Toraja itu indah, kawan!
Sebelum menginjakan kaki di Toraja, ada baiknya mengetahui sedikit tentang Toraja. Here we come :
1. Dengan pesawat terbang, landing di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dengan kode IATA : UPG. Jangan bingung! Ujung Pandang = Makassar.
2. Menuju ke Toraja dari Makassar dibutuhkan waktu 9 jam melalui perjalanan darat.
3. Sepertinya lebih nyaman selama 9 jam perjalanan itu dilakukan pada waktu malam hari, sehingga pada pagi harinya sudah bisa langsung explore. Namun, jangan salah, pemandangannya juga keren. Kiri pantai, kanan gunung, jadi sayang kalau dilewatkan begitu saja. Mungkin lebih baik pergi ke Toraja pada waktu pagi dan pulang ke Makassar pada waktu malam biar gak terlalu wasting time.
4. Banyak moda transportasi via darat. Bisa sewa mobil atau ada juga bis PO Litha & Co menuju ke Toraja. Harganya sekitar Rp.110.000/ sekali jalan. Coba saja googling.
5. Buat yang gak mau capek di jalan bisa memilih opsi naek pesawat udara dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin ke Bandara Pongtiku di Toraja dengan maskapai Dirgantara Air Service yang mengoperasikan pesawat jenis CASA 212 dengan kapasitas 24 orang.
6. Kota yang dilalui dari Makassar adalah Maros, Bone, Pare-pare, Enrekang, Makale dan Rantepao.
7. Di Maros ada penganan roti isi seperti roti keset yang dalam satu bungkusnya bisa punya beberapa macam rasa, tapi di Makassar, isinya hanya gula merah aja. Ada juga jalangkote, biasa kita tahu dengan nama pastel. Kayaknya gak ada perbedaan signifikan antara keduanya.
8. Sepertinya untuk wisma/ hostel yang harganya relatif murah, banyak. Biasanya mereka tidak mau di booking terlebih dahulu, jadi lebih suka kalau datang langsung dan bayar di tempat. Ada yang harganya sudah tidak bisa ditawar lagi tapi masih ada penginapan yang bisa ditawar seperti tempat gue menginap. Toraja Palma. Jl. Jurusan Palopo ( Bolu ) - Rantepao, Tana Toraja. Telp : 0423-23789.
9. Udara Toraja relatif sejuk, jadi jangan lupa bawa jaket.
10.Kendaraan pengantin di Toraja, gak seperti di Jakarta yang pake mercy tapi cukup mobil Jeep dengan hiasan khas Toraja.
11. Bagi yang belum pernah coba terong belanda, boleh dicoba di warung-warung makan dengan nama Tamarella. Rasanya segar dan enak.
12. Tiket masuk objek wisata di Toraja dapat ditawar walaupun gak semuanya.
13. Kalau mau beli oleh-oleh khas Toraja, gak cuman ada di objek wisata saja. Di pasar juga banyak tapi jangan lupa teteup harus nawar.
14. Kalau sudah ke pasar, sekalian saja beli kopi Toraja. Rasanya maknyus. Harganya Rp. 8.000,-/ ½ kg.
15. Transportasi yang bisa dipakai selain pete-pete ( angkot ), ada juga bentor.
16. Mayoritas penduduk Toraja menganut agama Kristen. Untuk penguburan mayat yang dikubur di batu itu, banyak yang sudah meninggalkannya karena gak sesuai dengan Iman Kristiani.
17. Sulawesi berada pada Indonesia bagian Tengah dengan perbedaan waktu 1 jam lebih cepat daripada di bagian Barat.
18. Biaya hidup sepertinya lebih mahal. Bayangin aja es krim Magnum yang biasa gue beli Rp. 10.000,- gue harus menebusnya dengan harga Rp. 16.500,- *Hiks...
19. Terakhir, sebelum booking pesawat, ada baiknya cari tahu mengenai keamanan di Sulawesi Selatan. Kami sampai harus balik arah dan cari jalan lain waktu jalan pulang menuju ke Makassar karena adanya perang di perbatasan.
Kurre'sumanga Toraja. I'm falling in love with you.
* Kurre'sumanga = Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar