Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Agustus 27, 2009

si gigi upacara

mengingat kembali
dua tahun lalu
kami bertemu
aku putih dia hitam
aku si gigi berantakan
dia si gigi upacara
berbaris dan manis

kami sangat suka pantai
suka melihat sesuatu yang baru
memang kami tidak selalu sama
seperti peristiwa pelancongan tahun lalu
walaupun begitu
kami sudah merencanakan lawatan yang berikutnya

dia yang sudah tidak punya keluarga lagi
begitu senangnya ketika mengunjungi orang tuaku
andai aku mempunyai orang tua seperti kamu
begitu katanya
sahabat, anda lupa?
bukankah kamu mempunyai Bapa disurga
yang peduli dan menyayangimu
seperti aku menyayangimu?

dua tahun berlalu
banyak cerita diantara kita
entah ditahun mendatang
semoga persahabatan ini terus bercerita

Agustus 25, 2009

lantak

pernahkah anda membenci orang
sampai mau membunuhnya?
aku pernah,
dan rasanya menyiksa
tiap bertemu dengannya
darah ini mendidih, membara diatas dendam
kesalahannya tidak termaafkan
sampai hari yang dinanti tiba
aku pamit untuk terakhir kalinya
tanpa diduga dia merangkul serta menciumiku
seketika itu juga beban yang selama ini
kupunya luluh didalam jenuhku
emosi itu sirna
digantikan beribu damai
ternyata aku punya belas kasihan juga
permusuhan itu sirna
digantikan dengan pesona beraura kasih
terima kasih Tuhan untuk pelajaran berharga yang tlah kau beri
ampuni hambamu ini
yang mendendam tak terkira
aku mau berubah
untuk kebaikan
maafkan aku
sungguh

Agustus 21, 2009

bali kukembali







Gara-gara pesawat merpati yang akan membawa kami dari lombok ke bali dipercepat 6 jam dari waktu semestinya, sampailah kami di bali dengan bingungnya. Kesal karena belum puas di lombok dan tiba-tiba harus bikin itinerary baru untuk dibali.

Cari jemputan, cari rental mobil yang bisa booking mendadak dan cari hotel adalah tugas yang harus kami lakukan. Jemputan ok, mobil gak ada tapi dapet motor, hotel ok. Langsung tancap gas deh ke erlangga 2 pusat oleh-oleh di bali. Untuk nyampe erlangga 2 ternyata gak segampang yang kami kira. Nyasar dan muter2 selama 2 jam, untung ketemu. Tempatnya gede & barang-barangnya lengkap ada food court nya lagi. Puas juga belanja ditempat yang murah meriah ini.

Besok paginya sesuai rencana kami mau ke air terjun git-git. Air terjun ini sangat terkenal di bali, jadi apa salahnya dicoba. Menuju ke tempat ini hawa dingin dan sejuk kami rasakan. Setelah sampai kami minta jasa guide untuk menemani kami trekking. Di jalan setapak kami mendapati penduduk yang berjualan rempah-rempah yang sudah dikeringkan. Untuk cengkeh, kopi dan bumbu2 yang lain sepertinya sih biasa. Tapi untuk daun vanilla yang berdaun panjang dan teh bali yang kuning semu orange ini saya baru pertama kali lihat dan bolehlah untuk coba dibeli tapi harganya ampun-ampunan....mending ngeteh aja sekalian di coffee bean kayaknya.

Lanjut menuju ke air terjun, ternyata sudah banyak pengunjung yang sudah berendam di bawah genangan air terjun yang jernih dan dingin ini. Pengunjung local ada tapi lebih banyak yang dari mancanegara. Air terjunnya ada 2 makanya disebut twin waterfall. Merendam kaki di atas bebatuan sambil menikmati dinginnya air terjun ini sungguh nikmat. Sungguh tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.







Tapi kesenangan itu hanya sekejap saja, karena sewaktu kami mau melanjutkan ke air terjun berikutnya kami diharuskan bayar Rp. 125.000/ orang. Padahal kami sudah membayar di loket resmi nya. Dengan harga semahal itu tentu saja kami menolaknya. Apalagi trekkingnya juga ga susah, sudah ada jalan setapak yang mudah untuk dilalui. Ternyata disana ada 4 lokasi air terjun lagi yang tentunya lebih bagus tapi kami ga berani ambil resiko dengan harga yang gak pasti seperti itu. Nanti kalau disetiap air terjun dia meminta bayaran selangit malah lebih parah lagi. Sewaktu jalan pulang saja kami ditagih biaya lagi Rp. 20.000,- / orang. Untuk objek air terjun, kami bilang sih terlalu komersil. Saya pikir pemda bali harus lebih mencermati yang seperti ini. Jangan sampai objek ini menjadi sepi pengunjung gara-gara oknum tertentu.

