Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mei 10, 2014

kesepian di cafe alberto, senggigi


Kenangan di café Alberto 5 tahun lalu gak pernah terlupakan. Tempat yang cozy untuk dinikmati bareng orang-orang yang kita sayangi. Cuman kali ini gue menikmatinya seorang diri. Berteman senja.

Tempatnya masih seperti dulu. Gak terlalu banyak ornament, waiternya masih pake seragam putih item plus menu yang sama. Yang membedakannya hanya bantal warna-warni untuk selonjoran didepan pantai.

Makan di tempat ini untuk membangkitkan kenangan manis tempo dulu. Tempat yang sama, menu yang sama. Demi satu nama, nostalgia.

Menu tiba dan rasanya ingin mencoba menu lama yang pernah gue nikmati dulu.


Spaghetti Dimare ( IDR 70.000 ) dengan komposisi saus cumi dan topping udang rebus menjadi pilihan yang tidak pernah salah. Harumnya saus dengan cacahan daging cumi dan potongan cabe rawit membuat tak berhenti menyuapnya sampai tandas. 

Lemongrass tea ( IDR 28.000 ) menjadi kesegaran paripurna melepas senja ke peraduannya.


Menikmati senja di depan pantai Senggigi rasanya gak lengkap kalau tidak ditutup dengan pilihan desert-nya. Tiramisu ( IDR 35.000 ) nya berbeda dari yang pernah gue coba. Tanpa ada coklat bubuk. Yang ada hanya rasa manis sampai suapan terakhir.

Seperti juga kenangan tempo dulu, baru terlintas di otak saja sudah terasa manisnya. Bahkan terasa giung.


Sore itu gue merayakan persahabatan kami, tanpa mereka. Karena gue sendiri. Berteman sepi.

Seiring obor di tepi pantai dinyalakan, gue membayar tagihan dan bergegas pulang dengan taxi menuju ke hotel. Tanpa tumpangan gratis pakai mobil pick up yang disediakan restaurant karena antar jemput baru dapat dipergunakan pada jam 9 malam ke atas.


Dalam taxi gue masih terdiam. Masih berteman sepi. Kenangan ternyata rasanya pahit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...