Kota
Pacitan, kota kelahiran SBY ternyata menyimpan pesona wisata yang sedang mekar.
Kota ini terkenal dengan wisata goa dan pantai-pantainya sampai ke mancanegara.
Kota
Pacitan dapat ditempuh selama 2 jam berkendara dari kota Solo. Sekitar 4 tahun
yang lalu, gue pernah kesini. Yang membedakannya adalah akses yang sekarang
lebih mudah dilalui dan petunjuk jalan yang jelas. Buat
yang Geografinya merah diraport, kota Pacitan berada di Jawa Timur. Sedikit
kearah Timur dari perbatasan Jawa Tengah. Untuk kesini tidak ada angkutan
kendaraan yang memadai selain pakai angkutan pribadi.
Kawasan
goa masih sama seperti dulu hanya saja lebih terawat dan lebih komersil. Tempat
penjualan souvenir dan warung makan berjajar rapi dengan nama si empunya kios
diatasnya.
Ketika
dibibir goa, mbak-mbak pembawa senter menawarkan jasanya untuk mengantar dan
menerangkan sejarah goa Gong tersebut. Banyak yang bilang kalo jasa pemandu
disini sebenarnya tidak diperlukan. Bahkan goa-nya sendiri sudah terang benderang oleh
lampu-lampu.
Tapi
gak ada salahnya kan untuk memberi
sedikit penghasilan bagi warga sekitar untuk mengais sedikit rejeki. Namanya
juga lagi liburan, bener gak? Mbaknya
juga baik loh, sambil ngoceh-ngoceh sejarahnya, dia sabar nungguin kami foto-foto.
Goa-nya
sih masih sama aja seperti dulu, cantik. Goa
dengan berbagai bentuk stalagmit dan stalagtit ini masih hidup dan masih akan
terus bertumbuh. Dan Katanya lagi, goa Gong ini adalah yang terindah
se-Asia Tenggara. Keren ya…
Stalagmit
dan stalagtitnya mempunyai bermacam ragam bentuk. Ada yang berbentuk layar,
Buddha, dan ubur-ubur. Tapi yang paling keren adalah yang bernama Dudur Langit,
batu ini tumbuh dari atas kebawah sementara yang dari bawah tumbuh keatas dan
bertemu ditengah. Pokoknya keren abis.
Selain itu disinipun terdapat beberapa sumber mata air yang masih hidup dengan beberapa macam khasiatnya.
Trus
mau tau kenapa dinamain goa Gong? Karena kalo bebatuannya digebuk, suaranya
seperti bunyi gong.
Oya
katanya SBY pun pernah kesini tapi gak sampe kebawah karena dikhawatirkan kesehatannya.
Memang sih semakin kebawah oksigen semakin sedikit dan udaranya sangat lembab.
Yang
perlu diingat, goa ini bukan jenis goa untuk di eksplorasi melainkan goa wisata
yang hanya dapat dinikmati keindahannya.
Kalo
lupa bawa kamera, ada tukang foto langsung jadi yang bisa ditebus dengan harga
IDR 20.000,- selain itu disini
banyak banget yang jualan pecel. Sepertinya cocok dimakan selagi hari mendung.
Tapi karena agenda wisata hari itu sangat padat akhirnya kami tidak sempat
icip-icip.
Selain
goa Gong, didekat situ terdapat juga goa Tabuhan yang dapat menimbulkan
suara-suara seperti orang sedang menabuh alat musik. Tapi karena beberapa
review yang bilang biasa aja mendingan enggak lah. Enggak tergila-gila sama goa
juga sih.
Happy
caving…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar