Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mei 28, 2009

purity of pacitan


















Akhirnya datang juga hari ketiga di jogja. Kami memang gak sabar untuk menunggu hari ini karena hari ini kami mau jalan-jalan ke pacitan. 2 bulan sebelumnya kami sudah booking mobil sewaan untuk kesana. Sewa mobil + supir Rp. 275 rb untuk 12 jam. Tidak termasuk bensin. Lumayan mahal mana sewa mobil ini termasuk saudara punya. Gak dapat discount lagi.....ya udahlah harga no 2 deh demi tujuan kami yaitu pantai kelayar dan goa gong yang jadi inceran. Kedua tempat ini direkomen banget sama temen. Search di internet dan muncullah gambar yang mendebarkan hati. Saat itu juga saya berkata dalam hati bahwa saya harus kesana dan ternyata kami sudah dalam perjalanan menuju kesana....senangnya.

Jam 8 pagi kami dijemput. Dan 4 jam lamanya kami dalam perjalanan. Mana supirnya gak tau jalan. Sebentar2 berenti untuk tanya jalan. Pertama sih ok2 aja. Tapi lama kelamaan bikin keki juga. Mana salah jalan, tanya lagi, balik arah, tanya lagi begitu seterusnya....mana supirnya cuman tanya arah pantai kemana....jadilah kami dibawa ke pantai teleng ria....aduh mas, kita gak mau ke pantai teleng ria. Kita maunya ke pantai kelayar....emosi juga jadinya. Mana orang2 yang ditanya dijalan cuman bilang deket kok...deketnya itu gak sampe2...bikin stress. Sampe akhirnya kami di track yang benar. Apalagi sampai ketemu pos untuk bayar retribusi. Kami yakin itu udah deket sekali, gak sabar, cemas, adrenalin sampai memuncak. Tiba2 dari jalan yang berupa hutan penuh dengan pohon2 yang lebat terbentang lebar pantai kelayar yang benar2 spektakuler. Masih perawan dengan pasir putihnya, air yang biru jernih, dan kalau kita menyusuri pantai ke arah kiri akan terbentang karang yang bentuknya keren banget ...gak bisa dikatakan dengan kata-kata deh... daerah ini memang sepi. Gak ada turis yang datang. Cuman ada kuncen yang menghampiri kami menawarkan kalau mau melihat air mancur yang berada di atas tebing. Wah, kami malah baru tahu. Walau sebenernya ingin, tapi kami bener2 gak bisa, karena kita juga diburu waktu. Satu jam lebih kami menghabiskan waktu disana. Duduk di pasirnya yang lembut, dan banyak membuat foto2 cantik. Memang hawa disana gak gitu enak. Rada angker. Maklum daerah sepi. Jarang dikunjungi. Untung kita kesana pas masih siang. Matahari masih terik. Kalau kesana sudah sore. Beneran gak ada yang bisa dilihat seperti waktu teman saya kesini tempo hari. Mana serem banget.Partner traveling saya saja sampai mengakui bagus banget n malah mau makan siang dulu disini. Saya juga mau sebenernya tapi mana bisa? waktu jalan terus... masih banyak yang mau dikunjungi kan?

Tak jauh dari pantai kelayar terdapat goa gong. Goa yang katanya terindah se- Asia Tenggara. Memang bener kok, tapi kita sampai kepanasan sewaktu berada di goa. Mungkin karena kita masuk ke perut bumi dan oksigen menjadi kurang yang mengakibatkan hawa panas atau karena cahaya lampu terang yang berwarna warni...gak tau juga deh. Stalagnit dan stalagtit nya beraneka ragam menjulang dari atas ke bawah meneteskan air. Kata mbak yang menemani kami dinamakan goa gong karena ada batu yang kalau dipukul menimbulkan bunyi gong yang berdebum, seperti orang yang memukul gong. Memang betul kok, kami juga membuktikannya. Lain kali kalau mau ketempat ini pastikan untuk gak usah pakai jasa guide, dan ga perlu pakai sewa senter karena gak penting. Lampu yang berwarna warni akan menemani selama di goa.

Hari semakin sore, waktu yang telah terpakai sudah 6 jam. Dan masih ada separuhnya. Kami langsung memutuskan untuk langsung menuju pantai baron, daripada melihat goa tabuhan yang kalau ditabuh bisa menimbulkan bunyi bunyian. Secara kalau mau ke pantai baron juga susah kendaraan. Pantai kelayar vs pantai baron sudah pasti berbanding terbalik. Kelayar sepi, jauh dari peradaban tapi bersih. Sedangkan baron ramai, tapi warna airnya coklat kehitaman. Pantai baron ini dijadikan tempat nelayan untuk berlabuh dan mencari ikan di waktu malam terlihat dari banyaknya perahu nelayan yang sedang berlabuh. Walaupun begitu the best view dari pantai baron ini adalah ketika kami naik tangga yang dirakit dari bamboo di sebelah kiri pantai. Menuju ke bukit yang kalau dari atas pemandangan pantai baron menjadi lebih menarik.

Dari pantai baron kami menuju pantai kukup yang ternyata bersebelahan. Pantai ini lebih jernih airnya, dengan batu besar yang bertengger di kiri pantai yang dihubungkan dengan jembatan biru. Seperti tanah lot di bali. Kita bisa menuju kesana, tapi karena waktu yang sempit gak dulu deh. Kami menghabiskan waktu yang ada dengan berfoto & main air. Disini ada tempat berjualan ikan hias. Seperti ikan nemo, kuda laut, bintang laut...keren deh...tapi kami gak beli sih, mau taruh dimana nanti...wong mereka juga hidup di air asin...

Dalam perjalanan pulang kami melewati irung petruk. Disini bisa dilihat pemandangan kota jogja sewaktu malam. Dimana cahaya dari rumah rumah penduduk memancarkan cahaya berkelap kelip. Cantik nian. Sampe di jogja pas jam 8 malam. Tepat dari 12 jam yang telah diberikan jasa penyewaan mobil. Seneng banget. Dapat pengalaman baru, foto2 cantik, wuih......jadi inget temen yang bilang ” hah, liburan di jogja? Liburan elu mah lokal lagi lokal lagi....ke luar dong....!” dia gak sadar sih kalo Indonesia tuh cantik banget. Saya aja gak nyesel pergi ke pacitan, terutama ke kelayar....someday, i will be there again....



Mei 27, 2009

jogja van java



Liburan akhir tahun 2008 kemarin, saya traveling ke jogja. Merencanakannya selama 6 bulan bersama teman. Gak kelamaan? Ya tentu aja lama. Sekalian akhir tahunan juga sih. Dua minggu sebelum keberangkatan kami membeli tiket kereta kelas bisnis distasiun senen. Harga tiketnya rp. 150.000,- harga spesial di akhir tahun.

Sabtu tanggal 27 desember kami naik kereta yang berangkat pukul 07.20, biar pagi pas nyampe jogja bisa langsung traveling. Kereta menjadi pilihan utama karena lebih murah tentunya. Nyampe jogja molor 1 jam dari jadwal yang ditentukan. Langsung mencari taxi menuju tempat saudara yang berada di belakang kampus UPN. Ongkos taxi sekitar 30 ribuan.

Setelah istirahat sebentar, kami langsung menuju halte trans jojga untuk membawa kami menuju ke alun-alun kota. Kebetulan halte dengan rumah saudara lumayan dekat. Yang membedakan antara trans jogja dengan trans Jakarta adalah Trans jogja bus nya lebih kecil seperti metro mini & ongkosnya lebih murah Rp. 3.000,- tapi rute nya lebih lama karena jalurnya 1 arah bukan 2 arah. Dijalan kami melewati kampus UGM yang terkenal itu, jadi ingat pamanku sewaktu wisuda dulu. Waktu saya masih SD beliau sengaja mengajakku ke jogja untuk melihatnya wisuda. Serasa kembali ke masa lalu.

Tujuan pertama kami adalah ke benteng vrederburg. Benteng jaman baheula yang masih terawat sampai sekarang. Karcis masuknya murah kok. Bangunannya luas dan dari situ kita bisa melihat pemandangan gedung2 tua diseberang jalan diantaranya Bank Indonesia, BNI, dan monumen serangan umum 1 maret. Selain bisa melihat gedung2 tua, manusia yang lalu lalang pun menjadi pemandangan yang menarik. Entah karena hari minggu/ emang musim turis.

Setelah dari benteng Vrederburg kami melanjutkan ke kraton jogja. Di kraton, kerumunan orang malah lebih parah. Dari antrian loket masuk sampai didalam pun ramai sekali. Tiba- tiba kami langsung ditemani bapak guide...wah lumayan juga nih. Selama dikraton, dia menjelaskan sejarah kraton yang njelimet dengan teliti. Sebenarnya di kraton gak ada objek yang menarik sih kalo menurut saya. Dari kraton kami dibawa menuju ke tempat penjualan kaos dagadu, penjualan lukisan, dan tempat membikin batik yang terletak di belakang kraton. Nah ini baru menarik...setelah sedikit membeli oleh2, tur 1 jam itupun selesai dan kami pun berpisah dengan bapak guide tadi.

Baru saja kami berjalan beberapa langkah dari situ, kami sudah disambut mbak2 yang langsung menanyakan apakah kami mau ke taman sari? Kami bilang ya. Dan dia langsung ngoceh tentang taman sari. Kami langsung membuat kode dengan mata bahwa kami tidak setuju kehadiran mbak ini. Cukup bapak yang tadi saja yang jadi guide. Karena kami pikir buat apa pake guide lagi kalau cuman mau lihat pemandian raja? Memang pasti ada sejarahnya, tapi kali ini kami mau berjalan sendiri saja. Secara teman saya tahu tempatnya juga. Tapi kami bingung bagaimana cara menghindarinya... tiba2 kami melihat warung kacang ijo, dan kami langsung kabur menuju tempat tersebut. Mbaknya teriak2 sambil bilang “mas…taman sari lewat sini bukan disana” kami pura2 gak denger aja d, sambil pesan 2 mangkok kacang ijo. Fiuh...kacang ijo nya lumayan enak mana murah banget lagi. Sebelum kami melanjutkan ke taman sari, kami celingak celinguk apa mbak dengan baju merah itu masih nungguin kami...setelah keadaan aman kami langsung ketawa2...lucu aja.



Di taman sari, seperti yang pernah saya lihat di majalah traveling. Gapura nya itu loh khas banget. Keren…Suasananya memang enak dan damai hanya saja sedikit panas sih. Disini orang pun banyak juga jadi ga leluasa untuk berfoto-foto. Sepertinya tempat ini baru dipugar. Kesannya jadi bersih. Taman sari ini berada dekat dengan rumah2 penduduk. Jadi ya ga sesepi yang kami kira.

Dari taman sari kami melihat kok banyak orang yang menuju kebangunan sebelah yang ternyata bangunan yang sudah tinggal puing puing. Yang pasti itu termasuk bangunan cagar budaya. Kami lupa nama tempatnya. Dan ada lagi bangunan lain yang katanya mesjid bawah tanah. Di lorong nya malah ada sekumpulan anak laki2 yang ngamen. Suaranya sampai menggema di seantero lorong.




Perjalanan kami hari ini sungguh melelahkan. Kami berjalan melewati pasar ngasem dan juga benteng vrederburg lagi. Kami istirahat sebentar di bangku taman, melewati sore yang ramai sambil makan cemilan. Dari situ kami jalan tak tentu arah dan sampailah distasiun kereta lagi. Yah karena pagi tadi kami ga sempet foto2 karena hujan, kami langsung beraksi saat itu juga. Tak jauh dari situ kami melihat tugu jogja dan mampirlah kami sebentar untuk foto sebelum kami kembali pulang untuk istirahat. Hari ini kayaknya cukup deh jalan-jalannya. Masih ada hari kedua...




Hari kedua tiba. Itinerary hari ini adalah candi. Candi yang kami tuju tentu saja Prambanan. Tapi sebelum ke Prambanan kami menuju Kraton Ratu Boko. Tempatnya gersang dan panas. Tapi bagusnya itu gak bisa digambarkan. Saya cinta banget tempat ini karena seumur-umur baru denger tempat ini, belum pernah ada majalah traveling yang merekomendasikan tempat ini, tapi teman saya ini tahu jalan dan tempatnya memang tidak mengecewakan. Lengkap kan?.




Objek yang kita kunjungi adalah gapura, tempat pembakaran, gua, kolam, puing2 yang semuanya dari batu candi. Menurut saya sih eksotik ya, cuman mana tahan panasnya...udah pake sunblock aja ga efek. Kulit muka saya yang gosong baru kembali normal setelah 4 bulan.




Oya ditempat ini banyak domba dan kijang. Keren deh seperti kembali ke jaman batu.




Dari Kraton Ratu Boko kami menuju ke Candi Prambanan. Disini panasnya sama aja. Cuman sayang banget gara2 gempa di jogja beberapa tahun kemarin, candi ini dipugar, dan kami tidak diijinkan masuk ke hampir semua candi. Yah gimana lagi...kami nikmatin aja seadanya. Mana pertunjukan sendratari Ramayana pun tidak manggung hari ini. Payah deh. Ternyata di belakang kompleks candi Prambanan ini terdapat 3 candi lain yang gak kalah bagus. Candi tersebut adalah Candi lumbung, candi bubrah dan candi sewu. Candi yang terakhir ini pun masih dipugar. Banyak bagian2 yang tercecer dan menunggu direkonstruksi ulang. Gak terasa hari sudah malam. Didepan kami membeli beberapa celana batik dan makan nasi goreng di warung makan dekat situ. Rasa nasi gorengnya sih lumayan, tapi harganya lumayan mahal untuk ukuran pinggir jalan.




Buat yang mau ke Candi Prambanan gak usah bingung. Ada trans jogja yang bakal membawa kalian langsung ketempat ini. Dan bila mau langsung ke kraton Ratu Boko disediakan shuttle bus gratis dari candi Prambanan. Tapi untuk arah sebaliknya saya gak yakin ada.






Liburan hari kedua walau hanya mengunjungi 2 objek wisata, tapi makan waktu seharian. Gak sempat pergi ke candi2 yang lain walau itinerary hari itu kami mau mampir ke candi kalasan. Cukup melihat dari busway saja. Karena capek n kelihatan juga sih dari bus. Liburan hari ketiga kami menuju kota Pacitan di Jawa Timur. Ada apa dipacitan? Tunggu ya blog saya selanjutnya.

Mei 26, 2009

math

Dulu waktu smp kelas 3, gua sebel banget sama pelajaran matematik. Pelajaran yang mematikan. Paling banter nilai gua 6. ga jarang kena her kalo ulangan. Kadang memang 1 kelas juga sih kena her nya. Kalo udah gitu, kita dateng jam 6 pagi untuk ulangan. Yang telat dateng ga boleh masuk kelas. Gua ga ada dendam dengan gurunya sih. Ngajarnya juga ok –ok aja. Cuman gak tau kenapa jiper aja sama pelajaran satu ini.

Eh, tiba2 nyokap gue bilang kenapa gak les aja sih. Gurunya juga deket rumah. Nah singkat cerita gue les deh. Gak tunggu lama, gua langsung jadi kesayangan Bp. Soebandi Guru matematika di sekolah. Entah kenapa gua juga semangat kalo pelajaran matematika. Kayaknya kok gampang ya. Tiap pelajaran gua selalu dipuji2. temen2 juga pada sirik. Yah gimana dong? Nikmatin aja. Suatu waktu nilai ulangan matematik gue 5. tapi yang ranking 3 dikelas nilainya 5 juga. Yah gua dipuji2 lagi deh...hahahaha...

Sampe akhirnya highes achievement gua pas Ebtanas nilai matematik di NEM 9. ternyata segala sesuatu itu ada jalannya. Kalau mau berusaha bisa kok. Asal ada kemauan & semangat semua pasti bisa. Di graduation SMP, Bp. Soebandi sampe menjabat tangan gua erat2 sambil berkata “ Sukses terus ya. Semuanya itu mungkin.” Kata-kata itu gak mungkin gua lupain...sejak itu sampai 16 tahun berlalu belum ketemu lagi sama Bp. Soebandi. I miss u pa....


Mei 25, 2009

jangan panggil aku cin...

cin...
itulah panggilanku dari jaman dulu kala
sebutan yang mau gak mau aku terima
suka atau gak suka
gak tau musti bangga atau terhina

cin...
jiwa dibikin resah
pengen rasanya marah
bukan Cuma darah
tapi juga bikin masalah

cin...
terlanjur bosan
seakan aku ini kudisan
bukan hanya tulisan
tapi terpatri di nisan

cin…
aku ini sama seperti kalian
ayo rapatkan barisan
ibu pertiwi menjadi warisan
wahai dunia selamat menyaksikan


peyek teri

peyek teri
beli di blok m
enak terperi
rasanya nyam nyam

makan satu menjadi dua
bunyinya sedikit ricuh
aku takut habiskan semua
serasa ke langit ketujuh

dalam hitungan menit
sudah tertelan habis
nyesel hanya beli seiprit
mau gimana lagi...ya uwis



suka/ tidak

saya tidak suka sex
karena sex itu kotor & berlendir

dia suka sex
karena kalau tidak dapat jatah
dia suka marah2 sama saya

kamu suka sex tidak?
sex itu nikmat tahu
tapi lebih bertanggung jawab kalo sudah menikah

kita butuh sex
untuk mengistirahatkan yang tegang
agar semua kembali normal besok pagi

mereka sangat suka sex
karena dapat dilakukan dimanapun
dalam beberapa menit

kami bingung suka sex/ tidak
karena kami laki2
dengan alat kelamin yang sama


Mei 23, 2009

hari ini aku

hari ini aku memoles diri
kosmetik murah menjadi bukti
senyum genit aku bagi
siap untuk beraksi

hari ini aku merasa murni
memang kalah dengan yang asli
tapi semangat tak terganti
walau cemooh tak terpungkiri


hari ini aku menjadi utuh
dengan dua anggota baru
mereka tampak penuh
karna selama ini hanya abu-abu


hari ini aku menuai uji
kenapa aku nekat melakukannya
semua orang gak ngerti
betapa aku bangga memilikinya


hari ini aku mengeluh sakit
mereka seperti mau meledak
tercium bau sangit
dan aku hanya bisa teriak

hari ini aku meregang nyawa
ingat dulu ayah kecewa
melihatku pakai daster ibu
ini bukan salahku


hari ini aku melayang dari kasur
mencoba terbang bagaikan malaikat
semakin lama menjadi kabur
terbujur kaku diam memikat



Mei 22, 2009

yoga, i love you




Sekian lama menunggu
Ternyata engkau belum berlalu
Hidupku yang seringan bulu
Membuatku kembali membuka buku

Perjumpaan kita dihari rabu
Mengingatkanku telah lewat sewindu
Membuat cerita dulu
Berkumandang syahdu

Aku gak yakin tentangmu
Karena aku kaku
Tapi engkau selalu maju
Menagih janji untuk bertemu

Tapi cinta bukan aturan baku
Seperti bibir yang kena gincu
Menahan malu aku mengaku
Yoga i love you

Mei 21, 2009

ujung genteng












Bulan april 2009 kemarin, aku pergi ke pantai ujung genteng, sukabumi. Setelah sebelumnya tanpa sengaja ada operator tur yang mengirimiku email perihal jalan2 keberbagai tempat didaerah jawa.

Ternyata tur tersebut beralamat dekat dengan kantor temenku yang mau ikut juga. Jadilah dia survei, kan takut dong pembayaran transfer tapi ntar dibawa kabur...walaupun jumlahnya ga seberapa tapi nyesek lah ya. Eh, ternyata si ibu dari yang punya operator tur tersebut sudah lama kenal dengan temenku. Jadi ya ga masalah.

Ujung genteng ini udah jadi inceran sejak sma. Dulu waktu masih sma, anak2 yang kelas biologi diajak study tour oleh guru biologi. Sedangkan kami yang kelas fisika bener2 gak diajak. Nyebelin banget. Dan setelah sekian lama baru terwujud. Yah lumayan lah daripada ga kesampean.

Walaupun aku lahir di sukabumi, ujung genteng itu jauh dari kotaku. Bisa 5 jam perjalanan jauhnya. Dan kalo ga punya kendaraan sendiri susah untuk jalan sendiri. Karna aku ikut tur, aku gak pusing lagi pokoknya nyampe tempat n makan terjamin.

Jam 6 pagi aku dan 2 temanku dengan peserta yang lain sudah kumpul. Dan langsung berangkat. Dijalan kami 2x berhenti untuk istirahat sebentar dan makan. Sebenernya itinerary hari itu adalah ke air terjun curug cikaso dulu. Tapi karena cuaca mendung, dan hujan pula jadi rencana perjalanan kami berubah menjadi ke Amanda ratu dahulu.

Jam 3 sore kami tiba di amanda ratu. Amanda ratu tempat yang indah, dengan pulau kecil seperti bali dengan tanah lot nya. Banyak orang yang memancing di tempat ini. Tapi airnya coklat. Tempat ini dikelola dengan baik karna bagian dari hotel. Jalan menuju ketempat ini pun sudah diaspal. Aku langsung beraksi dengan kamera sakuku. Eh, tapi celana pendekku ternyata sobek waktu sedang mengambil foto. Ya, terpaksa ganti celana. Mana baru lagi. Huh...

Satu jam berlalu dan kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke hotel. Di hotel kami bagi kamar, istirahat sebentar sebelum makan malam untuk lanjut ke pantai pangumbahan.

Jam 8 malam, rombongan tukang ojek menjemput kami untuk pergi ke pantai pangumbahan melihat penyu bertelur. 1 orang 1 ojek. Seru juga. Kami konvoi melewati pantai, rawa dengan melintasi jalan yang hanya cukup untuk 1 motor. Di kanan dan kiri kami hanya semak belukar yang tinggi. Jadi kaki kami sudah pasti kena semak tersebut. Lumayan sakit juga. Untung aku pakai celana batik beli di jogja waktu traveling akhir tahun kemarin, dan pakai sendal serta kaus kaki plus jaket. Jadi ya ga dingin dan ga sakit. Tapi celana batiknya ketat banget. Takut robek. Mana musti ngangkang lagi duduknya. Kan naek ojek...

Pantai pangumbahan ini termasuk cagar alam yang dilindungi. Mereka membudidayakan penyu agar kelestariannya terjamin. Sebelum kami sampai pantai, kami melihat penyu2 kecil yang kemarin baru menetas di ember kecil. Aduh lucu banget. Kami langsung berebut untuk foto bersama mereka. Dulu aku suka sekali makan telur penyu. Rasanya enak. Berlendir, dan dimakan dengan garam n merica. Tapi sekarang sudah tidak ada yang jualan lagi seperti dulu. Waktu aku iseng tanya ke abang yang jaga. Mereka bilang bisa saja kalo kami mau beli telor penyu tersebut. 1 telur Rp. 4000,- lumayan lah. Karna waktu jalan pulang ga ketemu lagi dengan abangnya jadi gak jadi beli deh.

Dari situ kami berjalan dijalan setapak menuju ke pantai pangumbahan tempat penyu bertelur. Dengan senter di tangan kami cekikikan di jalan. kaya anggota lima sekawan lagi berpetualang rasanya. Sampai pantai kami disuruh menunggu. Tidak diperbolehkan ada lampu flash kamera/ senter. Katanya sih bisa ganggu nelayan di laut. Kami cukup lama menunggu disitu. Duduk dipasir lembut, bengong, ngobrol, bengong lagi. Sambil garuk2 soalnya banyak nyamuk. Menikmati bulan malu2...damai banget, cuman terdengar ombak yang menyapu pantai. Jadi inget buku heaven is so real deh. Yang belom baca buku ini sok dibaca dulu ya.

Setelah setengah jam menunggu, kami jalan menyusuri pantai menuju tempat penyu bertelur. Dipasir ada beberapa jejak penyu ngesot yang sudah bertelur dan kembali lagi ke laut. Dan setelah jalan agak lama baru deh ketemu penyu yang gede banget. Kami sampai kalap berebut foto dengan penyu tersebut. Abangnya sampai marah2. Yah mau gimana lagi. Penyu nya juga udah bohwat n stress mau pulang ke laut ga bisa. Ga papa kali ya jadi selebritis 1 jam. Cuman sayang banget kami gak bisa lihat pas penyu nya sedang bertelur. Kan lucu banget tu, kayak di tv.

Waktu jalan pulang aku ambil sebotol penuh pasir pantai pangumbahan yang rasanya lembut dengan bongkahan sebesar gula pasir dan berwarna coklat muda dan tua buat koleksi. Puas rasanya. Diluar sudah menunggu tukang ojek untuk membawa kami ke hotel kembali.

Sampai di hotel, kami mulai berembuk untuk merencanakan melihat sunrise di pantai cipanarikan. Karna bukan itinerary dari tur yang bersangkutan jadi ya kami musti bayar sendiri. Ongkos ojek untuk pulang pergi rp 40.000,- karna lebih jauh lagi daripada ke pantai pangumbahan. Ya udahlah. Kapan lagi lihat sunrise di pantai. Lah kalo dijakarta aja bangun pagi jam 8. Nyampe hotel ngecek celanaku, bolong dikit...liburan kali ini beneran tentang celana...

Alarm berkumandang jam 5, langsung mandi siap2 mau liat sunrise. Temanku susah banget bangunnya. Akh liburan gene emang gak rela bangun pagi. Tapi demi sunrise? Bye bye ranjang! Didepan hotel langsung pantai. Langit masih gelap dan disekitar pantai banyak anjing kampung. Pantai didepan hotel ini pasirnya bercampur dengan kerang2 kecil yang sudah pecah. Jadi kalau jalan kaki tanpa alas. Lumayan nyeri juga.

Jam 6 kami langsung kembali ke hotel untuk pergi dengan ojek ke pantai cipanarikan. Melewati jalan ke pantai pangumbahan. Ketika sampai kami langsung menyusuri jalan setapak dan melihat banyak lubang tempat kepiting berlindung. Ketika jalan setapak habis, langsung terbentang pantai yang lebar dan indah. Gak ada orang lain selain kami saja. Dan kayaknya pantai ini bukan tempat sunrise deh. Tapi awan terlihat indah dan memukau. Kami menyusuri pantai dan terlihat karang2 hitam yang berundak-undak. Cantik sekali seperti singgasana. Hari semakin siang dan panas. Tapi semakin lama kami tidak ingin pulang karena bagus banget. Main air sebentar, ambil foto dan langsung ke hotel.

Jam 11 siang kami check out dari hotel menuju air terjun curug cikaso. Sampai disana kami harus naik perahu dahulu sekitar 5 menit saja sebelum sampai di air terjun. Jalan sebentar dan langsung terlihat 3 air terjun yang lebar. Tempatnya sejuk karena banyak pohon besar. Dan untungnya cuaca cerah, kalau hujan, tanah disekitar jadi licin. Banyak angle bagus untuk fotografi berobjek air terjun tersebut. Pengunjung termasuk banyak juga, dan banyak orang yang berenang di bawah air terjun. Tapi karena airnya hijau...mhhh...enggak deh, cukup foto2 saja.

Siangnya kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Lumayan juga liburan kali ini. Objek yang aku pengen kunjungi tercapai, foto2 bagus sudah dikamera, cuman yang bikin bete ya perjalanannya itu yang bisa 8 jam. Pegel...dan besok kerja oy...yah back to routine…mau gimana lage. Tapi biar kenangan indah yang terpatri di ingatan bisa bikin semangat kerja lagi. Sampai ketemu di liburan selanjutnya. Dadah...

Mei 19, 2009

the next diva


Gue punya teman baru. Ari namanya. Laki laki? Bukan? Ari yuliani. Loh banci? Tentu bukan, Dia asli perempuan dengan ukuran dada 32 B. Oh maaf, itu ukurannya waktu SMP. Sekarang sudah 34 B. Hah, jadi selama beberapa tahun ini cuman segitu doang peningkatannya? Kapan mau nyaingin ms gOOgle? Payah lu rie...trus lagi nih katanya dia pernah sampe ke no 36, cup nya sih ok, tapi lingkarnya kegedean...yah daripada maksa mending gak usah katanya. Gak usah pake no 36 atau gak usah pake bra...gak jelas juga.

Anyway, pertama kali ketemu dia waktu kursus pajak setahun kemarin. Setelah itu kami lengket seperti perangko. Entah ya, kita serasa punya magnet dengan dua kutub yang saling tarik menarik.

Dia pintar, baik, doyan belanja dan baru aja beli motor sebagai kendaraan pribadinya. Beli lunas atau kredit? Hanya dia dan Tuhan yang tahu. Gue sempat diantar jemput dengan motornya itu. Waktu gue mau beli jam tangan Swatch, waktu ke GI cari-cari baju baru buat kondangan...yah dia tanpa pamrih, hepi-hepi aja…sampe kebut-kebutan di jalan...OMG...so sweet...

Oya kemarin kami juga sempat travelling bareng ke Ujung Genteng, Sukabumi. Lumayan seru kok. Banyak dapat foto-foto cantik juga...Pokoknya kita sering jalan bareng, hunting dvd di Glodok, sampe nonton Jiffest di tahun 2008 kemarin.

Namun sayang, dia belum punya pacar...padahal banyak banget oom-oom/ abang-abang yang suka godain dia di jalan. Yah, mungkin bukan type-nya dia kale ya atau emang lagi gak mood? Yah, gue doakan yang terbaik untuknya dan semoga pertemanan kami terus berlanjut sepanjang masa. Amin.

Mei 18, 2009

go museum : museum nasional










Hari minggu pagi biasanya saya hanya meringkuk ditempat tidur sambil nonton, maklum soalnya sabtu saya masih kerja. Istirahat hanya hari minggu. Sudah rencana dari minggu kemarin dengan teman kalau hari ini kami mau ke museum. Yah kapan lagi ke museum? Gara2 tampilan menarik dari salah satu majalah traveling sih sebenarnya. Langsung menguatkan hati untuk pergi. Bosan kan kalau hanya ke mal melulu, bikin komsumtif saja...cieeeee.....

Dengan hanya naek busway, tibalah kami ke museum gajah. Sudah ganti nama sih menjadi museum nasional. Dari pinggir jalan kami melihat banyak anak SD yang sedang study tour....wah rame juga ternyata. Sampai diloket, kami ditagih biaya sebesar Rp. 750,-/ orang. Murah kan?

Tapi kami tidak diperbolehkan untuk membawa kamera, sayang sekali. Padahal sebelumnya saya sudah cek di website nya boleh2 saja tuh...museumnya luas banget....ada arca, ada keramik, etnografi, rumah adat.....lengkap. ternyata indonesia itu memang beragam budaya. Favorit saya sih etnografi dari papua. Patung totem, koteka, hiasan kepala..keren banget...Kaya budaya dan indah. Oya patung nenek moyang juga walau sedikit nyeremin tapi bagus lah.

Waktu sedang melihat2 kok ternyata ada orang2 yang bisa membawa kamera ya? Kembali kami balik lagi ke tempat penitipan barang dan menyembunyikannya di saku celana. Siap untuk jeprat jepret.....ga mau kalah dong.

Setelah keluar dari gedung lama kami langsung lanjut ke gedung baru, gedung baru lumayan bagus juga. Apalagi koleksi perhiasan dari emas nya. Emas di keris, emas di mangkuk, emas di mahkota, emas dimana-mana. Hahahaha

Tanpa terasa 4 jam sudah kami disana, melihat2 plus foto2....badan pegel2 juga ternyata. Yang tidak disangka banyak juga pengunjungnya. Turis asing juga banyak kok. Makanya kita musti tahu kebudayaan bangsa kita. Jangan cuman bisanya keluar negri, tapi nothing.


Saya berani bilang kalau museum nasional paling lengkap n paling bagus diantara museum2 yang ada di Jakarta. Tentunya saya juga sudah pergi ke museum yang lain. Tunggu saja di blog saya selanjutnya ya.

Pulang dari museum, naek busway lagi nih ceritanya. Nah, loket n tempat antri nya beda, jadi kita nyelonong saja. Secara gak liat juga. Kami sampai di tegur yang jaga. Mene ketehe mas?......

Kirain hari ini sempat ke museum yang laen, soalnya museum fatahilah, keramik n seni rupa, sama monas jadi itinerary hari ini. Yah apa boleh buat laen kali ya.........


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...