Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Januari 19, 2012

jalan-jalan semarang

Awal taon udah jalan-jalan...lumayan mencerahkan idup gue biar semangat di taon 2012 ini. Kali ini ngulik kota Semarang.

Dari stasiun Gambir naik KA Argo Muria selama hampir 7 jam, dan hanya berenti di 5 stasiun yaitu : Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Poncol dan Semarang Tawang.













KA kelas bisnis ini sangat nyaman dengan pendingin suhu udara, dapat fasilitas bantal, juga bisa nge-charge hp karena tersedia colokan listrik. KATV juga tersedia, walaupun tayangannya cuman klip-klip lagu, dan acara luar negri ngerjain orang model funniest home video tapi lumayan menghibur. 2 jam terakhir malah dikasi film Taxi. Film keluaran taun 1998 yang salah satunya dibintangi Marion Cotillard.













Nyampe Semarang langsung ke hotel. Beruntung, saya nginep di Hotel Merbabu di jalan Pemuda, sebelah Paragon City Mall yang notabene sudah di pusat kota. Jadi mau kemana-mana gampang.










Dari hotel belok kiri ada Amaris hotel, juga ada gedung Balaikota Semarang yang lagi di renovasi, gak berapa jauh ada Lawang Sewu yang terkenal itu.










Lawang Sewu merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS yang Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.

Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).

Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah.










Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi. ( Sumber : Wikipedia )










Masuk Lawang Sewu dikenai tarif Rp.10.000,- dan harus bayar Rp.30.000,- untuk guide nya. Whoaduh...saya bilang aja, gak masuk gedungnya, cuman mau foto-foto diseputaran gedungnya aja. Baru deh diperbolehkan...lagian ngapain masuk ke gedungnya? Cari gara-gara...

Saya pikir Lawang Sewu tuh didaerah kota lama, eh ternyata di tengah kota, sebelahnya aja Carrefour...*Gubraks...













Gedungnya keren banget, liat dari luarnya aja saya udah seneng. Sambil foto-foto, saya ngiterin gedungnya aja. Pas bagian belakangnya ada lorong memanjang kayak di Museum Bank Mandiri, Jakarta...hadeuh...sempet ragu nih maju atau enggak ya...lorongnya panjang banget...masalahnya sendiri nih...tapi akhirnya saya beraniin diri juga sambil berusaha untuk tenang.

Gak nyampe 5 menit, udah ngelewatin juga lorongnya...fiuh...selamat...










Sekilas bangunan tampak depan seperti gedung Bank Indonesia di Yogyakarta. Sejauh mata memandang tampak indah dari segi manapun.










Kalau ditanya apa ada pengalaman mistis? thx God, gak ada.










Nyebrang jalan, udah bisa liat Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari yang terletak di jl. Pandanaran No. 9. Gereja ini diresmikan oleh Uskup Jakarta Mgr. Van Velsen tgl 9 Oktober 1927.










Untuk umat Katholik, perayaan Ekaristi di hari Minggu diadakan 5x, dengan jam ibadah paling pagi pukul 05.30 wib.













Bobo :
Hotel Merbabu.
Jl. Pemuda No 122 Semarang
024-354 7491










Tempatnya yang strategis, membuat hotel ini layak untuk dicoba. Kamarnya juga nyaman dan bersih, cuman untuk pelayanannya agak kurang memuaskan. Setiap minggu didepan hotel diberlakukan car free day, jadi sebagai penghuni hotel rada terganggu kalo mau pergi-pergi di pagi hari.


Oleh-oleh :
Bandeng Juwana-Elrina
Pusat oleh-oleh khas Semarang & Jawa Tengah
Jl. Pandanaran 57, Semarang
024-831 1488, 024-831 3164, 024-831 2703, 024-831 7902










Ditempat ini semua makanan ada. Dari Pia, Wingko babat, Mochi dan Getuk Trio Magelang kesukaan saya ada. Bahkan yang belom pernah saya coba aja banyak. Siap-siap aja kalap liat ini pengen, itu juga, ah enggak... ini juga...


Makan :
Tahubaxo Ibu Pudji
Jl. Letjend Suprapto no 24, Ungaran-Semarang
024-7691 4420










Tahu baxo nya uenakkk...mau pake kuah, mau makan biasa pake cabe rawit sama-sama enak. Ada juga baxo rasa udang, kakap, sapi & ayam. Favorit saya sih yang udang & kakap. Maknyuss...

Selain itu dijual juga oleh-oleh tradisional seperti kerupuk tahu, berondong nasi, kuping gajah dll

Lunpia Express :
Jl. Gajah Mada 142 AA Semarang
024-354 7697










Malam sebelom kembali ke Jakarta, sempet-sempetin makan lunpia dulu...Targetnya sih yang jual di pinggir jalan...tapi berhubung udah jam 10 malam, udah pada abis dan pada mau pulang yang jualnya. Jadilah kami mampir ke Lunpia Express yang buka sampe malem.

Harga 1 buahnya yang plain dijual Rp.6000,- sedangkan yang ada daging ayam & udang Rp.10.000,- yang pake kepiting Rp.15.000,-

Tapi sumpah deh, mbak nya jutek banget gak ada senyum sama sekali, mukanya lempeng aja. Dan rasanya menurut kami gak enak, saya lebih suka yang dijual di toko Oen.

Nasi ayam Simpang Lima









Nasi ayam tuh mirip-mirip nasi liwet, toppingnya ada telor, sayur krecek dan sayur labu. Tapi kuahnya manis...saya gak gitu suka yang manis, lebih suka yang gurih pedes. Tapi harganya mursidah bambang deh, makan 10 orang udah plus kerupuk dan minum cuman Rp.70.000,- *Mampus...

Mbaknya ramah banget, liat kita-kita pada bawel pengen ini dan itu...santai aja dia sih sambil senyum-senyum...seneng liatnya.

The Hills Dining Restaurant
Jl. Bukit Baladewa 24, Royal Park ( Bukit Sari ) Semarang

Tempatnya walaupun gak terlalu besar tapi cozy, mau pesta kebun juga bisa. Makanannya? Semua enak...Favorit saya spaghetti kerang ijo, Sate ayam & Pancake vanilla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...