Di mobil kami masih ngedumel karena merasa gak rela aja diperlakukan seperti itu. Tapi show must go on...ga berapa jauh dari situ ada pantai lovina. Pantai ini katanya tempatnya lumba-lumba. Tapi kalau mau melihat mereka harus dari pagi buta udah stand by di tengah laut. Pantainya sih biasa aja cenderung kotor dengan pasir hitamnya. Tapi bule tetep aja masih pada sunbathing sambil pijatan.







Ada kejadian lucu ditempat ini, sewaktu saya duduk-duduk dipasir sambil nikmatin lautnya tiba-tiba ada ibu yang menawarkan “prut sir” katanya sambil membawa bakul berisi penuh buah-buahan. Tentu saja saya menolaknya dengan halus. Akh, buah apa sih...eh, dia malah ngajak ngobrol “ where do you come from sir?” ya jawab aja “from jekartya” dengan logat si cinta laura...langsung melengos deh dia sambil ngedumel & melirik sinis...lah emang tampang gue kayak dari negeri mana sih? Jadi ga enak hati.

Lanjut menuju ubud, daerah yang saya pingin banget liat. Dari lovina ke ubud ternyata melewati kintamani. Well, kintamani masih cantik seperti tahun kemarin saya kesini. Malah lebih cerah dan gak terlalu berkabut jadi pemandangan dari mobil yang melaju masih dapat dinikmati.

Sampai ubud udah sore sekitar jam 4.30 langsung makan di bebek bengil. Suasananya asik kayak didesa dengan hamparan sawah dibelakang resto. Tempatnya itu cozy banget, betah berlama-lama di tempat ini mana pelayanannya ramah, makanannya enak lagi. Saya sih gak mencicipi bebeknya karena memang gak suka. Tapi chicken sate nya boleh lah mantap. Dagingnya udah gede-gede pokoknya puas. Apalagi ditutup dengan desert sepotong carrot cake dengan taburan pistachio dan raisin. Feels like heaven. Beneran!!



Lagi-lagi di tempat inipun saya mendapat kejadian serupa seperti di lovina. Ada satu keluarga local yang berbahasa jawa medok yang meminta saya dengan bahasa inggris untuk mengambil foto mereka. Mereka pikir saya orang luar yang gak bisa bahasa Indonesia, terbukti mereka dengan susah payah ngomong dalam bahasa inggris yang patah-patah campur Indonesia dan saya pura-pura gak ngerti. Saya nikmatin aja peran saya selama beberapa saat. Kapan lagi ngerjain orang. Saya jadi mikir do I look Japanese or what? Fiuhhhh...



Akhirnya kami mampir juga di tegalalang tempat terasering yang terkenal itu. Tapi sayang, hari udah malam dan gak kelihatan apa-apa hanya kegelapan yang menyelimuti. Boro-boro main ke museum Antonio blanco & minta ttd sama Mario blanco. Next time lah kalo ke bali lagi.

Nyampe daerah kuta udah malam, langsung scrub massage di kuta puri spa. Seger banget deh siap untuk hari terakhir di bali besok.

Bangun pagi langsung ke kuta beach. Daerah ini emang gak ada matinya. Para surfer udah pada maen ombak, para penjaja makanan udah siap jualan, bahkan mbok-mbok tukang foot massage aja udah pada cari mangsa. Cuman tukang tattoo aja yang masih belum nongol. Sambil nunggu tukang tattoo cari tukang jualan sarapan. Lumayan dengan harga Rp.8.500,- udah dapet nasi plus ayam, 2 bakwan & minum teh manis hangat..

Setelah ngiter-ngiter, ketemu juga nih tukang tattoo..maklum uda pengen banget dari tahun kemarin...karena waktunya mepet aja....sekarang saatnya....jadinya? keren sih....

Beres tatoo ke hotel beres2 dan gak lama dijemput mobil sewaan. Check out dan belanja oleh-oleh dulu di joger, khrisna dan titiles baru deh ke pantai padangpadang. Dari atas dijalan raya pantainya kelihatan indah dengan pasir putihnya yang menghampar. untuk sampai pantainya harus menuruni jalan yang curam menuju kebawah. Ternyata pantainya malahan lebih bagus ketika dilihat dari dekat, banyak rumput laut bertaburan disekitar pantai.







Gak berapa jauh dari situ ada pantai blue point, menuju pantainya harus jalan menurun sekitar 10 menit. Pantainya lebih keren & luas lagi daripada padangpadang dengan genangan air laut dibibir pantai untuk berendam, dan karang-karang yang super gede. Sayang kalo ke bali gak kesini. Panas jam 3 sore memang masih menyengat tapi gak apalah kulit sedikit gosong demi pantai yang cantik ini. Dalam perjalanan pulang ada 1 bule yang hapal banget lagunya "tak gendong" si mbah surip...well, speechless jadinya. Tau gak ya tuh bule kalo si mbah malahan udah digendong pulang?









Dari sini kami menuju ke uluwatu, destinasi yang selama ini memang mau saya kunjungi. Dan memang tempat ini tidak mengecewakan. Tebing yang cantik, laut yang menggelora dibawahnya dengan pura yang berdiri megah disanding dengan langit senja...paduan yang cantik & jarang dilihat mata.





Kami sempatkan juga untuk menonton pagelaran sendratari kecak dalam lakon rama & shinta. Pertunjukan dimulai jam 6 sore, tapi dari jam 5 harus sudah ada diarea pagelaran kalau mau dapat tempat yang strategis untuk foto dan juga melihat sendratari ini dari jarak dekat. Dengan harga Rp 50.000,- gak rugi melihat kekayaan kebudayaan bangsa ini yang dikemas spektakuler.





Akhirnya petualangan kami usai juga di Bali. Ternyata Bali walaupun sering dikunjungi masih ada saja daerah yang belum disambangi. Kapan-kapan boleh deh ke bali lagi tapi tentunya masih banyak daerah cantik lain di Indonesia yang masih jadi waiting list. Pesawat Air Asia take off jam 23.00 nyampe jakarta jam 24.00...dan besok musti kerja....well, kapan ya liburan lagi?


Bobo :
new arena hotel
jalan poppies lane 1, kuta
telp : 0361-752974, 766481-486

Oleh-oleh :
UD erlangga 2
jalan nusa kambangan 162, denpasar
telp : 0361-234844

Makan :
mie 88
RM paku bumi kembar
jalan patih jelantik no 1, kuta

bebek bengil - dirty duck diner
hanoman street-padang tegal-ubud 80571 bali
telp/fax : 0361-975489

Massage :
kuta puri bungalow & spa
poppies lane 1

Agustus 14, 2009

jangan kirimi aku gerhanamu

birunya cakrawala
membeku damai
yang selama ini kuingin

gemawan yang berkerjaran
mampir juga dihati ini
memberiku beragam pesona

laut bak zamrud
menggenang didalam sukma
seperti engkau yang tinggal disanubari

mentari yang berpeluh
menyinari tubuh yang tak berdosa ini
dengan sinarnya yang birahi

bulan yang kelam
tak mau kalah bersanding
mengirimiku gerhana di siang bolong

jangan kirimi aku gerhanamu
aku hanya mau kamu
terpaku pada satu jiwa

selimuti aku dengan bintang
agar nyaman tidurku
disetiap sepinya malam

seperti birunya cakrawala dipagi hari
sepasti itulah cinta kita
yang akhirnya kudapat

Agustus 11, 2009

boyfriend vs bb

punya pacar itu asyik
gak sendiri kalau malam minggu
ada yang calling tiap hari
dan bisa pamer kalo kita gak jomblo lagi

punya bb jauh lebih mengasyikkan
bisa exist 24 jam
terkoneksi dengan teman dan juga mantan
sah aja kalo gak ketauan pacar

pacar bisa nyebelin
bb selalu fun
pacaran jadi gak nyambung
karena bb online melulu

tapi pacar itu real
bisa senang kalo udah dicium
bisa gila kalo dibikin jealous

bb itu fake
untuk gaul & dianggap tidak gaptek itu bagus
tapi kalo dibodohi teknologi?

so which one do you love more?


= untuk YW, thx u =

Agustus 05, 2009

morning, noon & night

When I woke up today
I saw you sleep in my arm like puppy
So peaceful
I remembered that we had great sex last night
Thank you dear
Hope you get the happiness in your job today
Love you in the morning

At mall
We had lunch together
Ended with sour sally thing
You tell me that you are upset with your boss
And wanna search another job
I cant forget what you have in your eyes
Desire & spirit
Go for it baby
Love you in the noon

Suddenly night come
I feel alone
But you reached me with your cell phone
Tell me that you’re mine
And whisper that you missed me
Same here even more
Have a good night
Sleep tight
Until next week
with more of passion to give & back
Love you in the night


=love comes in magical way=
=I love you VA=

Agustus 03, 2009

jatuh cinta

Bila cinta bertaut

Kutak lagi takut

Menohok bagai baut

Hanya membuat kalut

Seperti api yang menyulut

Jangan hanya dimulut

Biarlah namamu yang kusebut

Dimimpi yang slalu menyambut

menara syahbandar, museum bahari & pelabuhan sunda kelapa



Menara syahbandar didirikan tahun 1839. Berlokasi diseberang galangan kapal VOC dengan ukuran panjang 10m lebar 6m dan tinggi 18m. Fungsi menara syahbandar ini tidak hanya memberikan tanda-tanda kepada kapal yang akan berlabuh tetapi sekaligus sebagai menara pengawasan.



Diatas menara yang berjendela merah itu terdapat 4 view dari berbagai sisi. Tapi yang paling menarik adalah yang kearah pelabuhan sunda kelapa dan museum bahari.



Berdasarkan foto-foto dokumen lama tampak bahwa pada puncak bangunan menara & bangunan disebelahnya terdapat peralatan meteorology sebagai peralatan untuk prakiraan cuaca. Kalau tidak takut ketinggian bolehlah mencoba untuk berdiri diatas menara pengawasan ini sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan view nya yang cantik, kalau saya sih tidak berani apalagi bangunannya yang memang miring beberapa derajat suka bergoyang kalau tertiup angin. Hiyy...







Dibagian bawah menara terdapat ruangan yang difungsikan sebagai ruang tahanan bagi awak buah kapal yang melanggar peraturan.



Dikompleks menara syahbandar ini terdapat 2 buah prasasti yang menyebutkan bahwa di menara syahbandar ini dijadikan titik nol kilometer kota Batavia & bahwa saudagar cina yang dahulu berdagang di Batavia ikut berbelasungkawa atas meninggalnya kaisar Pu Yi yang membuktikan bahwa pada abad tersebut sudah terjadi hubungan perdagangan antara Batavia dan cina.



Perjalanan dilanjutkan ke museum bahari yang berada terletak dibelakang kompleks menara syahbandar. Membeli karcis masuk di menara syahbandar ternyata termasuk juga untuk menikmati museum ini.





Gerbang yang menjadikan pintu masuk ini sangat khas. Bercat hijau dengan lorong-lorong panjang berjendela banyak. Dimuseum ini kita dapat menikmati sejarah kelautan Indonesia dengan perdagangan rempah-rempahnya yang mendunia & juga memorabilia yang berhubungan dengan kelautan. Kapal-kapal dalam ukuran mini dan juga yang asli. Megah dan memesona.





Sudah seharusnya Indonesia memiliki museum bahari, yang notabene adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Yah, nenek moyang kita memang pelaut yang gagah berani mengusir penjajah dari bumi kita tercinta ini. Hidup nenek moyang...







Jalan-jalan disekitar pasar ikan juga mengasyikan. Ada garam atau kerang-kerang yang dijemur dipinggir jalan. Dan jangan heran kalau disepanjang jalan ini baunya amis karena dekat dengan laut.



Pelabuhan sunda kelapa masih sama seperti beberapa tahun yang lalu saya kesini. Sibuk bongkar muat dan ramai. Buat saya kapal-kapal yang berlabuh ditimpa cahaya matahari bikin suasana menjadi hidup.



Apalagi bila berjalan lurus menuju laut. Rasanya pencapaian luar biasa setelah melihatnya. Jangan bayangkan ketemu laut yang indah dengan pasir putihnya. Itu gak akan anda temukan disini. Hati-hati dengan abang-abang yang menawarkan jasa untuk naik perahu. Mereka suka memaksa dan suka marah walau kita sudah senyum ramah. Juga dengan anak-anak yang ingin difoto sewaktu mereka menceburkan diri ke laut. Mereka ternyata ingin dibayar untuk aksi-aksi mereka itu. Percaya deh gak usah dicoba dan hasil fotonya juga gak memuaskan.





Petualangan hari ini kayaknya cukup sekian. Capek dan gosong itu tepatnya saya alami. Sampai jumpa di cerita berikutnya.

Agustus 02, 2009

bibir kepalsuan

si pemilik bibir itu
meregangkan otot-otot
disekitar mulutnya

setelah bibir tipis itu
melaksanakan tugasnya
pada kelamin laki-laki penikmat seks

bibir itu tidak pernah mengeluh
pada si empunya
juga dengan suami dirumah

sekaligus tidak pernah terkancing
menebar pesona juga racun
disetiap episodenya

bak bibir yang habis dipermak
mengulum sumringah
menyiratkan kepalsuan

Juli 27, 2009

kembang desa

kembang itu
mempunyai nama
namanya desa
berparas ayu
dengan bulu mata lentik
dan senyum mengembang
tawanya yang bergemericik
membuat siapapun yang melihatnya
akan jatuh hati
pada pandangan pertama

wahai kembang,
hati-hatilah pada setiap kumbang
yang mendekatimu
janganlah sampai sari madumu diambil paksa
berikanlah pada kumbang yang benar-benar setia
agar hidupmu sempurna
kiranya kau berbahagia
maaf beribu maaf
karena aku tak akan bisa membahagiakanmu
karena aku tercipta bukan untukmu
tapi untuknya

Juli 26, 2009

you in my brain

our rendezvous was so fast
left me alone in mourning
i remember your lovely smile
who teach me something
that love always is in the air
just catch up and bring to the embrace

my devotion is for you only
that forever in my memory
even you are nameless
you will always be somebody to me
beacuse i love you so much

Juli 25, 2009

blossoming lombok


Liburan tengah tahun datang juga. Kali ini kami ber-empat pergi ke lombok. Setelah pesawat Lion Air yang delay 2 jam dari jadwal semestinya, akhirnya pesawat take off juga. Memang kami dapat kompensasi berupa nasi kotak, tapi mengingat jadwal yang padat dan kami harus bangun pagi...aduh, capek banget jadinya.


Tengah malam kami mendarat di Bandara Selaparang, Lombok, langsung dijemput oleh jasa tour menuju Elen Hotel di daerah Senggigi. Elen Hotel adalah salah satu hotel yang direkomendasikan oleh Lonely Planet. Untuk ukuran hotel murah, hotel ini sangat memadai dan memuaskan. Di depan kamar hotel gue ada hammock untuk leyeh-leyeh. Adapun breakfast disediakan jam 8 berupa pancake dan teh/ kopi. Penghuninya full bule bahkan ada satu cewe yang dari Maine, Jerman yang berlibur sendirian di Lombok ..buset...kalah gue. Dan yang lokal hanya kami ber-empat saja.


Sebelum matahari terbit kami sudah berada di Pantai Senggigi yang jaraknya dari hotel hanya 300 m. Sebenarnya di pantai ini kami sangat kecewa. Kok pantai yang dihebohkan bagus itu hanya begitu saja. Selain itu Pantai Senggigi dijadikan nelayan untuk menangkap ikan.


Pura batu bolong yang bersebelahan dengan pantai ini menjadi pelipur lara karena benar-benar memukau. Kenapa dinamakan Pura Batu Bolong? Karena diantara batu karang yang bolong terdapat pura. Simple aja. Gak kalah bagus dengan pura yang ada di bali kok. Memang waktu yang pas ke sini adalah pas sunset tapi kalau datang pagi hari pun dijamin keindahannya gak berkurang.


Jam 8 pagi kami sudah dijemput oleh jasa tour untuk jalan-jalan. Di jalan ternyata masih sepi sekali karena aktivitas baru dimulai pada jam 9. Kami sempatkan untuk mampir di kerajinan gerabah melihat seorang ibu yang terampil membuat asbak. Teman saya pun sempat membuat sebuah asbak. Dan hasilnya? Kurang maksimal karena tidak dibakar.


Dari kerajinan gerabah kami diajak menuju ke Desa Sukarara melihat tenunan songket. Apalagi ada tour singkat yang diperkenalkan penduduk setempat melihat cara pembuatan songket. Sempatkan untuk membeli sebuah songket yang harganya bisa turun kalau mahir menawar. Kalau tidak pun tidak apa asal jangan lupa untuk berfoto memakai kain songket tersebut untuk kenang-kenangan.


Tengah hari baru lah kami sampai di pantai Kuta Lombok. Dan inilah pantai yang memang sudah lama jadi inceran gue dan memang tidak mengecewakan. Dari jauh view-nya sudah kelihatan indah. Apalagi dari dekat. Pantainya jernih bersih berwarna hijau dan biru. pasirnya putih butirannya seperti merica.


Cuman ada dua kata untuk menggambarkan semua ini : My God...dan kenapa gak nginep di daerah sini ya? Yang mengganggu cuman satu...banyak anak pantai yang memaksa menawarkan gelang dan gak berhenti kalau gak dibeli, walaupun kita sudah bilang tidak. Bahkan penduduk di sini pun mengakuinya.


Lanjut ke Tanjung Aan. Tempat ini masih cantik apalagi kalau dilihat dari atas bukit, nonjok banget. Lautnya masih berwarna hijau biru tapi pasir mericanya agak kecil sedikit dibanding yang ada di Kuta Lombok.


Di sebelah Tanjung Aan ada Pantai Mawun yang gak kalah dengan pantai lain yang ada di lombok. Sepi, jauh dari keramaian dan cocok untuk yang sedang kasmaran. Dengan 2 bukit ditengah lautan, seperti di film Lords of the Rings. Sayang untuk dilewatkan.


Untuk makan malam jangan lupa mampir di Café Alberto. Makanan khas Italia seperti pizza, spaghetti jadi andalan. Rasanya mamamia! Atmosphere-nya ok. Servisnya memuaskan.


Hari ke-dua di Lombok, kami mau ke Pulau Gili. Kalau mau pakai jasa shuttle dikenakan biaya Rp. 50.000/ orang. Dijemput dari hotel ke Pelabuhan Bangsal dan termasuk boat dari Pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan tapi shuttle bus ini sampai di pool saja dan kami harus jalan kaki atau naik cidomo ( dokar ) Rp. 15.000 untuk jarak 200 M ke arah Pelabuhan Bangsal.


Kalau mau murah gak usah charter boat untuk ke gili. Cukup dengan public boat dengan harga Rp. 10.000/ orang. Tapi memang boat-nya baru jalan kalau sudah penuh. Kalau musim liburan boat akan langsung terisi penuh dan gak tunggu lama akan langsung berangkat. Jangan takut dengan tulisan dibeberapa media yang bilang banyak calo di sekitar Pelabuhan Bangsal, karena saya pun tidak menemukan hal demikian. Langsung saja ke loket resmi, beli tiket dan tunggu pengumuman soal keberangkatan.


Gili trawangan ternyata rame banget, memang di antara 3 gili, Gili Trawangan yang paling besar dan paling hidup. Sepanjang pantai banyak boat yang ditambatkan. Café, resto, hotel, bar, operator tour bertaburan di sini. Untuk hotel harus booking dulu, karena hotel di tempat ini selalu penuh apalagi untuk musim Natal dan Tahun Baru harus booking 2-3 bulan dimuka.


Hotel yang kami pilih untuk bernaung selama di Gili Trawangan adalah Pondok Lita. Tempatnya nyempil di dalam gang tapi tempatnya asik banget. Bed-nya ukuran jumbo & bersih. Breakfastnya enak, bisa pilih antara toast atau pun specialnya yaitu jaffle. Jaffle disini yaitu Japanese waffle dengan banana dan honey. Rasanya yummy banget plus mix fruit juice. Sarapan terenak selama di Lombok. Apalagi pengurusnya yang bernama Tommy, cowo super ramah yang siap membantu kalau butuh bantuan.


Di sore hari, Tommy yang baik hati mengajak kami ke puncak bukit di Gili Trawangan. Dari atas kita dapat melihat Gili Meno dan juga Gili Air dari kejauhan.


Sambil ngejar sunset di Sunset Bar. Sedikit ngos-ngosan memang karena lumayan juga trekkingnya, tapi kapan lagi dapat pengalaman yang mendebarkan hati sekaligus bersyukur kalau kami masih dapat menikmati karya ciptaan Tuhan.


