Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Februari 25, 2014

menikmati imlek @ park hotel, bandung


 

Libur Imlek kemaren jatuh pada hari Jum’at dan hari Sabtunya yang biasa masuk kerja ternyata diliburkan sebagai cuti bersama. Tumben-tumbenan bos gue baek, biasanya minta cuti sehari aja susahnya minta ampun. So, kesempatan kali ini gue pake ke Bandung dong, indehoy sama soul mate tersayang.

Saatnya cari akomodasi via Agoda. Waktu search hotel yang available, tiba-tiba ada hotel yang belom pernah gue lihat sebelomnya yaitu Park Hotel dengan kriteria bintang 4. Lokasinya memang gak di pusat kota melainkan agak jauh sedikit tapi masih bisa dijangkau angkot. Bandung Indah Plaza ( BIP ) masih bisa disambangi dalam hitungan kurang dari satu jam.

Lihat gallery fotonya dan sepertinya cocok. Ya sudah booking saja.


Keseringan stay di hotel, mau gak mau kalo akhirnya gue selalu membandingkan hotel yang satu dengan yang lain. Dan gue masih mencari yang terbaik dari yang terbaik. 

Proses penilaian sudah dilakukan ketika melihat bangunan hotelnya. Sepertinya hotel yang masih terbilang baru ini tampak cozy untuk ditinggali barang semalam.


Lobby-nya yang lapang menyatu dengan café yang menjual aneka cake slice. Sedangkan pohon ditengahnya sebagai center of attention dihiasi dengan ornament cantik khas imlek. Lobby sebagai ruang pertama yang dilewati tamu memang seharusnya dibuat menarik agar tamu betah. First Impression itu penting.

Menuju meja receptionist, proses check in dimulai.  Sepertinya staff Front Office yang berwajah menarik menjadi senjata yang ampuh jikalau proses check in lumayan lama tapi tetep gak ngerti kenapa proses booking yang sudah dibayar dimuka malahan suka lama prosesnya, mustinya harus lebih cepat dibanding tamu walk in.


Ukuran Kamar tamunya lumayan, yang penting gak sempit. View di luar jendela memang gak spektakuler karena cuman rumah penduduk tapi kamarnya nyaman jadi gak terlalu masalah. Mungkin kamar kami yang berada di lantai 5 masih kurang tinggi untuk melihat view Bandung yang menawan.

Hair dryer dan body lotion menjadi amenities yang paling gue suka di kamar Park Hotel ini. 


Salah satu alasan kenapa gue pilih hotel ini adalah pool-nya yang berada di rooftop. Poolnya memang kecil banget, diisi 4 penguni kamar tamu hotel aja udah gak bisa terlalu leluasa berenangnya tapi view dari sini sangat juara. Kalo emang bener-bener mau berenang, lebih baik datang pada jam 6 pagi dan kesampingkan air nya yang dingin. The pool will be yours.


Salah satu service dari hotel ini adalah jasa free shuttle service menuju Saung Angklung Mang Udjo dan ke pusat perbelanjaan di Jalan Riau yaitu di Heritage pada pukul 17.00 dan 18.00. Well, lokasi hotel yang jauh tidak menyebabkan sulit akses kemana-mana. Dan sambil iseng, kami menggunakan shuttle service ini menuju Jalan Riau. Yang kurang dari pelayanan ini adalah mobil tidak stand by dan banyak dari staff Front Office yang tidak mengetahui dengan pasti jam keberangkatan, bahkan security aja gak ngerti apa-apa mengenai shuttle service. 


Saat breakfast adalah saat yang ditunggu-tunggu, karena gue pengen tau apa aja nih menu santapan paginya. Dari segi variety lumayan beragam walaupun gak ada yang terlalu favorit. Adanya dim sum itu sebenarnya nilai plus karena hotel bintang 5 pun gak selalu menyediakan. Tapi rasanya gak karuan, gak tau dim sum kemaren punya atau gimana pokoknya gak enak. 


Jamu corner menjadi pemandangan baru yang belum pernah dilihat sebelumnya. Nyobain dong segelas beras kencur.  Rasanya menggelitik lidah secara belom menjadi penggemar jamu sejati.


Yang musti dicoba dari hotel ini adalah Red Velvet Cake nya. Penampilannya cantik banget, ukurannya besar dan dari segi harga pun terbilang murah plus rasanya sangat enak. Makan sepiring berdua sama soul mate menjadi kenangan manis sebelum check out dari hotel.


Walaupun semuanya kelihatan serba bagus tapi ada satu hal yang sangat mengganggu yaitu pada jam 2 dini hari terjadi kegaduhan di luar kamar dan telpon di kamar tiba-tiba berdering. Ketika diangkat tidak ada yang nyaut. Apa yang sebenarnya terjadi? Kebetulan di sebelah kamar kami adalah ruang khusus karyawan, mungkin lift karyawan. Gak ada ide siapa yang iseng tapi mengganggu kenyamanan tamu sepertinya tidak bisa ditolerir. Kalau akhirnya setelah insiden itu gue bisa tidur mungkin ya sudahlah, tapi kalau gue jadi melek sampe pagi, siapa yang mau disalahin? Kami tidak meminta wake up call, apakah saluran telpon sedang rusak? Tidak ada jawaban yang memuaskan dari staff Receptionist yang bertugas ketika kami akan check out. Pelajaran buat gue adalah matikan line telpon kamar hotel ketika akan tidur. Itu harus.


Tugas Receptionist mendekati jam check out adalah menelpon kamar tamu untuk menanyakan apakah waktu stay diperpanjang atau tidak. Gue ngerti ini adalah standart procedure staff Front Office ( FO ), tapi kadang suka bikin kesel juga ya. Dilain pihak, kami juga ngerti kok karena bukan sekali dua kali nginep di hotel dan sepertinya bukan waktu peak season juga. Jadi apakah harus dilakukan? 


Overall, kami suka kok hotel ini. Kali ini gue cuman sebagai tamu hotel aja, mungkin akan berbeda situasinya ketika gue menjadi staff hotel. Tapi yang pasti gue gak mau jadi FO department. Too much pressure hahaha....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...