Dari Beijing ke kota Zhengzhou ditempuh selama 3 jam perjalanan dengan bullet train. Dan masih 2 jam lagi dengan bis untuk ke Shaolin Temple. Boring banget di jalan tapi pas udah sampe area temple, hawa sejuk mulai menyeruak dan gue akhirnya semangat lagi.
China terkenal karena alamnya yang memesona dan itu betul. Daerah pegunungannya sangat cantik. Gue emang gak gitu suka maen ke gunung untuk hiking, tapi kalo sekedar menikmati hawa pegunungan dari jauh masih okelah. Kalo mau wisata pantai di China gak bakalan ada secara China itu daratan bukan Indonesia yang karena kepulauan jadi banyak pantainya. Yang gue nikmatin kali ini hanya secuil dari yang tersedia.
Shaolin temple berada di kaki bukit Song, 15 km dari kota Dengfeng, propinsi Henan. Nama Shaolin sendiri berarti kuil yang tersembunyi dalam hutan di kaki gunung.
Shaolin temple berada di kaki bukit Song, 15 km dari kota Dengfeng, propinsi Henan. Nama Shaolin sendiri berarti kuil yang tersembunyi dalam hutan di kaki gunung.
Dari tempat parkiran udah ketauan banget ini emang kuil Shaolin. Dari tangga masuknya yang punya relief gerakan-gerakan pertarungan dalam bela diri kungfu, gerbang putihnya dan patung seorang Shaolin dalam posisi berdiri.
Setelah melewati gerbang utama, tempat selanjutnya adalah hutan pagoda. Menurut gue, area ini adalah tempat yang paling bagus selama di Shaolin Temple. Konon katanya tempat ini adalah kuburannya para biksu. Semakin tinggi pagodanya maka semakin tinggi pula jabatan yang pernah disandangnya.
Memasuki area temple, decak kagum masih berlanjut. Tau dong kalo biksu Shaolin bisa meringankan tubuh dan mempunyai kekuatan fisik yang sangat kuat? Nah pohon yang berlubang menjadi saksinya. Gue juga iseng masukin tangan ke pohon yang berlubang itu dan rasanya keren aja hahaha...
Kalo di film-film, tiap pagi biksu-biksu Shaolin yang masih kecil pada sibuk ngepel. Setau gue kalo lantai sering di pel maka lantai tersebut menjadi licin mengkilap. Kebetulan. gue punya sodara lantai rumahnya cuman dari semen tapi karena sering di pel makanya jadi licin. Di lantai tersebut dipasang ornamen bunga Lotus. Ornamen tersebut dipasang memanjang dari pekarangan menuju ke kuil. Konon katanya yang berjalan di sini bakalan mendapatkan kebahagiaan.
Gue gak inget berapa temple yang sempet gue masukin, yang gue inget gue sangat menikmati walaupun gak ada guide yang menerangkan selama di sana.
Banyak patung-patung bagus dan keren seperti patung kura-kura sebagai simbol panjang umur atau patung singa di gerbang utama temple. Bahkan tempat duduk untuk sekedar ngaso-ngaso aja berwujud biksu.
Sebagai penyuka fotografi bakalan terpuaskan karena banyak objek foto yang dapat dibidik.
Terakhir sebelum meninggalkan area temple, kami diajak nonton pertunjukan Shaolin. Menurut gue sih biasa aja show-nya. Mereka cuman show gerakan-gerakan kungfu tanpa menampilkan pertarungan yang mengeluarkan jurus-jurus andalan. Dan menurut temen gue juga shownya yang di Jakarta lebih bagus ke mana-mana. Sebelum pertunjukan berakhir ada dari penonton yang disuruh maju ke depan untuk menirukan gerakan-gerakan yang diajarkan. Peserta yang paling bagus akhirnya dapat souvenir.
Banyak gosip miring yang beredar kalo biksu petingginya yang cari dana sana sini untuk keperluan Shaolin dengan perbuatan yang tidak terpuji. Gak ada yang benar-benar tahu kebenaran ceritanya. Bahkan banyak juga yang melanglang buana memakai nama Shaolin untuk kepentingan komersil dengan alasan klise.
Sebelum meninggalkan Shaolin, sempet lihat anak-anak yang sedang belajar kungfu. Apakah mereka membuat akademi untuk belajar kungfu sebagai penerus Jet Li dan Donnie Yuen?
Shaolin telah dikenal oleh dunia, kalau Shaolin sama sekali tidak membuka pintunya untuk dunia luar, bisa dipastikan generasi muda gak bakalan tahu sejarah tapi terlalu komersil juga gue lihatnya gak gitu suka. Kemurnian Shaolin mungkin sudah ternoda oleh kemajuan jaman tapi tak dipungkiri alam Shaolin begitu indah untuk dinikmati oleh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar