hari ke-6 liburan kami di jogja, kami pergi ke dataran tinggi dieng. itinerary kami memang mau ke dieng cuman kami bingung mau pergi jalan sendiri atau dengan tour. tapi sewaktu kami jalan-jalan di jogja tepatnya di jalan sosrowijayan, kami menemukan tour yang cocok. dengan biaya rp 175 ribu kami diantar menuju dieng, cuman biaya ini tidak termasuk tiket masuk.
jumat tanggal 2 januari 2009, jam 7 pagi kami tiba di jalan sosrowijayan dan langsung berangkat menuju dieng dengan mobil colt. di mobil ada 5 orang, kami 2 orang, dan pasangan bule dari perancis. melihat mereka sudah ketauan kalau mereka tidak mandi pagi. hahahaha..dengan rambut gimbal dan mata sembap. . . . . .plis d. dan 1 lagi supir merangkap guide.
4 jam perjalanan kami habiskan dalam diam. karena masih ngantuk banget sambil sarapan indomie goreng bekal dari rumah. oya bule prancis itu gak ramah. jadi dari pergi sampai pulang kami tidak bertegur sapa. lagian ini kan negara gw...siapa elo geto?...untuk mencairkan suasana sesekali guide nya ngomong inggris untuk basa basi.
kami melewati kota wonosobo. kotanya sih santai dan sepi. gak rame-rame amat. dari wonosobo ke dieng kurang lebih 1 jam. dingin sudah mulai menusuk, ac mobil saja sampai dimatikan. tapi pemandangan di kiri kanan indah sekali berupa pegunungan sumbing sindoro dengan tanaman tembakau & kentangnya. sampai di pos kami bayar tiket masuk dan langsung terhampar deretan candi-candi dengan latar belakang pegunugan. kami pikir di dieng ini bakalan sepi pengunjung, ternyata banyak juga wisatawan yang memadati areal ini. entah kenapa di area candi ini kayaknya kami kayak terlempar ke masa lalu. mungkin efek kabut juga kali ya....candi2 ini persis seperti yang ada difoto2. bedanya sudah ada jalan setapak, jadi gak cuma lapangan rumput saja. disini kami membeli bunga edelweis untuk oleh-oleh di rumah. 1 pot Rp 6000,- murah banget.
objek kedua yang kami lihat adalah kawah belerang sikidang. kawah ini bergolak panas dan asapnya menimbulkan bau busuk. fenomena alam ini sudah terbentuk sejak lama. seperti yang kita ketahui belerang bagus untuk kulit. tapi disini gak ada yang berani menyentuh belerang hitam ini. dan daerah disekitar kawah ini kering dan tandus, tidak ada tanaman. saya pikir ini karena kawahnya beracun. jadi kami tidak lama di tempat ini daripada pingsan tiba2.
tempat terakhir di kawasan dieng ini yang termasuk tour adalah telaga warna. sayang banget matahari tidak bersinar, jadi telaganya sejauh mata memandang hanya hijau semata. bila matahari bersinar terik akan kelihatan pesona telaga warna yang sesungguhnya. yaitu merah, putih dan hijau. tapi walaupun hanya hijau gak berkurang keindahannya. telaga ini dikelilingi pohon cemara sehingga terlihat damai dan tenang. banyak foto indah yang kami dapat di area ini.
1 jam berlalu dan kami diharuskan kembali menuju jogja. sayang sekali padahal kami masih betah disini. jam 5 sore kami sampai di malioboro disambut hujan deras menandai berakhirnya petualangan kami di dieng dan juga di jogja. liburan yang berkesan, gak sabar rasanya mau liburan lagi di tempat dan waktu yang berbeda. oya tour travel yang saya gunakan recommended banget. guide nya ramah dan pelayanannya ok. see u. i love u jogja. never ending asia.
jumat tanggal 2 januari 2009, jam 7 pagi kami tiba di jalan sosrowijayan dan langsung berangkat menuju dieng dengan mobil colt. di mobil ada 5 orang, kami 2 orang, dan pasangan bule dari perancis. melihat mereka sudah ketauan kalau mereka tidak mandi pagi. hahahaha..dengan rambut gimbal dan mata sembap. . . . . .plis d. dan 1 lagi supir merangkap guide.
4 jam perjalanan kami habiskan dalam diam. karena masih ngantuk banget sambil sarapan indomie goreng bekal dari rumah. oya bule prancis itu gak ramah. jadi dari pergi sampai pulang kami tidak bertegur sapa. lagian ini kan negara gw...siapa elo geto?...untuk mencairkan suasana sesekali guide nya ngomong inggris untuk basa basi.
kami melewati kota wonosobo. kotanya sih santai dan sepi. gak rame-rame amat. dari wonosobo ke dieng kurang lebih 1 jam. dingin sudah mulai menusuk, ac mobil saja sampai dimatikan. tapi pemandangan di kiri kanan indah sekali berupa pegunungan sumbing sindoro dengan tanaman tembakau & kentangnya. sampai di pos kami bayar tiket masuk dan langsung terhampar deretan candi-candi dengan latar belakang pegunugan. kami pikir di dieng ini bakalan sepi pengunjung, ternyata banyak juga wisatawan yang memadati areal ini. entah kenapa di area candi ini kayaknya kami kayak terlempar ke masa lalu. mungkin efek kabut juga kali ya....candi2 ini persis seperti yang ada difoto2. bedanya sudah ada jalan setapak, jadi gak cuma lapangan rumput saja. disini kami membeli bunga edelweis untuk oleh-oleh di rumah. 1 pot Rp 6000,- murah banget.
objek kedua yang kami lihat adalah kawah belerang sikidang. kawah ini bergolak panas dan asapnya menimbulkan bau busuk. fenomena alam ini sudah terbentuk sejak lama. seperti yang kita ketahui belerang bagus untuk kulit. tapi disini gak ada yang berani menyentuh belerang hitam ini. dan daerah disekitar kawah ini kering dan tandus, tidak ada tanaman. saya pikir ini karena kawahnya beracun. jadi kami tidak lama di tempat ini daripada pingsan tiba2.
tempat terakhir di kawasan dieng ini yang termasuk tour adalah telaga warna. sayang banget matahari tidak bersinar, jadi telaganya sejauh mata memandang hanya hijau semata. bila matahari bersinar terik akan kelihatan pesona telaga warna yang sesungguhnya. yaitu merah, putih dan hijau. tapi walaupun hanya hijau gak berkurang keindahannya. telaga ini dikelilingi pohon cemara sehingga terlihat damai dan tenang. banyak foto indah yang kami dapat di area ini.
1 jam berlalu dan kami diharuskan kembali menuju jogja. sayang sekali padahal kami masih betah disini. jam 5 sore kami sampai di malioboro disambut hujan deras menandai berakhirnya petualangan kami di dieng dan juga di jogja. liburan yang berkesan, gak sabar rasanya mau liburan lagi di tempat dan waktu yang berbeda. oya tour travel yang saya gunakan recommended banget. guide nya ramah dan pelayanannya ok. see u. i love u jogja. never ending asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar