Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

April 05, 2013

sisi lain bali : bali shell museum


Masih referensi dari blog travelling orang lain yang bilang ada Bali Shell Museum dan gue sangat tertarik untuk mencoba melihat sendiri keunikannya.

Selalu ada yang baru di Bali, yup itu benar sekali. Bali Shell Museum menjadi salah satu tempat yang menarik di Bali untuk dikunjungi selain pantai-pantainya yang indah. Berdiri beberapa tahun lalu dan banyak yang terkagum-kagum karenanya, termasuk gue dan pacar. Cieee...


Bangunan ruko yang dijadikan museum ini terdiri dari 3 lantai. 

Lantai pertama adalah ruang homewares, shell crafts & accessories. 

Lantai kedua adalah ruang fossils dan...

Lantai ketiga adalah ruang seashell.


Gue memang sangat tertarik dengan kerang-kerangan karena selain cantik dilihat, dia juga menarik untuk dikoleksi. 

Koleksi Bali Shell Museum ini ternyata masih banyak yang belum dipamerkan dan didatangkan dari seluruh dunia. Koleksi dari negara Filipina, Jepang dan Amerika Latin sepertinya menjadi yang terbanyak.

Di lantai 2 kami udah berdecak kagum melihat fosil-fosil jutaan tahun lalu yang sangat terawat. Dari yang kecil sampai setinggi langit-langit. Eh, di lantai 3 semakin menganga aja nih mulut liat koleksi kerangnya yang sangat beragam dan rapi dari segi tata letak. Udah jenis nya macam-macam, warnanya beraneka, terus bentuknya juga unik.

Ada satu jenis kerang yang gue suka banget, karena bentuknya gak lazim. Biasa kalau kerang kan bentuknya kek tempat bedak cewe yang punya 2 permukaan atas & bawah, tapi yang ini malah membuka ke samping, kiri & kanan. Omaigat...omaigat.....warnanya putih semu pink, dan mo tau dari negara mana kerang ini berasal? Indonesia.....lebih omaigat deh....

Koleksi yang gak kalah unik adalah kerang - kerang yang cacat dalam hal bentuknya. Pertumbuhan fisiknya gak sempurna dan kelihatan bedanya dengan yang normal. Kasihan liatnya...hihihi...


1 jam kami disini terasa sangat kurang, itu juga diburu-buru waktu biar jangan telat sampe bandara. Karena itu hari kepulangan kami kembali ke Jakarta. Sampe gak sempet lihat-lihat koleksi souvenirnya....

Overall museumnya sangat menarik & bernilai edukasi. Tapi ada beberapa kritik juga saran bagi pengelola museum & informasi bagi pengunjung bila suatu saat ingin mengunjungi museum ini , antara lain : 

- Penjual tiket nya berbohong kepada kami bahwa tiket per orang adalah IDR 75.000. Temannya akhirnya memberikan tiket resmi dan tertera IDR 50.000.

- Guide untuk menerangkan bagian-bagian dari Museum sangat membantu, jadi tanya sebanyak mungkin keingin-tahuan anda dan dia pasti akan mencoba menjawabnya.

- AC hanya dinyalakan ketika pengunjung datang, dan akan dimatikan ketika pengunjung sudah melewati bagian tersebut. Jadi bisa dibayangkan panasnya.....

- Web resminya sama sekali gak membantu. Di bagian kontaknya gue sempet mencoba email untuk mengetahui jam berapa tepatnya museum ini beroperasi. Sampai semua kontak yang tertera gue email-in tapi tak ada satupun feedback balasan. Ketika gue konfirmasi tentang hal ini dijawab mungkin pada sibuk. Hello? Bisa dibalas besoknya atau besoknya dong?

- Pengunjung mendapat shell chain sebagai kenang-kenangan.

- Bisa dipastikan seseorang yang menyukai kerang, berarti menyukai seni dan mungkin juga romantis...

- Semoga kedepannya  lebih baik...karena sepertinya harus kesini lagi laen kali. I wish...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...