Watu Ulo berarti batu ular dalam bahasa Jawa. Nama ini menunjuk pada batu yang memanjang dari pesisir pantai menuju ke laut.
Setiap tanggal 1 sampai 10 Syawal setelah lebaran, diadakan pekan raya dengan acara hiburan dan penjualan hasil kerajinan nelayan setempat.
Selain itu ada upacara Larung Sesaji yang diadakan setiap tanggal 7 Syawal. Pantesan aja aura pantainya rada mistis walaupun gak sepi-sepi amat.
Pantai ini masih termasuk pantai yang berada di Laut Selatan. Ombaknya lumayan ganas sampe ada papan peringatan dilarang berenang atau melewati batas yang telah ditentukan.
Akses menuju pantai ini gak terlalu sulit, siapa pun tahu dan bisa antar ke sini. Kalau dari alun-alun kota, pantai ini bisa ditempuh ± 1 jam.
Medan yang dilalui juga gak terlalu sulit untuk dilewati karena jalanan sudah rapi ter-aspal.
Waktu gue ke sini gak terlalu ramai pengunjung, jadi lumayan private buat foto-foto.
Pasirnya berwarna coklat kehitaman dan pastinya gue bawa sedikit buat koleksi di rumah.
Tiket masuk ke wisata ini dibandrol dengan harga Rp.7.000/ orang. Lumayan murah dong...
So, kalo singgah di Jember, gak ada salahnya nikmatin pantai ini. Sambil nikmatin debur ombaknya, jangan lupa untuk menyeruput buah kelapa yang dijual di pinggir pantai. So wonderful...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar