Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Juni 09, 2014

mengunjungi erawan shrine yang terkenal di bangkok



Liburan kemarin di awal bulan April, gue pergi ke Bangkok. Kotanya sendiri gak beda jauh dengan Jakarta. Hanya saja untuk sarana transportasi sudah lebih maju. Mereka punya BTS Skytrain dan Subway MRT yang mana Indonesia belom punya. Entah tahun berapa bakalan terwujud, lah dikasih bus tingkat wisata aja pada heboh dan jerit-jerit pengen turun seenak dewek, padahal kan gak bisa berenti di sembarang halte. Kadang-kadang ya...

Yang pengen gue ceritain tuh waktu itu kita mau cari tempat makan yang lumayan populer di Bangkok, tapi nyarinya rada libet walau akhirnya ketemu sih. Pulangnya pas cari stasiun BTS, eh malah nemu Erawan Shrine yang terkenal itu.

Hal terbaik dari traveling itu ya menemukan hal-hal menarik yang tidak direncanakan sebelumnya. Kalau nemu objek yang memang dituju kan emang wajib. Begitu juga ketika menemukan kuil ini rasanya sangat menyenangkan.

Tempatnya berada di ujung jalan besar dan selalu menyita mata siapapun yang melihatnya. Ciri-cirinya selalu ramai dengan orang yang berjualan perlengkapan sembahyang dan tentunya pengunjung yang antri untuk sembahyang.

Dulu, seseorang yang pernah deket sama gue cerita kalau dewa ini sangat hebat. Saudaranya pernah sembahyang ke sini dan meminta sesuatu dan ternyata doanya dikabulkan. Lumayan takjub mendengarkan ceritanya.

Dan kemaren gue gak sengaja baca ternyata di daerah Palabuhan Ratu tepatnya di Desa Simpenan, Sukabumi juga terdapat kuil dengan dewa yang sama.

Waktu di sana, gue tanya temen gue, kok gak ikutan sembahyang? Trus dijawab itu kan bukan dewa-nya gue ngapain juga disembahyangin. Loh itu emang bukan Buddha? Bukanlah...Oooo...

So, emang dewa apa sih yang ada di kuil Erawan ini?

Dewa ini bernama Phra Phrom atau dikenal dengan nama Brahma Catur Muka dalam agama Hindu. Budaya Thailand memujanya sebagai dewa keberuntungan dan perlindungan. Di luar Thailand dikenal dengan nama Sie Mian Fo atau Buddha bermuka empat.

Ajaran Brahmana ini datang ke Thailand hampir bersamaan dengan kedatangan agama Buddha. Namun, ajaran Brahmana ini lebih dikenal dalam tradisi dan tata upacaranya sedangkan agama Buddha lebih mendapatkan tempat sebagai agama resmi Thailand.

Konon katanya dulu ada pengunjung yang memohon sesuatu kepada Dewa Brahma ini dan dia berjanji kalau permohonannya dikabulkan maka ia akan menari telanjang sebagai ucapan syukurnya. Ternyata doanya dikabulkan dan dia pun melaksanakan nazar-nya itu. Dan itu menjadi berita besar yang cukup menghebohkan. Ketenaran patung ini menjadi-jadi setelahnya.

Gue sampe terheran-heran ketika memperhatikan orang-orang yang sembahyang itu memohon pada masing-masing mukanya karena ternyata setiap mukanya memiliki aspek permohonan yang berbeda-beda. Interesting.

Lebih detail mengenai sejarahnya bisa akses wikipedia.

Untuk ke tempat ini, silahkan naik BTS turun di stasiun Chit Lom atau Ratchadamri. Tinggal jalan kaki sedikit, kuilnya sudah keliatan dari jauh. Patokannya Hotel Hyatt Erawan.

Tiba-tiba gue kangen pengen ikutan yoga lagi, menekuk-nekuk badan diiringi lagu Hindu India yang menenangkan khas yoga. Hmmm...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...