Agustus 21, 2009
bali kukembali
Gara-gara pesawat merpati yang akan membawa kami dari lombok ke bali dipercepat 6 jam dari waktu semestinya, sampailah kami di bali dengan bingungnya. Kesal karena belum puas di lombok dan tiba-tiba harus bikin itinerary baru untuk dibali.
Cari jemputan, cari rental mobil yang bisa booking mendadak dan cari hotel adalah tugas yang harus kami lakukan. Jemputan ok, mobil gak ada tapi dapet motor, hotel ok. Langsung tancap gas deh ke erlangga 2 pusat oleh-oleh di bali. Untuk nyampe erlangga 2 ternyata gak segampang yang kami kira. Nyasar dan muter2 selama 2 jam, untung ketemu. Tempatnya gede & barang-barangnya lengkap ada food court nya lagi. Puas juga belanja ditempat yang murah meriah ini.
Besok paginya sesuai rencana kami mau ke air terjun git-git. Air terjun ini sangat terkenal di bali, jadi apa salahnya dicoba. Menuju ke tempat ini hawa dingin dan sejuk kami rasakan. Setelah sampai kami minta jasa guide untuk menemani kami trekking. Di jalan setapak kami mendapati penduduk yang berjualan rempah-rempah yang sudah dikeringkan. Untuk cengkeh, kopi dan bumbu2 yang lain sepertinya sih biasa. Tapi untuk daun vanilla yang berdaun panjang dan teh bali yang kuning semu orange ini saya baru pertama kali lihat dan bolehlah untuk coba dibeli tapi harganya ampun-ampunan....mending ngeteh aja sekalian di coffee bean kayaknya.
Lanjut menuju ke air terjun, ternyata sudah banyak pengunjung yang sudah berendam di bawah genangan air terjun yang jernih dan dingin ini. Pengunjung local ada tapi lebih banyak yang dari mancanegara. Air terjunnya ada 2 makanya disebut twin waterfall. Merendam kaki di atas bebatuan sambil menikmati dinginnya air terjun ini sungguh nikmat. Sungguh tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
Tapi kesenangan itu hanya sekejap saja, karena sewaktu kami mau melanjutkan ke air terjun berikutnya kami diharuskan bayar Rp. 125.000/ orang. Padahal kami sudah membayar di loket resmi nya. Dengan harga semahal itu tentu saja kami menolaknya. Apalagi trekkingnya juga ga susah, sudah ada jalan setapak yang mudah untuk dilalui. Ternyata disana ada 4 lokasi air terjun lagi yang tentunya lebih bagus tapi kami ga berani ambil resiko dengan harga yang gak pasti seperti itu. Nanti kalau disetiap air terjun dia meminta bayaran selangit malah lebih parah lagi. Sewaktu jalan pulang saja kami ditagih biaya lagi Rp. 20.000,- / orang. Untuk objek air terjun, kami bilang sih terlalu komersil. Saya pikir pemda bali harus lebih mencermati yang seperti ini. Jangan sampai objek ini menjadi sepi pengunjung gara-gara oknum tertentu.
Di mobil kami masih ngedumel karena merasa gak rela aja diperlakukan seperti itu. Tapi show must go on...ga berapa jauh dari situ ada pantai lovina. Pantai ini katanya tempatnya lumba-lumba. Tapi kalau mau melihat mereka harus dari pagi buta udah stand by di tengah laut. Pantainya sih biasa aja cenderung kotor dengan pasir hitamnya. Tapi bule tetep aja masih pada sunbathing sambil pijatan.
Ada kejadian lucu ditempat ini, sewaktu saya duduk-duduk dipasir sambil nikmatin lautnya tiba-tiba ada ibu yang menawarkan “prut sir” katanya sambil membawa bakul berisi penuh buah-buahan. Tentu saja saya menolaknya dengan halus. Akh, buah apa sih...eh, dia malah ngajak ngobrol “ where do you come from sir?” ya jawab aja “from jekartya” dengan logat si cinta laura...langsung melengos deh dia sambil ngedumel & melirik sinis...lah emang tampang gue kayak dari negeri mana sih? Jadi ga enak hati.
Lanjut menuju ubud, daerah yang saya pingin banget liat. Dari lovina ke ubud ternyata melewati kintamani. Well, kintamani masih cantik seperti tahun kemarin saya kesini. Malah lebih cerah dan gak terlalu berkabut jadi pemandangan dari mobil yang melaju masih dapat dinikmati.
Sampai ubud udah sore sekitar jam 4.30 langsung makan di bebek bengil. Suasananya asik kayak didesa dengan hamparan sawah dibelakang resto. Tempatnya itu cozy banget, betah berlama-lama di tempat ini mana pelayanannya ramah, makanannya enak lagi. Saya sih gak mencicipi bebeknya karena memang gak suka. Tapi chicken sate nya boleh lah mantap. Dagingnya udah gede-gede pokoknya puas. Apalagi ditutup dengan desert sepotong carrot cake dengan taburan pistachio dan raisin. Feels like heaven. Beneran!!
Lagi-lagi di tempat inipun saya mendapat kejadian serupa seperti di lovina. Ada satu keluarga local yang berbahasa jawa medok yang meminta saya dengan bahasa inggris untuk mengambil foto mereka. Mereka pikir saya orang luar yang gak bisa bahasa Indonesia, terbukti mereka dengan susah payah ngomong dalam bahasa inggris yang patah-patah campur Indonesia dan saya pura-pura gak ngerti. Saya nikmatin aja peran saya selama beberapa saat. Kapan lagi ngerjain orang. Saya jadi mikir do I look Japanese or what? Fiuhhhh...
Akhirnya kami mampir juga di tegalalang tempat terasering yang terkenal itu. Tapi sayang, hari udah malam dan gak kelihatan apa-apa hanya kegelapan yang menyelimuti. Boro-boro main ke museum Antonio blanco & minta ttd sama Mario blanco. Next time lah kalo ke bali lagi.
Nyampe daerah kuta udah malam, langsung scrub massage di kuta puri spa. Seger banget deh siap untuk hari terakhir di bali besok.
Bangun pagi langsung ke kuta beach. Daerah ini emang gak ada matinya. Para surfer udah pada maen ombak, para penjaja makanan udah siap jualan, bahkan mbok-mbok tukang foot massage aja udah pada cari mangsa. Cuman tukang tattoo aja yang masih belum nongol. Sambil nunggu tukang tattoo cari tukang jualan sarapan. Lumayan dengan harga Rp.8.500,- udah dapet nasi plus ayam, 2 bakwan & minum teh manis hangat..
Setelah ngiter-ngiter, ketemu juga nih tukang tattoo..maklum uda pengen banget dari tahun kemarin...karena waktunya mepet aja....sekarang saatnya....jadinya? keren sih....
Beres tatoo ke hotel beres2 dan gak lama dijemput mobil sewaan. Check out dan belanja oleh-oleh dulu di joger, khrisna dan titiles baru deh ke pantai padangpadang. Dari atas dijalan raya pantainya kelihatan indah dengan pasir putihnya yang menghampar. untuk sampai pantainya harus menuruni jalan yang curam menuju kebawah. Ternyata pantainya malahan lebih bagus ketika dilihat dari dekat, banyak rumput laut bertaburan disekitar pantai.
Gak berapa jauh dari situ ada pantai blue point, menuju pantainya harus jalan menurun sekitar 10 menit. Pantainya lebih keren & luas lagi daripada padangpadang dengan genangan air laut dibibir pantai untuk berendam, dan karang-karang yang super gede. Sayang kalo ke bali gak kesini. Panas jam 3 sore memang masih menyengat tapi gak apalah kulit sedikit gosong demi pantai yang cantik ini. Dalam perjalanan pulang ada 1 bule yang hapal banget lagunya "tak gendong" si mbah surip...well, speechless jadinya. Tau gak ya tuh bule kalo si mbah malahan udah digendong pulang?
Dari sini kami menuju ke uluwatu, destinasi yang selama ini memang mau saya kunjungi. Dan memang tempat ini tidak mengecewakan. Tebing yang cantik, laut yang menggelora dibawahnya dengan pura yang berdiri megah disanding dengan langit senja...paduan yang cantik & jarang dilihat mata.
Kami sempatkan juga untuk menonton pagelaran sendratari kecak dalam lakon rama & shinta. Pertunjukan dimulai jam 6 sore, tapi dari jam 5 harus sudah ada diarea pagelaran kalau mau dapat tempat yang strategis untuk foto dan juga melihat sendratari ini dari jarak dekat. Dengan harga Rp 50.000,- gak rugi melihat kekayaan kebudayaan bangsa ini yang dikemas spektakuler.
Akhirnya petualangan kami usai juga di Bali. Ternyata Bali walaupun sering dikunjungi masih ada saja daerah yang belum disambangi. Kapan-kapan boleh deh ke bali lagi tapi tentunya masih banyak daerah cantik lain di Indonesia yang masih jadi waiting list. Pesawat Air Asia take off jam 23.00 nyampe jakarta jam 24.00...dan besok musti kerja....well, kapan ya liburan lagi?
Bobo :
new arena hotel
jalan poppies lane 1, kuta
telp : 0361-752974, 766481-486
Oleh-oleh :
UD erlangga 2
jalan nusa kambangan 162, denpasar
telp : 0361-234844
Makan :
mie 88
RM paku bumi kembar
jalan patih jelantik no 1, kuta
bebek bengil - dirty duck diner
hanoman street-padang tegal-ubud 80571 bali
telp/fax : 0361-975489
Massage :
kuta puri bungalow & spa
poppies lane 1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar