Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

April 04, 2017

kezia dalam kenangan Miss Universe 2016


Berawal terpilihnya sebagai Puteri Indonesia 2016, Kezia Warouw dan perjalanannya untuk bertarung di ajang Internasional sebagai delegasi Indonesia di ajang Miss Universe 2016.

Silent reader selama setahun sambil stalking portal pejen nasional, banyak informasi yang gue terima ternyata sebagai Puteri Indonesia gak pernah sepi job, baik promo, kunjungan sosial dan photoshoot ini-itu sambil belajar catwalk. Pejen lover tentu saja pada jejeritan karena transformasi masih belum terlihat jelas, padahal kontes MU sudah didepan mata.


Kalau melihat beberapa photoshoot yang banyak beredar, Kezia memang bukan type photogenic dan model material. Beberapa hasilnya terbilang standart, aman dan kurang mhhhh...

Sampai akhirnya event Kick Off Miss Universe sebagai ajang promo digelar. Itupun gue masih meraba-raba apa iya kezia bisa place mengikuti jejak seniornya? Sempet ragu dan gak yakin.


Tentu saja placed 3 tahun berturut-turut buat Indonesia bukan perkara mudah, targetnya pasti harus placed bahkan lebih.

Studi banding juga dijalankan Kezia ke negeri pinoy, penggila pejen akut sedunia.

Konferensi pers sebelum berangkat akhirnya digelar dengan memperkenalkan gaun-gaun yang akan dibawa dan kostum nasional untuk memperebutkan gelar Best National Costum. Gue semakin panas dingin.

Rambut dipasang extention, gigi putih mengilat dan kulit tanning. Secara fisik sudah siap.


Hari yang ditunggu pun tiba, karantina Miss Universe dimulai. Saingannya 85 orang dari seluruh penjuru negeri.

Sempet geregetan di awal karantina karena Kezia belum all out. Hari demi hari berlalu, dengan pembawaannya yang kalem, tinggi yang diatas rata-rata dan senyum tulusnya, Kezia mulai bersinar.


Kegiatan demi kegiatan dibagi menjadi beberapa kelompok, yang diuntungkan tentu saja tuan rumah dimana semua kegiatan diikuti. Yang kelompok buangan tentu saja hanya ikut yang gak terlalu penting. kita yang menyaksikan ketidak adilan ini tentu geram. Untungnya Kezia konsisten, dan mulai mencuri perhatian, makanya dia mulai naik dan menjadi salah satu yang terfavorit.

Gelar Miss Phoenix Smile diraih Kezia untuk aksi fashion show yang cukup mencuri perhatian dengan gaun-gaun karya designer lokal.

Minggu karantina pokoknya stand by ngikutin gerak-gerik Kezia. Mata masih belekan langsung ambil hape dan baca-baca portal pejen sampai mau tidur malam harinya. Semangat banget rasanya.

Gue semakin PD, bisa-bisa pulang bawa crown nih.


Parade gaun yang dikenakan Kezia juga terbilang bagus, bahkan menjadi #1 di list-nya Nick Verreos. Weiss keren.

Yang harus diacungi jempol, selain Anaz dan Ivan Gunawan, tentu saja Dssaaksss, si fashion stylish yang mendandani Kezia dengan barang-barang branded. Secantik apapun Kezia kalau bajunya gak ok, gak bakal mencuri perhatian deh. Dijamin.


Preliminary pun digelar, walaupun ada insiden kecil, Kezia tetap tenang dan menampilkan yang terbaik. Salut banget, Keke...Yakin placed deh, bahkan winner.

Apa yang dilihat mata itu gak semudah kelihatannya. Usaha tetap yang utama sambil berdoa. Style sangat menunjang, attitude juga gak kalah penting.


Kadang, kita yang cuman penikmat pejen suka lebay dan banyak ngatur. Kurang ini, kebanyakan itu, dan gak jarang banyak komentar yang cukup pedas. Gak gampang guys, jadi seorang putri. Inget dong kalimat : I love you my haters...omaigat, suka banget kata-kata itu.

Gue aja yang khawatir di awal, gak sampe nyinyir sok expert. Serahin aja semuanya sama Keke, dia pasti bisa.


Akhirnya, Keke memang gak sampai dapat crown, perjuangannya hanya terhenti di top 12. Kecewa...tapi itupun juga udah terbilang hebat daripada Venezuela yang selalu diunggulkan di setiap kegiatan tapi placed saja enggak. Lebih nyesek...

Di Grand Final, Keke memang tidak maksimal, terlihat nervous, tidak sebagus preliminary dan penguasaan Bahasa Inggrisnya yang pas-pasan menjadi hal yang merugikan. Bahasa Inggris memang gak harus fluence tapi kesiapan mental sangat berpengaruh. Kalau cas cis cus masa iya gak percaya diri. Gak mungkin kan?


Sebagai pejen lover baru, mestinya gue juga banyak belajar. Gak cuman kebanyakan nuntut dan gak mesti harus menang juga. Menang tuh bonus lah ya. Yang penting dukung maksimal, no matter what.

Pagelaran pencarian ratu sejagat telah usai tapi gue masih susah moved on. Kepikiran terus, kok gak menang...kok ya gak masuk top 6. Efek apa ini? Pejen lover sejati gitu?


Sekarang sih memang udah gak gitu lagi, udah bisa nerima dan membawa kenangan indah kalau ternyata Indonesia juga mampu bersaing di kancah Internasional. Levelnya juga kan udah dunia, bukan nasional lagi. Bangga lah...

Keke akan selalu menjadi Keke. Keke bukan Ariska yang pinter goal geol. Keke cuman pribadi yang sederhana, gak terlalu suka macem-macem, cewe simple yang gak suka drama dan apa adanya jadi diri sendiri. Bukan type diva yang sok pamer dan bukan type ambisi yang harus menang.

Keke hanya personal yang rendah hati, diluar terlihat kuat tapi kenyataannya rapuh dan bisa nangis di belakang panggung.

Dia belajar, gue juga belajar...sama-sama belajar. Perbedaannya, kita belajar hal yang berbeda.


At the end, i just wanna say, i'm sorry. You proved me wrong, you can do it and you did it. I'm so proud of you. Love you so so much...Gbu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...