Oya untuk mandi di Gili Trawangan, air yang digunakan adalah air laut yang mungkin sudah disaring tapi tetap rasanya masih asin, rasanya rada aneh gitu deh...


Kegiatan yang bisa dilakukan di gili ini yaitu diving. Banyak kursus diving yang berlisensi PADI. Taraf kepuasannya pasti berbeda dibanding cuman snorkeling. Tapi kalau ga mau repot dan cepat, hanya modal bisa berenang saja sih snorkeling jadi pilihan tepat.


Sewa bottom glass boat saja ( termasuk peralatan snorkle ) jadi selain snorkle kita juga bisa lihat keindahan dunia bawah laut melalui kaca tembus pandang dan kita akan diajak menuju spot-spot terbaik untuk snorkling di 3 gili ini. Keindahannya jangan diragukan. Rasakan dan nikmati sendiri berada di lautan lepas bersama ikan-ikan, bunga & terumbu karang yang berwarna-warni yang menjadikan pengalaman tak terlupakan seumur hidup. Hati-hati untuk snorkling di perairan dangkal karena kaki bisa lecet terkena terumbu karang.


Di Gili Meno kami tidak sempat turun untuk explore, kata boatman-nya susah untuk buang sauh karena perairan dangkal. Well, kami sih gak mau berdebat jadi nurut saja, padahal banyak kapal yang sedang berlabuh. Tapi di gili air kami turun untuk makan siang di blue cafe & bar dan gue sempat explore pantai sambil menunggu santap siang datang. Pantainya itu asik banget, putih bersih berkilau ditimpa sinar matahari. Dan yang paling memorable yaitu ada pohon yang sudah mati dan kering tapi bagus banget untuk objek foto.

Sangat disayangkan kami datang pada hari Sabtu, padahal hari Jumat kemarin ada party gila-gilaan. Ternyata kalau di Gili Trawangan ada party 3x seminggu, tapi belum tentu kuat begadang sampai pagi, wong baru jam 10 saja sudah teler.


Kalau mau makan di Gili Trawangan kudu sabar. Makanan akan keluar setelah 1 jam lebih. Pesanan teman gue malah keluar setelah 2 jam. Saya gak tahu apa semua resto begitu atau cuman di resto tempat kami makan saja. Harga makanannya diatas rata-rata, plus tax & service.


Teman saya tanya beberapa pertanyaan setelah gue sampai di Jakarta lagi, begini : Di Lombok sempat makan ayam taliwang? Saya menggelengkan kepala. Kalau plecing kangkung? Lagi-lagi saya menggelengkan kepala. Beli mutiara? Enggak juga. Jadi ngapain aja di Lombok? Serasa ditampar jadinya...ternyata masih banyak yang belum dicoba dan di explore selama di lombok... mana kelewatan lihat sunrise gara-gara sakit badan setelah snorkeling. Yah paling enggak misi utama mau menghitamkan kulit tercapai & dapat foto-foto indah. Koleksi pasir gue juga tambah banyak. Oya jangan lupa untuk mencoba air kemasan local yang bermerk "Narmada" rasanya enak banget dan bikin awet muda. Gak percaya cobain aja...

Memang Lombok masih bebenah, seperti Bandara Internasional Lombok yang selesai pada tahun 2010 nanti. Terima kasih pada pemerintah yang serius menanggapi pariwisata di Lombok. Gue sangat mendukung. Untuk itu gue gak ragu untuk kembali lagi ke Lombok yang sedang mekar merekah, sensasinya tentu double portion dibanding waktu pertama kali tiba...lalu kenapa anda tidak mencobanya sendiri di Lombok?

Bobo :
Elen Hotel, Senggigi
0818-03654366

Pondok Lita, Gili Trawangan
0361-766220
0819-99906350
www.gili-paradise.com


Oleh-oleh :
Patuh Artshop Traditional Hand Weav
0819-4112488
patuhartshop@yahoo.co,id
www.lombokexotic.com/patuh_artshops


Makan :
Kuta Indah Hotel & Resto
Kuta Lombok

Café Alberto
Jl. Raya Batu Bolong
Senggigi
0370- 693039/ 693313
info@cafealberto.com
www.cafealberto.com

Blue Café & Bar
Gili Air

Tir Na Gog
Gili Trawangan

Ryoshi Japanese
Gili Trawangan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...