Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Maret 28, 2013

my honeymoon @ kajane mua, ubud


Gak pernah berencana sebelumnya bakalan nginep di Kajane Mua. Nyarinya malahan homestay yang murah-murah tapi pas nemu Kajane Mua, gue langsung terpikat dan pengen nyobain barang semalam.


Kajane Mua berada di Jl Monkey Forest, Ubud-Bali. Kajane Mua berarti menuju sesuatu yang tinggi. Filosofinya agar semakin lama semakin naik. Kajane juga berarti singkatan dari 3 generasi pemiliknya yang bernama Kadi, suteJa & Nekara. Hmmm interesting...

Hotel bintang 5 ini dibagi menjadi 2, yaitu Private Villa & Private Mansion. Yang membedakan hanya pool-nya, Untuk yang villa diberikan private pool, sedangkan untuk mansion, pool-nya share dengan tamu yang berada di mansion tersebut yang mana dalam 1 Mansion mempunyai 4 kamar.


Proses check in dilakukan di kamar layaknya tamu VIP. Posisi Guest Relation Officer sangat penting dan benar-benar berfungsi. Selain melayani proses check in, GRO juga memberitahukan fasilitas hotel yang tersedia juga menerangkan semua yang berada di kamar yang mana belum pernah terjadi sebelumnya ketika menginap di hotel-hotel yang pernah gue tinggali sebelumnya, bahkan di hotel bintang 4 sekali pun.


Fasilitas yang lengkap membuat siapapun menjadi tertarik untuk menginap di sini.


Kimono hitamnya sesuatu banget, dengan logo Kajane di dada kiri.


Ruangan yang paling menarik adalah bathroom-nya, luas, bersih dan menyenangkan. Toilettries juga lengkap. Dan baru kali ini gue menggunakan make up mirror dengan cermin cembung. Cermin ini dapat melihat noda yang kecil sekali pun.


Ternyata yang dimaksud dengan semi bathtub adalah bathtub yang berada di bathroom tapi mempunyai pemandangan ke luar jendela. Oke deh...


Nama kamar tempat gue menginap adalah Danu Gadang 1. Posisinya berada di lantai 2. Kamar yang sempurna dan view yang cantik dari atas balcony.


Kamar ini dilengkapi dengan aromatheraphy yang menyala semenjak kami datang. Saat sore tiba, staff hotel melakukan ritual turn down service yaitu service menyalakan baygon bakar di luar ruangan dan baygon elektrik buat yang di dalam kamar.

Kain di atas pintu seperti foto diatas berarti tanda yang disematkan ketika pembangunan kamar telah selesai dan agar penghuninya selamat.


Service lain dari Kajane Mua adalah welcome drink + afternoon tea. Untuk membasuh mulut selesai makan disediakan cold towel beraroma hygene.


Mineral water disediakan 2 botol/ hari.


Pemandangan dari atas balcony bikin suasana menjadi relaks, senangnya bisa dapet kamar yang berada di lantai 2.


Untuk reservasi dari situs pemesanan hotel dan dari web resmi, room ratenya dihargai sama tapi bila reservasi dilakukan di web resminya maka akan diberi komplimen berupa dinner berupa Galungan Ritjsttafel.

Gue sedikit bengong waktu makanan ini di presenting, udah gitu porsinya seupil pula. Tanggung amat sih kasih komplimen? Rasa makanannya sih biasa aja nothing special. Kirain tuh makanannya lumayan banyak dan mengenyangkan namanya juga dinner gitu loh.....pas gue baca-baca lagi email reservasinya memang cuman dapet dinner 1 for 2. Pelit bener...

Udah gitu gak dapet minum pula....sebenernya bisa aja sih pesen makanan lain, tapi kayaknya males banget...mending cari kuliner di tempat yang lain aja sekalian.


Bed-nya sih menyenangkan secara belom pernah bobo pake kelambu gituan. Soul mate gue juga suka.

Komplain lainnya mengenai saluran tv yang cuman dapet sekitar 20-an channel. Lokal sekitar 15 channel dan 5 channel lagi saluran berbayar. Pelitnya, pantes aja disediain keping dvd & dvd player-nya, yang gak nolong juga sih secara filmnya juga gak menarik hati.

Makan paginya standard banget kalo gak mau dibilang pelit. Beberapa menit setelah telpon, pesanan sudah langsung dateng dan bisa dimakan di kamar tapi kan lebih penting menu & rasa kemana-mana dong. Pilihan kami adalah breakfast a la american yang jenis makanannya lebih banyak dibanding a la continental.


Tapi setelah dipikir-pikir menu gitu doang apa specialnya? Buah udah gak perlu diapa-apain lagi, juice cuman nge-mix doang, kopi tinggal bikin, omelet mah standart lah, sausage mau diapain juga rasa gak akan beda jauh, roti dan donutnya juga biasa aja. So, signature style nya apa dong?

Bahkan di hotel bintang 4 pun, menu breakfast-nya buffet dengan menu yang beragam dan rasa yang enak. Ternyata gak jaminan hotel bintang 5 bakalan dapet menu special.

Menurut gue, untuk kualifikasi bintang 5 dan harga kamar yang pricey tapi makan seadanya sih sangat tidak balance. Kamar memang bagus, service-nya oke but we expect more.


Walaupun yang pernah nginep di sini ada Yossie Project Pop & Andrew White, tapi secara keseluruhan lumayan mengecewakan. Kalau cuman modal perfect place untuk honeymoon dengan fasilitas yang sepertinya banyak tapi sangat pelit di menu makannya, sudah dipastikan tidak akan merekomendasikan tempat ini dan juga tidak akan nginep di sini lagi di lain waktu. Mending cari hotel bintang 4 dengan harga kamar yang lebih murah & menu breakfast yang enak di lidah.

Fasilitas lain seperti yoga dan cycling juga ada tapi tidak termasuk dengan harga kamar.


Hanya saja dengan ketidak nyamanan ini, kami mencoba menikmatinya dari awal datang sampai waktu check out tiba. Mencoba untuk memikirkan yang indah-indah dan tujuan awal kami datang ke sini, yaitu untuk honeymoon.

1 komentar:

  1. makasih referensinya, besok lusa mampirke Ubud, sugan weh bisa dan sempet mampir kesini kajane mua...hiyah mereunan kali mah ya

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...