Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Agustus 20, 2013

1 jam di istana maimoon, medan


Gak salah kalau Istana Maimoon ini adalah ikon nya kota Medan. Gue aja sampe menyempatkan diri untuk menyambangi Istana yang berwarna kuning terang ini. (HTM : IDR 5.000,-)


Dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888. Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah adalah Sultan Deli yang ke-9 yang menjabat pada tahun 1873-1924.


Desain interiornya memadukan unsur kebudayaan Melayu dengan gaya Islam, Spanyol, Italia dan India.


Ternyata warna kuning adalah warna khas orang Melayu & kebesaran Sultan-sultan Melayu.


Maimoon berasal dari bahasa Arab yang berarti berkah.


Pilar bergaris vertikal sangat khas bangunan Eropa. Kubah dan lengkung perahu terbalik adalah ciri khas dari Timur Tengah. Terasnya sendiri memakai kayu yang diambil dari pedalaman Sumatra berjenis damar laut.


Marmer dari tangga masuk sampai Balairung memakai keramik Italia. Dan lampu-lampu gantungnya dari Perancis.


Walaupun keadaan Istana Maimoon ini kurang terawat, untungnya seluruh bangunan dan ornamen masih orisinil.


Pembangunan Istana ini menghabiskan waktu sampai dengan 3 tahun.


Mempunyai 2 lantai, luas bangunan 2700 M2 dan terdiri dari 3 bagian yaitu : Balairung Seri Utama, bangunan sayap kiri dan sayap kanan. 

Untuk menerima tamu biasanya sultan memakai ruangan Balairung Seri Utama. Jika tamu dari Eropa, maka Sultan menyediakan kursi, bila tamunya warga melayu maka tamu tsb duduk di lantai. Kesenjangan tersebut memicu revolusi sosial, selain karena kesenjangan ekonomi antara kuli perkebunan tembakau dengan bangsawan di kesultanan.

Penyebab pecahnya kerajaan Deli selain karena perang dengan Aceh, juga karena perang saudara. Bahkan pecahannya menjadi kerajaan lain yang bernama kerajaan Serdang.
 

Disamping kanan bangunan Istana ini terdapat bangunan lain yang menyimpan meriam, penjelmaan dari Mambang Khayali. Menurut legenda, adalah Putri Hijau yang menolak pinangan dari Raja Aceh. Karena marah, Raja Aceh tersebut menyerang kerajaan Deli, tapi adik dari Putri Hijau yang bernama Mambang Khayali membantu kerajaan dengan menjelma menjadi meriam.


Saking dipakai terus menerus dan kepanasan, meriam tersebut pecah menjadi 2. Bagian meriam paling atas terbang dan jatuh di Kampung Sukanalu, Barus Jahe-Tanah Karo.


Sedangkan sisanya disemayamkan didalam bangunan ini. Untuk melihat meriam ini pengunjung diharuskan membayar IDR 3.000,-


Saat ini bangunan Istana Maimoon masih dipergunakan untuk keperluan upacara adat selain menjadi tempat tinggal bagi ahli waris Sultan. 

Sedangkan Sultan terakhir kerajaan Deli ini adalah Sultan ke-14 dengan gelar SriPeduka Sulthan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam. 

Can you imagine? Cowok imut-imut ini ternyata Sultan.

Sejarah memang selalu menarik untuk ditelusuri. Generasi sekarang yang harus menjaga serta merawatnya. Setuju dong?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...