Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Agustus 31, 2012

kete' kesu : the journey has began


Ada beberapa tempat menarik di Tana Toraja dan sepertinya wajib untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Kete' Kesu yang menarik & juga komplit.


Di pelataran desa adat ini terdapat tempat-tempat untuk menjamu tamu, waktu pesta diadakan. Biasanya tamu yang baru datang, masuk dulu ke ruang utama untuk menyapa tuan rumah.

Setelah itu baru dipersilahkan untuk menduduki bangsal yang telah disediakan. Misal : Keluarga A menempati bangsal no 1, keluarga B ada di bangsal 2 dst. Nah, acara potong hewan sampai proses masaknya dilakukan di sini.


Ditempat ini juga terdapat Tongkonan ( Rumah adat khas Toraja ) yang atapnya menjulang di kedua sisi depan dan belakangnya. Namun berasa gak asli karena ada tambahan meja untuk bermain ping pong dan juga sepeda motor. Kalau lihat atapnya yang ditumbuhi lumut, usia dari rumah adatnya itu sepertinya sudah lumayan tua.


Sempet masuk ke dalam salah satu rumahnya dan terdapat mayat yang masih di dalam peti mati, menunggu keluarganya untuk memestakan dirinya yang sudah meninggal dengan memotong kerbau sampai bernilai milyaran. Sambil menunggu biayanya terkumpul, ya mayatnya ditaruh saja di peti yang dibiarkan terbuka sedikit. *Mampusss...

Biar mayatnya gak rusak ternyata sudah disuntik formalin dan diberi rempah-rempah. 


Buat anggota keluarga sepertinya biasa saja dengan pemandangan peti mati berisi mayat yang dibiarkan tergeletak tapi buat orang awam rada menakutkan juga sih. Sekedar informasi ya lumayan berharga.

Dari sini menuju ke belakang...Nah ini dia bukit tempat taruh mayatnya.

Keren sih, malahan gak berasa aura mistisnya...apa karena jumlah kami yang banyak ya? 


Tulang belulang & tengkorak berserakan malahan temen gue pegang-pegang buat di foto.

Dan bukitnya ini keren banget...cocok banget sepertinya untuk tempat pemakaman.


Petinya itu gak dikubur tapi dibiarkan tergeletak atau ditaruh di atas bukit. 

Ada juga bangunan yang menyerupai rumah tapi sebenernya itu tempat untuk mayat. 


Nah, yang ini baru serem, soalnya di depannya ada Tau tau, replika dari kayu yang harus menyerupai si mati. Dibuat semirip mungkin dengan almarhum.

Dan ada 3 jenis kayu yang digunakan untuk pembuatan Tau tau berdasarkan strata status sosialnya. Bilah bambu untuk kelas terendah, kayu randu untuk kelas menengah dan kayu nangka untuk kelas bangsawan

Bahkan Tau tau ini karena pernah ada yang nyuri, jadinya dikurung di jeruji besi.


Belom lagi libetnya bikin Tau tau, musti sembelih kurban juga loh selama proses pembuatannya dan ternyata walaupun cuma "Boneka" kayu tapi berkelamin seperti layaknya manusia...Oh My God...

Serem sekaligus kagum juga sih. Budaya Indonesia nih cuy...begitu kayanya...

Setelah puas berfoto-foto, kami mampir deh di toko souvenirnya...


Sekedar saran, kalau mau beli sesuatu jangan lupa untuk menawar, memang gak seperti di Bali yang bisa turun sampai setengah harga tapi ya tetep aja lumayan.

Hari sudah lumayan siang tapi masih pengen lebih lama menikmatinya. Namun ini baru objek pertama dan masih belum ke tempat yang lain. Minimal, bisa inget kenangannya & punya foto keren sesudahnya...and i love the scarf, anyway...

Kete Kesu checked...next...


You're gonna like it too : pallawa : orisinal, ramah & keren.

1 komentar:

  1. Kete' kesu, londa, lemo, gw pernah kunjungin. Keren bro, apalagi pas ada upacara pemakaman. Pengalaman yang ga bakalan terlupakan. Sayang koleksi foto2 gw di sana ilang semua.... Someday I'll be back to Toraja!!

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...