ( 2010 )
Ceritanya hampir mirip dengan film Cake yang dibintangi oleh Jennifer Aniston. Sama-sama bercerita tentang kehilangan anak dan bagaimana menghadapi sesudahnya. Kalau mau dibandingkan, gue lebih suka filmnya Jen, aktingnya lebih meyakinkan. Bukan berarti film ini jelek, mungkin bosan dengan tema depresi.


Paper Boy ( 2012 )
Film dengan setting tahun 60-an yang ditunjukan dengan wardrobe dan riasan muka yang tebal. Banyak adegan memorable yang membuat film ini menarik. Salah satunya adalah adegan onani yang dilakukan John Cusack di depan banyak orang sementara Nicole Kidman berpura-pura orgasme.

Inti ceritanya tentang seorang anak muda Jack Jansen ( Zac Efron ) yang cinta mati pada wanita gampangan yang lebih tua, Charlotte Bless ( Nicole Kidman ). Ternyata kedatangan wanita ini membawa malapetaka bagi kehidupan dan keluarga Wade yang berprofesi sebagai paperboy.


Stoker ( 2013 )
Film thriller psychological ini lumayan bagus untuk dinikmati pada waktu tengah malam menjelang mau tidur. Walau begitu, film ini gak terlalu menyeramkan, cerita digiring kepada siapa misteri pembunuhan di keluarga Stoker? Porsi Nicole Kidman di film ini gak terlalu banyak dan gak terlalu penting hanya diceritakan sebagai seorang ibu yang secara emosional gak stabil. Bintang di film ini tentu saja Mia Wasikowswa, seorang yang tidak pandai bergaul, tidak punya sopan santun, cenderung labil dan mempunyai dunianya sendiri.


Grace of Monaco ( 2014 )
Menurut kritikus film :
Filmnya gak jelas antara kejadian nyata dan gak nyata, screenplay-nya jelek banget, disaster movie ever yang pernah jadi film pembuka di Festival Film Cannes, make up-nya sih flawless tapi gak nolong film secara keseluruhan, Grace Kelly kan gak kidal, Grace Kelly kan rambutnya blonde, dan yang paling kejam watching this movie is wasting me 2 hours.

Dan memang, filmnya flop di pasaran. Entah apa yang salah. Mungkin ekspektasi publik terlalu berlebihan, makanya pas nonton dan gak sesuai harapan banyak yang kecewa.

In my opinion :
Gue sendiri, nungguin filmnya udah lama banget dan pas nongol posternya di bioskop, gak tahu kapan kemunculannya dan kapan berakhirnya. Setelah nonton dari dvd bajakan, pendapat gue tentang film ini, gak seburuk apa yang orang bilang, nikmatin saja dari awal sampai akhir. Cuman jadinya penasaran mana bagian yang real dan gak real. Dibanding dengan film biopik Diana, film ini lebih bagus tapi kalo perbandingannya dengan My Weeks With Marylin-nya Michelle Williams, film Grace of Monaco ketinggalan jauh.

Banyak faktor penyebab suatu film sukses di pasaran. Ceritanya harus bagus itu pasti, leading role harus cocok sama peran yang dibawakan dan yang gak kalah penting yaitu gencar promosi. Selebihnya faktor keberuntungan.
 

Before I Go To Sleep ( 2014 )
Film bertema amnesia banyak sekali beredar, salah satunya adalah yang dibintangi Nicole Kidman dan Colin Firth ini. Ceritanya lebih sempit, gak terlalu banyak casting tapi sayangnya karakter yang keluar terlihat kurang menonjol. Penonton digiring kepada fakta bahwa yang bertanggung jawab atas penyebab kekacauan ini adalah suaminya.

Di lain pihak ada Dokter Nasch ( Mark Strong ) yang setiap harinya mencoba untuk memulihkan si amnesia dengan memberikan treatment rutin. Sedangkan si penderita amnesia ( Nicole Kidman ) setiap harinya bangun pagi dalam keadaan tidak ingat apa pun, mencoba untuk mempercayai dokternya dan berkat kegigihan si dokter, ingatannya mulai pulih sedikit demi sedikit.

Tebak-tebakan siapa dalang kejahatan di film ini tentu saja memacu adrenalin tapi durasi yang terlalu sebentar rasanya menjadikan film ini terlalu cepat selesai tanpa kita sadari. Ada sesuatu yang kurang, mungkin endingnya yang terbilang biasa.

Paddington ( 2014 ) 
Film animasi yang bercerita tentang petualangan seekor beruang yang mencari keluarganya di London. Filmnya sih lumayan lucu dan menghibur hanya saja peran Nicole Kidman sebagai seorang anak ilmuwan berasa terlalu gampang, mungkin karena kebanyakan main di film drama serius. Dan kenapa juga musti pakai Nicole? Mungkin itu memang strateginya biar filmnya laris.


Strangerland ( 2015 ) 
Dari segi cerita, bukan sesuatu yang baru karena film yang menceritakan hilangnya anak-anak  secara tiba-tiba  dalam satu keluarga, terbilang banyak, dan film ini adalah salah satunya.

Dikisahkan, mereka baru saja pindah ke satu kota karena skandal anak perempuannya yang bernama Lily ( Maddison Brown ) dengan gurunya di kota yang lama.

Satu waktu, pada waktu yang hampir bersamaan, si Tom, anak kedua dari Catherine Parker ( Nicole Kidman ) dan Matthew Parker ( Joseph Fiennes ) ini jalan sambil tidur sedangkan Lily sengaja kabur pada waktu tengah malam tanpa ada penyebab yang jelas, meninggalkan buku harian yang menceritakan perjalanan hidupnya dan kondisi keluarga tersebut. 

Cerita pun bergulir bagaimana kedua orang tua ini berjuang menghadapi hilangnya kedua anak mereka dengan bantuan Detective David Rae ( Hugo Weaving ).

Akhir cerita yang menggantung, menyebabkan banyak yang tak menyukai film ini. Seperti review dari Chicago Sun Times - Richard Roeper, Strangerland runs out of gas, leaving us with a couple of final "Forget You" ( shall we say ) moments. Thanks. Thanks for nothing.

Atau dari Entertainment Weekly - Joe McGovern, Kidman's best performances have often been as grieving moms ( Dead Calm, The Others, Rabbit Hole ) and here she provides the flaccid movie's sole flash of daring and unpredictability.

Dan menurut gue, film ini gak bikin penyelesaian yang asik, terlalu banyak pertanyaan yang tak terjawab.

Poin plus di film ini banyak ditampilkan landscape horison yang keren, Maddison Brown yang cantik walau hanya muncul beberapa scene saja dan tentu saja akting Nicole Kidman yang memang spesialisasi berakting depresi, bagaimana rasanya diacuhkan dan tidak disentuh suaminya, lantas menggila dengan telanjang di jalanan karena kehilangan anak-anaknya.


Queen of the Desert (  2015 )
Film dengan kategori woman section, kadang bisa bagus tapi bisa jelek juga. Film ini menjadi salah satu yang termasuk jelek. Ceritanya berdasarkan kisah nyata, tapi disini diceritakan kayaknya hero banget

View-nya sih bagus, ceritanya juga oke tapi entah ya, gue gak gitu suka. Mungkin salah peran. Kalo dibawain sama artis lain mungkin lebih pas. Sekedar untuk tontonan sih boleh, tapi untuk masuk jajaran film-film Oscar mah jauh. 



The Family Fang ( 2015 )
Gue suka film yang masuk dalam kategori drama komedi satir ini. Temanya sih keluarga dengan jalan cerita yang menarik dan ending yang tidak disangka.

Jason Bateman, aktor idola masa kecil yang main dalam serial televisi "The Hogan Family" jamannya masih TVRI jaya, mampu mengimbangi akting Christopher Walken & tentu saja Nicole Kidman.



Lion ( 2016 )
Salah satu film powerful yang sayang untuk dilewatkan. Film yang berdasarkan true story ini wajib ditonton bagi penyuka India, Dev Patel, Nicole Kidman dan Slumdog Millionaire.

Berkisah tentang kakak adik yang berpisah di stasiun kereta api, dan si adik terbawa kereta api yang membawanya dari Khandwa ke Kolkata yang berjarak ribuan kilometer.

Cerita lebih dititik beratkan pada si adik ( Saroo ) yang akhirnya masuk ke penampungan anak-anak hilang dan diadopsi oleh keluarga dari Tasmania, Australia.

Semakin besar, dia mengerti bahwa dia adalah anak adopsi dan mulai mencari keluarganya, samar-samar dalam ingatan. Dengan bantuan google earth, setelah lebih dari 20 tahunan, dia berhasil bertemu dengan ibu dan saudara perempuannya di India, tapi tidak dengan kakak laki-lakinya karena waktu mereka berpisah di stasiun kereta api, si kakak ternyata tertabrak kereta api ketika mencari dirinya.

Tidak ada yang salah dalam kejadian ini, hidup tidak akan pernah tahu dibawa kemana.

Saroo ( Sheru ) dalam Bahasa Inggris berarti Lion.


The Killing of a Sacred Deer ( 2017 ) 
Dibilang suka sama film ini sih gak terlalu tapi dibilang jelek juga enggak.

Dengan tempo lambat, film bergenre drama thriller fantasy ini mengalir selama kurang lebih 2 jam untuk menebak-nebak bagaimana ending dari akhir film ini.

Inti ceritanya adalah kesalahan di masa lampau menuai akibat di masa sekarang dan perjuangan agar akibat tersebut tidak menimpa tetapi kenyataan berkata lain.

Hampir mirip ceritanya dengan film Korea berjudul "A Day." Hanya saja dengan ending yang berbeda dan cerita yang lebih menarik walaupun mengalami perulangan demi perulangan yang membuat film ini terasa unik.

Balik lagi ke The Killing of a Sacred Deer, film ini bukan Oscar material. Lihat Nicole di layar lebar saja kayaknya udah seneng gak perlu embel-embel lainnya. 

1 komentar:

  1. Like your blog. wish I knew the languAGE. If you are a decorator or in the B2B trade visit our blog http://bit.do/artdecor

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...