Setiap
lihat buklet tours & travel tujuan wisata ke China, gue selalu berharap suatu
saat nanti harus mampir ke kota Xi’an. Alasannya sudah pasti pengen lihat Terracotta
Warrior yang sudah mendunia.
China
di bulan September itu akhir dari musim
panas dan awal dari musim gugur. Hawanya sangat lembab bikin keringetan, makanya
pakaian yang disarankan adalah yang menyerap keringat.
Siang-siang ke Terracotta Warrior itu lumayan bikin puyeng. Panasnya itu berasa banget. Dari parkiran ke pintu masuk memang gak terlalu jauh dan disediain mobil kecil untuk mengangkut visitors ke lokasi wisata jadi lumayan menghemat energy.
Siang-siang ke Terracotta Warrior itu lumayan bikin puyeng. Panasnya itu berasa banget. Dari parkiran ke pintu masuk memang gak terlalu jauh dan disediain mobil kecil untuk mengangkut visitors ke lokasi wisata jadi lumayan menghemat energy.
Sedianya, tempat ini adalah pekuburan yang dibangun atas perintah dan diperuntukan bagi Kaisar pertama China yaitu Qin Shi Huangdi. Dibuat untuk melindungi Kaisar di alam baka berisi sebatalyon tentara dari tanah liat.
Katanya, di kehidupan setelah kematian pun dibutuhkan tentara, jenderal, pelayan bahkan istri.
Tanah liat dipilih karena mudah dibuat banyak dalam waktu cepat.
Katanya, di kehidupan setelah kematian pun dibutuhkan tentara, jenderal, pelayan bahkan istri.
Tanah liat dipilih karena mudah dibuat banyak dalam waktu cepat.
Di
gedung pertama sambil menunggu film yang berkisah tentang asal muasalnya
diketemukan Terracotta Warrior, banyak stand yang berjualan pernak-pernik warrior,
dari magnet kulkas, buku, t-shirt sampai patung dalam ukuran besar dan harganya gak ada yang murah.
Kisah
dari filmnya cukup dramatik tapi kenyataannya ketika penduduk setempat
menemukan benda-benda purbakala tersebut, mereka lari terbirit-birit karena
ketakutan bukan bersorak-sorai seperti yang difilmkan.
Gedung
kedua adalah harta karunnya. Tempatnya seperti bengkel mobil yang sangat besar dengan
barisan tentara jaman dulu yang berbaris rapi dengan atribut lengkap, detail dan
pangkat yang berbeda dan uniknya lagi, muka yang satu dengan yang lain gak ada yang
sama.
Dulu
pada waktu ditemukan, tentara-tentara tersebut berwarna terang tetapi setelah
beberapa jam bersentuhan dengan udara, cat-nya langsung memudar.
Udara
sangat lembab dan hawanya gak enak untuk berlama-lama di tempat ini. Lagian
semua orang sudah punya spot untuk ber-narsis ria.
Eh,
ternyata ada studio foto yang menawarkan jasa foto dengan latar Terracota
Warrior tiruan. Bisa dari kamera mereka dengan menebusnya dengan harga mahal ataupun
pake kamera punya sendiri tapi mereka yang fotoin. Itupun tidak boleh pake mode
flash. Yang pasti lebih murah opsi kedua sih. Ah kirain yang fotoin professional
ternyata ada juga yang pake blur.
Gedung
ketiga hampir sama dengan gedung kedua hanya lebih kecil dan tentaranya lebih
sedikit.
Namanya peninggalan purbakala, usianya sudah ribuan tahun pantas saja kalau udaranya gak gitu enak, mendingan nongkrong di luar. Sepanjang
jalan keluar banyak banget kios-kios souvenir dan lagi-lagi harganya selangit.
Untuk kenang-kenangan akhirnya beli magnet kulkas daripada gak beli sama
sekali.
Pengalaman
hari itu lumayan mengesankan. China memang terkenal dengan pemandangannya yang
indah dan peninggalan sejarah yang masih dalam keadaan terawat. So, jangan mati
sebelom jalan-jalan ke China. Dan jangan lupa mampir ke Xi’an untuk mengunjungi
Terracota Warrior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar