Akhirnya datang juga hari ketiga di jogja. Kami memang gak sabar untuk menunggu hari ini karena hari ini kami mau jalan-jalan ke pacitan. 2 bulan sebelumnya kami sudah booking mobil sewaan untuk kesana. Sewa mobil + supir Rp. 275 rb untuk 12 jam. Tidak termasuk bensin. Lumayan mahal mana sewa mobil ini termasuk saudara punya. Gak dapat discount lagi.....ya udahlah harga no 2 deh demi tujuan kami yaitu pantai kelayar dan goa gong yang jadi inceran. Kedua tempat ini direkomen banget sama temen. Search di internet dan muncullah gambar yang mendebarkan hati. Saat itu juga saya berkata dalam hati bahwa saya harus kesana dan ternyata kami sudah dalam perjalanan menuju kesana....senangnya.
Jam 8 pagi kami dijemput. Dan 4 jam lamanya kami dalam perjalanan. Mana supirnya gak tau jalan. Sebentar2 berenti untuk tanya jalan. Pertama sih ok2 aja. Tapi lama kelamaan bikin keki juga. Mana salah jalan, tanya lagi, balik arah, tanya lagi begitu seterusnya....mana supirnya cuman tanya arah pantai kemana....jadilah kami dibawa ke pantai teleng ria....aduh mas, kita gak mau ke pantai teleng ria. Kita maunya ke pantai kelayar....emosi juga jadinya. Mana orang2 yang ditanya dijalan cuman bilang deket kok...deketnya itu gak sampe2...bikin stress. Sampe akhirnya kami di track yang benar. Apalagi sampai ketemu pos untuk bayar retribusi. Kami yakin itu udah deket sekali, gak sabar, cemas, adrenalin sampai memuncak. Tiba2 dari jalan yang berupa hutan penuh dengan pohon2 yang lebat terbentang lebar pantai kelayar yang benar2 spektakuler. Masih perawan dengan pasir putihnya, air yang biru jernih, dan kalau kita menyusuri pantai ke arah kiri akan terbentang karang yang bentuknya keren banget ...gak bisa dikatakan dengan kata-kata deh... daerah ini memang sepi. Gak ada turis yang datang. Cuman ada kuncen yang menghampiri kami menawarkan kalau mau melihat air mancur yang berada di atas tebing. Wah, kami malah baru tahu. Walau sebenernya ingin, tapi kami bener2 gak bisa, karena kita juga diburu waktu. Satu jam lebih kami menghabiskan waktu disana. Duduk di pasirnya yang lembut, dan banyak membuat foto2 cantik. Memang hawa disana gak gitu enak. Rada angker. Maklum daerah sepi. Jarang dikunjungi. Untung kita kesana pas masih siang. Matahari masih terik. Kalau kesana sudah sore. Beneran gak ada yang bisa dilihat seperti waktu teman saya kesini tempo hari. Mana serem banget.Partner traveling saya saja sampai mengakui bagus banget n malah mau makan siang dulu disini. Saya juga mau sebenernya tapi mana bisa? waktu jalan terus... masih banyak yang mau dikunjungi kan?
Tak jauh dari pantai kelayar terdapat goa gong. Goa yang katanya terindah se- Asia Tenggara. Memang bener kok, tapi kita sampai kepanasan sewaktu berada di goa. Mungkin karena kita masuk ke perut bumi dan oksigen menjadi kurang yang mengakibatkan hawa panas atau karena cahaya lampu terang yang berwarna warni...gak tau juga deh. Stalagnit dan stalagtit nya beraneka ragam menjulang dari atas ke bawah meneteskan air. Kata mbak yang menemani kami dinamakan goa gong karena ada batu yang kalau dipukul menimbulkan bunyi gong yang berdebum, seperti orang yang memukul gong. Memang betul kok, kami juga membuktikannya. Lain kali kalau mau ketempat ini pastikan untuk gak usah pakai jasa guide, dan ga perlu pakai sewa senter karena gak penting. Lampu yang berwarna warni akan menemani selama di goa.
Hari semakin sore, waktu yang telah terpakai sudah 6 jam. Dan masih ada separuhnya. Kami langsung memutuskan untuk langsung menuju pantai baron, daripada melihat goa tabuhan yang kalau ditabuh bisa menimbulkan bunyi bunyian. Secara kalau mau ke pantai baron juga susah kendaraan. Pantai kelayar vs pantai baron sudah pasti berbanding terbalik. Kelayar sepi, jauh dari peradaban tapi bersih. Sedangkan baron ramai, tapi warna airnya coklat kehitaman. Pantai baron ini dijadikan tempat nelayan untuk berlabuh dan mencari ikan di waktu malam terlihat dari banyaknya perahu nelayan yang sedang berlabuh. Walaupun begitu the best view dari pantai baron ini adalah ketika kami naik tangga yang dirakit dari bamboo di sebelah kiri pantai. Menuju ke bukit yang kalau dari atas pemandangan pantai baron menjadi lebih menarik.
Dari pantai baron kami menuju pantai kukup yang ternyata bersebelahan. Pantai ini lebih jernih airnya, dengan batu besar yang bertengger di kiri pantai yang dihubungkan dengan jembatan biru. Seperti tanah lot di bali. Kita bisa menuju kesana, tapi karena waktu yang sempit gak dulu deh. Kami menghabiskan waktu yang ada dengan berfoto & main air. Disini ada tempat berjualan ikan hias. Seperti ikan nemo, kuda laut, bintang laut...keren deh...tapi kami gak beli sih, mau taruh dimana nanti...wong mereka juga hidup di air asin...
Dalam perjalanan pulang kami melewati irung petruk. Disini bisa dilihat pemandangan kota jogja sewaktu malam. Dimana cahaya dari rumah rumah penduduk memancarkan cahaya berkelap kelip. Cantik nian. Sampe di jogja pas jam 8 malam. Tepat dari 12 jam yang telah diberikan jasa penyewaan mobil. Seneng banget. Dapat pengalaman baru, foto2 cantik, wuih......jadi inget temen yang bilang ” hah, liburan di jogja? Liburan elu mah lokal lagi lokal lagi....ke luar dong....!” dia gak sadar sih kalo Indonesia tuh cantik banget. Saya aja gak nyesel pergi ke pacitan, terutama ke kelayar....someday, i will be there again....
Jam 8 pagi kami dijemput. Dan 4 jam lamanya kami dalam perjalanan. Mana supirnya gak tau jalan. Sebentar2 berenti untuk tanya jalan. Pertama sih ok2 aja. Tapi lama kelamaan bikin keki juga. Mana salah jalan, tanya lagi, balik arah, tanya lagi begitu seterusnya....mana supirnya cuman tanya arah pantai kemana....jadilah kami dibawa ke pantai teleng ria....aduh mas, kita gak mau ke pantai teleng ria. Kita maunya ke pantai kelayar....emosi juga jadinya. Mana orang2 yang ditanya dijalan cuman bilang deket kok...deketnya itu gak sampe2...bikin stress. Sampe akhirnya kami di track yang benar. Apalagi sampai ketemu pos untuk bayar retribusi. Kami yakin itu udah deket sekali, gak sabar, cemas, adrenalin sampai memuncak. Tiba2 dari jalan yang berupa hutan penuh dengan pohon2 yang lebat terbentang lebar pantai kelayar yang benar2 spektakuler. Masih perawan dengan pasir putihnya, air yang biru jernih, dan kalau kita menyusuri pantai ke arah kiri akan terbentang karang yang bentuknya keren banget ...gak bisa dikatakan dengan kata-kata deh... daerah ini memang sepi. Gak ada turis yang datang. Cuman ada kuncen yang menghampiri kami menawarkan kalau mau melihat air mancur yang berada di atas tebing. Wah, kami malah baru tahu. Walau sebenernya ingin, tapi kami bener2 gak bisa, karena kita juga diburu waktu. Satu jam lebih kami menghabiskan waktu disana. Duduk di pasirnya yang lembut, dan banyak membuat foto2 cantik. Memang hawa disana gak gitu enak. Rada angker. Maklum daerah sepi. Jarang dikunjungi. Untung kita kesana pas masih siang. Matahari masih terik. Kalau kesana sudah sore. Beneran gak ada yang bisa dilihat seperti waktu teman saya kesini tempo hari. Mana serem banget.Partner traveling saya saja sampai mengakui bagus banget n malah mau makan siang dulu disini. Saya juga mau sebenernya tapi mana bisa? waktu jalan terus... masih banyak yang mau dikunjungi kan?
Tak jauh dari pantai kelayar terdapat goa gong. Goa yang katanya terindah se- Asia Tenggara. Memang bener kok, tapi kita sampai kepanasan sewaktu berada di goa. Mungkin karena kita masuk ke perut bumi dan oksigen menjadi kurang yang mengakibatkan hawa panas atau karena cahaya lampu terang yang berwarna warni...gak tau juga deh. Stalagnit dan stalagtit nya beraneka ragam menjulang dari atas ke bawah meneteskan air. Kata mbak yang menemani kami dinamakan goa gong karena ada batu yang kalau dipukul menimbulkan bunyi gong yang berdebum, seperti orang yang memukul gong. Memang betul kok, kami juga membuktikannya. Lain kali kalau mau ketempat ini pastikan untuk gak usah pakai jasa guide, dan ga perlu pakai sewa senter karena gak penting. Lampu yang berwarna warni akan menemani selama di goa.
Hari semakin sore, waktu yang telah terpakai sudah 6 jam. Dan masih ada separuhnya. Kami langsung memutuskan untuk langsung menuju pantai baron, daripada melihat goa tabuhan yang kalau ditabuh bisa menimbulkan bunyi bunyian. Secara kalau mau ke pantai baron juga susah kendaraan. Pantai kelayar vs pantai baron sudah pasti berbanding terbalik. Kelayar sepi, jauh dari peradaban tapi bersih. Sedangkan baron ramai, tapi warna airnya coklat kehitaman. Pantai baron ini dijadikan tempat nelayan untuk berlabuh dan mencari ikan di waktu malam terlihat dari banyaknya perahu nelayan yang sedang berlabuh. Walaupun begitu the best view dari pantai baron ini adalah ketika kami naik tangga yang dirakit dari bamboo di sebelah kiri pantai. Menuju ke bukit yang kalau dari atas pemandangan pantai baron menjadi lebih menarik.
Dari pantai baron kami menuju pantai kukup yang ternyata bersebelahan. Pantai ini lebih jernih airnya, dengan batu besar yang bertengger di kiri pantai yang dihubungkan dengan jembatan biru. Seperti tanah lot di bali. Kita bisa menuju kesana, tapi karena waktu yang sempit gak dulu deh. Kami menghabiskan waktu yang ada dengan berfoto & main air. Disini ada tempat berjualan ikan hias. Seperti ikan nemo, kuda laut, bintang laut...keren deh...tapi kami gak beli sih, mau taruh dimana nanti...wong mereka juga hidup di air asin...
Dalam perjalanan pulang kami melewati irung petruk. Disini bisa dilihat pemandangan kota jogja sewaktu malam. Dimana cahaya dari rumah rumah penduduk memancarkan cahaya berkelap kelip. Cantik nian. Sampe di jogja pas jam 8 malam. Tepat dari 12 jam yang telah diberikan jasa penyewaan mobil. Seneng banget. Dapat pengalaman baru, foto2 cantik, wuih......jadi inget temen yang bilang ” hah, liburan di jogja? Liburan elu mah lokal lagi lokal lagi....ke luar dong....!” dia gak sadar sih kalo Indonesia tuh cantik banget. Saya aja gak nyesel pergi ke pacitan, terutama ke kelayar....someday, i will be there again....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar